Gempa Tuban

Gempa Susulan Lebih Kuat, Robohkan Bangunan Masjid Jami' Al Muhajirin di Pulau Bawean Gresik

"Masjid yang roboh itu ada di Pulau Bawean," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Suyono.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Deddy Humana
surya/willy abraham
Puing-puing ambruknya bangunan Masjid Jami' Al Muhajirin di Pulau Bawean Gresik, terekam setelah gempa, Jumat (22/3/2024). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Kerusakan akibat gempa di lepas laut Kabupaten Tuban, Jumat (22/3/2024), ternyata lebih parah dari perkiraan. Selain merusak berbagai bangunan dan infrastruktur, gempa juga merobohkan sebuah bangunan masjid di Kabupaten Gresik, tepatnya di Pulau Bawean.

Di pulau yang berada seberang Utara Gresik itu, kerusakan terjadi lebih akibat dampak gempa susulan. Gempa kedua berkekuatan 6,5 magnitudo itu terjadi sekitar pukul 15.25 WIB dari kedalaman 10 KM di Timurlaut Tuban.

Meski hanya sesaat, masyarakat yang baru bernafas setelah gempa pertama, kembali terguncang. Wilayah Dusun Balikbakgunung, Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura kembali berguncang dan akhirnya Masjid Jami’ Al Muhajirin di sana ambruk.

Gempa susulan itu terjadi di 5.76 LS (Lintang Selatan), 112.33 BT (Bujur Timur) atau 130 KM arah Timurlaut Tuban. Masyarakat pun membenarkan bahwa guncangan kedua lebih kuat dibanding gempa yang berkekuatan 6,0 magnitudo.

"Masjid yang roboh itu ada di Pulau Bawean," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Suyono.

Dari video amatir yang beredar, tampak sebagian besar bangunan masjid itu ambruk dan rata dengan tanah. Hingga kini belum diketahui apakah ada korban dalam peristiwa tersebut.

Selain di Pulau Bawean, getaran gempa juga merembet begitu kuat di wilayah perkotaan Kabupaten Gresik. Karena hampir tidak pernah terjadi di Laut Jawa, dua kali gempa yang susul menyusul itu membuat shock masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

Tidak terkecuali di kawasan perkotaan Gresik, gempa membuat masyarakat kaget apalagi kemudian berdampak kerusakan.

Di Kota Gresik, sejumlah bangunan bergetar dan ada genteng rumah berjatuhan. Hal itu disampaikan Udin, warga Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik yang membenarkan mengatakan gempa bumi terasa di wilayah Gresik Kota.

"Kejadian sekitar pukul 11.22 WIB. Di rumah terasa bergerak sendiri, tetapi tidak sampai ada yang berjatuhan," kata Udin.

Dampak gempa bumi tersebut tidak sampai membawa kerusakan parah pada bangunan rumah. Namun, tetap membuat warga khawatir akan tertimpa bangunan rumah. “Warga terpaksa keluar rumah, untuk menyelamatkan diri,” katanya.

Gempa bumi juga dirasakan para pegawai di Pengadilan Negeri Gresik. Para pegawai sempat keluar dan berkumpul di lapangan depan kantor. “Teman-teman sampai berkumpul di lapangan upacara depan kantor,” kata Bagus Trenggono, Halim Pengadilan Negeri Gresik.

Setelah terjadi gempa bumi, aktivitas masyarakat kembali normal. Sebab tidak sampai terjadi kerusakan bangunan. "Teman-teman kembali bekerja sampai pulang jam kantor," tambahnya.

Kepala BPBD Gresik, Suyono mengatakan, dari hasil koordinasi dengan Muspika Camat Tambak dan Sangkapura Pulau Bawean, gempa bumi mengakibatkan sarana prasarana umum rusak.

Gempa bumi tektonik di Pulau Bawean pada 22 Maret 2024, pukul 11.22.45 WIB wilayah Pantai Barat Gresik, Jawa Timur. Atas bencana gempa bumi tersebut, Suyono mengimbau masyarakat tetap waspada dan berlindung di tempat yang aman, meski gempa bumi tidak berpotensi tsunami. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved