Nodai Ramadhan, Warga Lumajang Resah Perang Sarung Diwarnai Petasan, Puluhan Pemuda Diamankan

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Perang sarung yang awalnya hanya untuk bercanda antara anak-anak setelah shalat berjamaan saat bulan Ramadhan, belakangan sudah meresahkan. Tidak lagi bercanda, karena aksi saling pukul dengan sarung itu mulai melebar di mana para pelakunya juga meledakkan petasan.

Itu yang terjadi dalam perang sarung di area GOR Wira Bhakti, Kecamatan Klojen, Kabupatan Lumajang setiap menjelang Subuh oleh sekelompok pemuda, Selasa (19/3/2024). Aksi sekelompok pemuda itu membuat warga resah lantaran diwarnai pesta petasan.

“Awalnya, kami mendapat informasi dari masyarakat yang resah di daerahnya sering digunakan perang sarung, balap liar, tawuran, serta petasan yang sering terjadi setelah shalat Tarawih hingga setelah sahur,” terang Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Sugiarto ketika dikonfirmasi.

Sebanyak 29 orang pemuda akhirnya diamankan polisi usai kedapatan melakukan perang sarung saat dini hari. Mereka terdiri dari pelajar mulai SD, SMP, SMA, hingga telah lulus SMA.

Usai diamankan, merekw digelandang menuju Polres Lumajang untuk mendapat pembinaan dari kepolisian. Sugiarto menerangkan saat ini Polres Lumajang sedang gencar melaksanakan patroli cipta kondisi bulan Ramadhan.

Kata Sugiarto, patroli ini dilaksanakan sebagai respons atas keluhan masyarakat terkait adanya perang sarung, balap liar, tawuran, serta petasan yang sering terjadi setelah shalat tarawih hingga setelah sahur.

“Mereka kami amankan beserta barang bukti berupa sarung yang berisi batu, minuman keras serta motor yang tidak sesuai standar teknis,” jelasnya. ****