Persebaya Surabaya

Nasib Wahyudi Hamisi Bakal Kena Sanksi Keras? PSSI Siapkan Ancang-Ancang, Singgung Nyawa Pemain

Urusan Wahyudi Hamisi yang diduga tendang kepala Bruno Morerira dalam laga Persebaya vs PSS Sleman, Minggu (3/3/2024) lalu, akhirnya ditanggapi PSSI.

Editor: Akira Tandika
Kolase Surya.co.id
PSSI siapkan ancang-ancang setelah aksi brutal Wahyudi Hamisi. Bakal berikan sanksi keras? 

SURYA.CO.ID - Urusan Wahyudi Hamisi yang diduga tendang kepala Bruno Morerira dalam laga Persebaya vs PSS Sleman, Minggu (3/3/2024) lalu, akhirnya ditanggapi oleh PSSI.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wahyudi Hamisi diduga menendang kepala Bruno Moreira pada menit ke-18 laga Persebaya vs PSS Sleman.

Kejadian yang begitu cepat itu ternyata sempat diketahui oleh Bonek hingga viral di media sosial.

Wahyudi melakukan sepakan ke arah Bruno yang terjatuh di lapangan. Pada saat yang bersamaan, bola berada di dekat Bruno.

Meski begitu, rekaman pertandingan menunjukkan, kaki Wahyudi lebih mengarah kepada kepala Bruno ketimbang bola.

Baca juga: Demi Lindungi Bruno Moreira, Persebaya Surabaya Adukan Aksi Barbar Wahyudi Hamisi ke PSSI

Baca juga: Update Akumulasi Kartu Persebaya Surabaya Jelang Lawan Borneo FC, Tiga Pemain Pilar Kembali!

Ginanjar Latief selaku wasit yang memimpin jalannya pertandingan kemudian memberikan kartu kuning kepada Wahyudi.

Tendangan tersebut ditakutkan berimbas pada cedera yang cukup serius bagi Bruno Moreira, meski setelah itu dia bisa bangkit dan menjalani laga.

Wahyudi Hamisi dan PSS Sleman telah meminta maaf pada Persebaya Surabaya maupun Bruno Moreira.

Namun, Persebaya Surabaya telah menyurati PSSI atas aksi brutal yang dilakukan oleh Wahyudi Hamisi.

Terkait aksi Wahyudi tendang kepala Bruno, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan pihaknya menyayangkan aksi tak terpuji ini.

PSSI, lanjut Yunus, akan berkoordinasi dengan Komite Wasit dan berharap ada evaluasi, termasuk sanksi berat, terhadap Wahyudi.

"Kami kasihan dengan pemain jika tidak terlindungi nyawanya. Pertandingan Persebaya kami jadikan evaluasi dan kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit. Kami masih tunggu surat keberatan dari Persebaya agar masuk ke ranah Komite Disiplin," ujar Yunus dikutip dari Antara, Senin (4/3/2024).

Tanggapan PSS Sleman soal aksi brutal Wahyudi Hamisi dianggap sebagai narasi terburuk oleh Bonek.
Tanggapan PSS Sleman soal aksi brutal Wahyudi Hamisi dianggap sebagai narasi terburuk oleh Bonek. (Kolase Surya.co.id)

Bonek Protes Tanggapan PSS Sleman

Pada media sosial Twitter, setelah aksi Wahyudi Hamisi ramai menjadi perbincangan, PSS Sleman mengunggah satu statement disertai video permintaan maaf dari sang pemain.

Dalam caption tambahan di unggahan tersebut, PSS Sleman mengatakan bahwa pihaknya berharap hal serupa tidak terjadi lagi.

Namun, yang menyulut emosi Bonek adalah ketika PSS Sleman menambahkan statement tersebut dengan kondisi Bruno Moreira setelah kepalanya ditendang oleh Wahyudi Hamisi.

"...meski Bruno bisa melanjutkan pertandingan hingga akhir laga, semoga tidak ada cedera ataupun efek lanjutan yang menyertai dari insiden tersebut pasca pertandingan," tulis PSS Sleman.

Unggahan tersebut ramai ditanggapi oleh Bonek lantaran PSS Sleman menganggap remeh aksi sang pemain hanya karena Bruno Moreira masih bisa berdiri dan bermain lagi.

"Argumen @PSSleman: bruno bisa melanjutkan pertandingan itu seperti ada org mau mencoba membunuh tetapi gagal,korban masih bisa lari dan selamat.

Baca juga: Tiga Aksi di Luar Nalar Wahyudi Hamisi di Laga Persebaya vs PSS Sleman, Bruno dan Duarte Jadi Korban

Baca juga: Gelandang Persebaya M Iqbal Punya Kemampuan Khusus yang Tak Dimiliki Pemain Lain

Yg jadi masalah adalah tindakannya bkn hasilnya. Kalau kemarin ada apa2 dgn bruno sanggup manajemen @PSSleman
nanggung seumur hidup?," tulis akun @Goldmind_82.

"Narasinya sangat buruk, bruno tetep bisa main tapi proses hukuman komdis harus tetap berjalan supaya tidak ada korban lagi di kemudian hari"

"Padahal tinggal bilang tendangan itu berbahaya n minta maaf kelar masalah. Jelas2 ada 2moment, pertama bruno jatuh n persebaya ambil advantage (sah menurut laws of the game). Ke2 tendangan ke kepala bruno, ntah persebaya ambil advantage ato gak, apapun alasanya jelas bahaya+salah"

Bos PSS Sleman Anggap Persebaya Berlebihan

Bos PSS Sleman bela aksi brutal Wahyudi Hamisi, sebut Persebaya Surabaya berlebihan dan soroti aksi Bruno Moreira saat kejadian. 

Aksi brutal Wahyudi Hamisi di laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman dalam lanjutan pekan ke-27 Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. 

Insiden Hamisi yang menendang kepala dari winger asing Persebaya Surabaya, Bruno Moreira menjadi viral di media sosial. 

Menanggapi viralnya kejadian itu, Presiden Direktur PSS Sleman Gusti Randa buka suara. 

Menurut Gusti Randa, apa hal yang dilakukan oleh pemainnya murni ketidaksengajaan.

Lebih lanjut, Gusti Randa juga merasa pihak Persebaya terlalu berlebihan dalam menyikapi insiden ke kepala Bruno Moreira.

Hal ini dibuktikan Bruno dapat melanjutkan pertandingan hingga menutup laga dengan kemenangan Persebaya dengan skor 2-1 tersebut.

"Kami dari PSS Sleman ingin menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi atas peristiwa kemarin," ujar Gusti Randa seperti dilansir SURYA.co.id dari laman resmi klub. 

Pria yang juga pernah menjabat Plt Ketum PSSI pengganti Joko Driyono itu menyayangkan banyaknya potongan video soal insiden yang terjadi.

Hal ini setidaknya berpengaruh kepada framing kepada Wahyudi Hamisi.

Padahal jika diruntut secara kronologis Gusti Randa beranggapan hal yang dilakukan oleh Hamisi masuk akal.

Wahyudi Hamisi terpaksa harus menghalau bola yang dapat berbuah ancaman untuk gawang PSS Sleman.

Terlebih waktu itu, PSS Sleman telah tertinggal atas tim tuan rumah Persebaya.

"Saya sebelumnya sangat menyayangkan atas banyaknya potongan video yang beredar."

"Dalam video lengkap, terlihat Bruno sudah terjatuh lebih dulu akibat dilanggar oleh pemain PSS."

"Namun, permainan tetap dilanjutkan bahkan Persebaya sempat menyerang lebih dulu."

"Terlihat jelas dalam video pemain Persebaya terus membawa bola dan mengarahkannya ke dekat Bruno," ujar Gusti Randa.

"Tindakan Hamisi untuk mengambil bola menurut saya harus dilakukan karena untuk menutup gerak lawan."

"Tendangan Hamisi ternyata menyentuh kepala Bruno."

Lebih lanjut Gusti Randa merasa tim Persebaya berlebihan menyikapi insiden ini.

Pasalnya Bruno tetap dapat melanjutkan permainan hingga detik akhir.

"Menurut saya, apa yang dibuat oleh Tim Persebaya terlalu berlebihan karena buktinya Bruno bisa langsung bangkit dan bermain hingga menit akhir," lanjutnya.

Terlepas dari itu semua, Gusti Randa tetap mengucapkan permohonan maaf kepada tim Persebaya Surabaya.

Ia berharap insiden tersebut dapat dijadikan bahan pelajaran untuk sepak bola Indonesia.

"Saya sebagai perwakilan Manajemen PT PSS ingin meminta maaf kepada Tim Persebaya atas kejadian kemarin," ujar Gusti Randa.

"Tentu kita tidak ingin ada kejadian tersebut lagi terjadi di Sepak Bola Indonesia karena bisa membahayakan pemain satu sama lain."

"Semoga ini menjadi yang terakhir untuk Sepak Bola Indonesia," jelasnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved