Dulu Bermobil Mewah, Anisa Bahar kini Usaha Kecil-kecilan Setelah Gagal Caleg, Habis Rp 5 Miliar

Anisa Bahar kini tak bisa naik mobil mewah lagi. Hartanya terkuras untuk maju sebagai caleg dalam Pemilu 2024.

Editor: Tri Mulyono
Youtube Trans7
Dulu Bermobil Mewah, Anisa Bahar kini Usaha Kecil-kecilan Setelah Gagal Caleg, Habis Rp 5 Miliar. 

SURYA.CO.ID, JAKARTA - Senasib dengan artis Dede Sunandar dan Krisdayanti,  penyanyi dangdut Anisa Bahar juga terancam gagal jadi anggota DPR RI.

Anisa Bahar mencurahkan isi hatinya (curhat), upayanya selama tiga tahun mendekati calon pemilih seolah sia-sia.

Kalah dengan para caleg yang baru hitungan bulan berkampanye, namun menyebarkan amplop dalam praktik politik uang (money politics).

Anisa Bahar bercerita telah menghabiskan uang sekitar Rp 5 miliar selama berkontestasi dalam Pemilu 2024.

"Kurang lebih habis Rp 5 miliar. Aku habis gak seberapa karena gak beli suara. Aku cuma ke dapil aja terjun selama 3 tahun," ujarnya saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.

Diketahui Anisa Bahar terdaftar menjadi caleg DPR RI Dapil Jawa Barat IX dari Partai NasDem.

Berdasarkan hitung cepat Sirekap KPU RI, ia memperoleh 2371 suara.

Anisa Bahar mengakui selama tiga tahun turun ke Dapil untuk bisa dekat dengan masyarakatnya.

"Aku pakai uang pribadi dan jual dua mobil mewah aku. Udah gak ada mobil mewah aku, aku jalan sekarang ya pakai mobil biasa aja. Karena sudah aku jual," katanya.

Anisa menyebut caleg lain hanya turun ke Dapil yang sama dengannya tiga bulan menjelang Pemilu, atau tepatnya saat melakukan kampanye.

"Yang lain cuma tiga bulan sebelum Pemilu terjunnya, habis Rp 20-30 Miliar, diduga beli suara," ucapnya.

Uang Rp 5 miliar itu diakui janda empat anak ini, bukan untuk membeli suara atau melakukan 'serangan fajar' tapi untuk alat peraga kampanye.

Dan, memberikan air bersih di dapilnya.

"Semua kebaikan yang aku lakukan eh gak keitung kebaikannya. Jadi Yang keitung tuh yang ngasih 'Wani Piro? Mana amplopnya?'.

Kayak percuma berbuat baik ke masyarakat kalau tidak money politik di belakang. Ujung-ujungnya money politik," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved