Terlambat Bisa Fatal. Waspada Kuning Dan Tinja Pucat Pada Bayi Lebih Dari Dua Minggu

SURYA.co.id - Memiliki buah hati yang lucu dan sehat dambaan semua orang tua. Tapi jika ada beberapa hal yang mengganggu kesehatan buah hati tentu dengan berbagai cara akan dilakukan orang tua untuk buah hatinya ini.

Salah satu penyakit yang bisa terjadi pada bayi adalah Atresia Bilier, adalah gangguan pada saluran empedunya rusak. Bahkan kantong empedu bisa menghilang atau mengecil.

Dr dr Bagus Setyoboedi SpA (K), Kepala Divisi Hepatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSU dr Soetomo Surabaya mengatakan, pada awalnya penyakit ini adalah proses hambatan pada saluran empedu.

“Kalau bisa di perbaiki kerusakan hati bisa dihindarkan asal tidak terlambat,” katanya.

Menurutnya penyakit ini adalah masalah dunia dan nasional, kasusnya semakin lama semakin banyak, dan harus betul-betul ditangani dengan baik karena menyangkut masa depannya.

Karena itu deteksi dini adalah langkah terbaik agar bisa ditangani dan dapat pengobatan terbaik.

“Syukurlah sampai saat ini kita bisa memberikan pengobatan baik dengan atau tanpa operasi, asal tidak terlambat,” ujarnya.

Dulu penyakit ini dikira penyakit turunan. Tapi bukan, ini adalah penyakit yang berproses, dan bisa dilakukan interupsi dan diperbaiki.

Bahwa penyakit kuning ini bukan hal biasa, kurang minum atau sembuh dengan dijemur.

“Ada hal tertentu yang akan menjadi penyakit yang membahayakan,”lanjutnya.

Dr Bagus menambahkan, deteksi dini penting karena jika sudah lebih dari dua minggu kuning dan warna BAB makin pucat maka harus diwaspadai.

“Kita ada kartu warna tinja untuk memantau kuning dan makin warna tinja jika makin pucat maka harus waspada,” jelasnya.

Jika sudah akut maka akan dilakukan operasi bahkan transplantasi hati.

 “Penyakit ini adalah penyumbang terbesar transplantasi hati pada bayi,” tukasnya.

Menurutnya sejauh dalam dua tahun terakhir ini hampir 100 orang.