Pemilu 2024 Lancar dan Aman, Pakuwon Group Langsung Launching Produk Properti Baru

SURYA.co.id | SURABAYA - Pakuwon Group menggelar ground breaking ceremony atau upacara peletakan batu pertama pembangunan The Lancaster & Clayson Tower Pakuwon Mall phase 5, Rabu (28/2/2024).

Penjualan kedua tower apartemen yang berada di kawasan Pakuwon Mall, Surabaya Barat tersebut, sudah mencapai 70 persen dari 60 persen unit yang baru dipasarkan mulai 2023 lalu.

Direktur Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengatakan, proyek apartemen terbaru Pakuwon Group di superblok Pakuwon Indah Surabaya Barat ini cukup laris manis.

"Dari sekitar 600 unit apartemen yang dijual sebagai tahap pertama di dua tower tersebut, sudah laku sekitar 70 persen. Selanjutnya kami waktunya untuk  melakukan realisasi bangunannya," kata Sutandi.

Di tahun 2024, Pakuwon Group melihat peluang yang bagus untuk peningkatan pasar properti.

Apalagi setelah agenda perhelatan Pemilu 2024 lalu berhasil berjalan dengan aman dan terbit.

Bahkan hasil pengumuman Quick Count (hitung cepat), yang menunjukkan salah satu paslon unggul, telah mendapatkan respon positif dari pasar modal.

"Pemilu sudah berlangsung dengan aman dan lancar. Jadi sekarang waktunya pasar properti bangkit. Kami pun menyiapkan produk-produk baru, untuk memenuhi permintaan yang akan meningkat, " jelas Sutandi.

Bahkan untuk apartemen di The Lancaster & Clayson Tower ini, dengan adanya ground breaking di akhir Februari, ditarget bisa terjual habis dalam lima hingga enam bulan ke depan.

"Bahkan unit penthouse dengan luas 500 dan 1.000 meter persegi di The Lancaster juga juga sudah dipesan konsumen," ungkap Sutandi.

Selanjutnya diproyeksikan unit-unit di The Lancaster dan Clayson Tower akan bisa diserah terimakan pada tahun 2027.

"Di Pakuwon Mall phase 5 akan kami bangun tiga tower, namun tahap awal ini konstruksinya kami bangun dua tower dulu," tambah Sutandi.

Terkait pasar properti tahun ini, Sutandi optimistis akan tumbuh positif.

Selain kondisi politik nasional yang terkendali, pemerintah juga melanjutkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) di 2024 yang terbukti mampu mendongkrak penjualan properti.

"Selain itu bunga KPR perbankan juga masih rendah. Faktor-faktor ini cukup mampu menggerakkan pasar properti," ujar Sutandi.