Berita Tulungagung

Membuka Blank Spot Saat PPDB, Dispendik Tulungagung Usulkan Pembukaan SMP Negeri Baru di Boyolangu

Dilanjutkan Rahadi, sejumlah desa memang mengeluhkan kesulitan mendapatkan SMP negeri saat PPDB selama ini.

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Tulungagung masih mempersiapkan formula baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Sejumlah evaluasi dilaksanakan pada penerapan zonasi yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

Dispendik juga tengah mengusulkan satu sekolah baru di Kecamatan Boyolangu, untuk pemerataan kesempatan bersekolah. "Pada dasarnya zonasi kami lakukan terus berbasis evaluasi. Jadi mengakomodasi usulan dari masyarakat," jelas Kepala Dispendik Kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, Jumat (22/3/2024).

Dilanjutkan Rahadi, sejumlah desa memang mengeluhkan kesulitan mendapatkan SMP negeri saat PPDB selama ini. Salah satunya adalah Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu.

Desa ini jauh dari SMP negeri manapun, sehingga sulit bersaing jika mengandalkan jarak. Selain itu ada Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu yang juga meminta supaya semua anak dari wilayah itu bisa masuk ke SMPN 1 Boyolangu.

Bahkan menurut Pipit, panggilan akrab Rahadi Puspita, camat dan perangkat desa datang menyampaikan aspirasi. Alasannya selama ini Desa Ngranti sebelah Barat masuk zonasi SMPN 2 Pakel. "Selama ini memang ada irisan, supaya semua satuan pendidikan mendapatkan siswa," ujarnya.

Pipit pun menegaskan, semua aspirasi warga terkait zonasi akan jadi bahan evaluasi. Fokus utamanya memecahkan kondisi yang disebut warga blank spot, sebutan untuk suatu desa yang jauh dari SMP negeri manapun.

Untuk mengatasi kondisi ini, Pipit mengusulkan pembangunan SMP negeri baru di wilayah Kecamatan Boyolangu. SMP baru ini nantinya akan diletakkan di sekitar Desa Wajaklor, salah satu blank spot.

Diharapkan SMP ini nantinya bisa dimanfaatkan para siswa dari wilayah Timur kecamatan Boyolangu. "Kami akan usulkan ke Bapak Bupati, jika memungkinkan akan menambah satu sekolah lagi. Jadi SMP Negeri 2 Boyolangu," ucap Pipit.

SMPN 1 Boyolangu selama ini menjadi salah satu sekolah yang banyak dituju siswa dari sistem zonasi. Sekolah ini menerima banyak siswa dari wilayah Kecamatan Boyolangu, seperti Desa Boyolangu, Ngantri, Pucungkidul dan Kendalbulur.

Selain itu sekolah ini juga menerima siswa dari wilayah Kecamatan Campurdarat, seperti Desa Tanggung. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved