Hingga Hari Kelima, Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 di KPU Bojonegoro Masih Mbulet

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO - Rekapitulasi suara hasil Pemilu 2024 tingkat kabupaten yang diselenggarakan KPU Bojonegoro, dijadwalkan berakhir pada Jumat (1/3/2024) ini.

Namun, hingga sore, proses rekapitulasi beragenda finalisasi itu masih mbulet alias membingungkan.

Bahkan, masih dihujani interpusi saksi caleg, parpol, dan Bawaslu Bojonegoro.

Hal itu, disebabkan masih ditemukan pergeseran-penggelembungan suara atau perbedaan suara antara tingkat TPS dengan kecamatan yang dialami oleh caleg maupun parpol.

Ketua Bawaslu Bojonegoro Handoko Sosro Hadi Wijaya membenarkan hal tersebut.

Menurut pria yang akrab disapa Hans itu, Jumat (1/3/2024) ini, mestinya rekapitulasi hasil suara Pemilu 2024 tingkat Kabupaten Bojonegoro sudah klir.

Namun, lanjut Hans, berdasarkan hasil pencermatan atas rekapitulasi hasil Pemilu 2024 mentah yang telah disebarkan KPU Bojonegoro ke saksi caleg, parpol dan pihaknya masih ditemukan ketidaksesuaian.

"Sehingga, ketidaksesuaian (pergeseran-penggelembungan suara, red) itu harus diselelsaikan," ujarnya kepada awak media, Jumat sore.

Salah satu pergeseran-penggelembungan suara yang masih ditemukan, lalu dibetulkan pada Jumat (1/3/2024) ini, ungkap Hans, terjadi di Kecamatan Padangan.

"(Pergeseran-penggelembungan suara yang ditemukan dan dibetulkan, red) terjadi di 20 TPS," ungkap pria menjadi Ketua Bawaslu Bojonegoro sejak 2023 tersebut.

Adapun pergeseran-penggelembungan suara yang masih ditemukan lalu dibetulkan, tambah Hans, rata-rata dialami caleg PKB dan Golkar. Khususnya pada kontestasi Pileg DPRD Bojonegoro 2024.

Terpisah, Ketua KPU Bojonegoro Fatkhur Rahman belum dapat dimintai keterangan, karena masih memimpin jalannya rekapitulasi suara hasil Pemilu 2024 di aula kantornya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rekapitulasi penghitungan suara hasil Pemilu 2024 tingkat kabupaten yang diselenggarakan KPU Bojonegoro berlangsung alot.

Banyak saksi partai politik (parpol) maupun caleg melayangkan protes, akibat adanya pergeseran dan penggelembungan suara antar caleg maupun antar partai. Khususnya di Pileg DPRD Bojonegoro 2024.

Akibatnya, agenda yang dijadwalkan rampung selama tiga hari yakni Senin (26/2/2024) hingga Rabu (28/2/2024) itu meleset. Sampai hari kelima pada Jumat (1/3/2024) ini, agenda itu belum klir.

Adapun, sampai Kamis (29/2/2024) kemarin, Bawaslu Bojonegoro mencatat 120 kasus pergeseran-penggelembungan suara terjadi dalam rekapitulasi suara hasil Pemilu 2024 tingkat kabupaten itu.