Kesehatan
5 Gejala dan Penyebab Papiledema, Penyakit yang Diderita Kurnia Meiga
Papiledema adalah suatu kondisi medis serius ketika saraf optik di bagian belakang mata membengkak.
SURYA.CO.ID – Mantan kiper Timnas Kurnia Meiga disinyalir terkena penyakit mata Papilledema atau papiledema.
Apa itu Papiledema, dilansir Kompas.com, Papiledema adalah suatu kondisi medis serius ketika saraf optik di bagian belakang mata membengkak.
Dilansir dari Medical News Today, papiledema mengacu pada pembengkakan saraf optik karena peningkatan tekanan di dalam tengkorak.
Di dalam tengkorak manusia terdapat cairan serebrospinal atau cerebrospinal fluid (CSF) yang mengelilingi otak.
Cairan bening ini membantu menjaga organ otak tetap stabil dan melindunginya dari kerusakan akibat gerakan tiba-tiba dan trauma.
Sementara pada bagian belakang mata, terdapat cakram optik (optic disc) yang menjadi “kepala” saraf optik. Saraf optik merupakan jalur yang menghubungkan mata ke otak.
Papiledema sendiri terjadi saat ada peningkatan tekanan di sekitar otak akibat penumpukan CSF.
Ketika tekanan otak meningkat, saraf optik akan membengkak saat memasuki bola mata pada area cakram optik.
Terdapat berbagai kemungkinan penyebab papiledema yang dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin, usia, maupun etnis.
Beberapa kondisi medis serius yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan di sekitar otak dan memicu papiledema, termasuk:
- Trauma kepala
- Radang otak atau jaringan di sekitarnya
- Tekanan darah sangat tinggi, yang oleh dokter disebut sebagai krisis hipertensi
- Infeksi di otak
- Tumor otak
- Pendarahan di otak
- Penyumbatan darah di otak
- Kelainan pada tengkorak
- Hidrosefalus atau penumpukan cairan di dalam rongga jauh di dalam otak
- Hipertensi intrakranial idiopatik (IIH) atau peningkatan tekanan di dalam tengkorak tanpa alasan yang jelas
- Lesi sumsum tulang belakang.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, meski dapat menyerang siapa saja, papiledema lebih sering terjadi pada wanita.
Penderita biasanya berusia 20 hingga 44 tahun dan cenderung mengalami kelebihan berat badan (indeks massa tubuh/BMI lebih besar dari 25) atau obesitas (BMI lebih besar dari 30).
Insiden gangguan penglihatan papiledema pada kelompok tersebut tercatat sekitar 13 per 100.000 kasus.
Papiledema dapat dianggap sebagai keadaan darurat medis. Terlebih, salah satu penyebabnya yakni hipertensi intrakranial dapat berakibat serius, bahkan berpotensi mengancam nyawa.
Gejala
Warga Sekitar Stasiun Sumringah Ada Layanan Kesehatan Gratis Dari Rail Clinic |
![]() |
---|
7 Gejala Pasein Mpox, Bukan Istirahat Tapi Wajib Minum Obat Ini |
![]() |
---|
Kanker Sarkoma Kerap Menyerang Usia Muda. Apa Itu Kanker Sarkoma, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
3 Tanda Tanda Terkena Serangan Jantung, Olahraga Berlebihan Salah Satunya |
![]() |
---|
Studi Terbaru Ungkap Konsumsi Tahu Bermanfaat Turunkan Resiko Penyakit Diabetes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.