Pemilu 2024

Dosen di Pamekasan Ini Didatangi 6 Caleg, Mereka Minta Doa Agar Lolos ke Parlemen, 5 Berhasil

Pasca Pemilu pada 14 Februari 2024 lalu, terungkap banyak caleg yang maju juga membawa bekal khusus dari orang-orang pintar.

|
Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Akhmad Fakih, seorang guru spiritual yang kerap didatangi para calon kepala desa dan caleg setiap pesta demokrasi di Pamekasan. 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Pemilu yang kerap disebut pesta demokrasi sejatinya tidak menjadi pesta bagi calon anggota legislatif (caleg), karena biaya besar harus dikeluarkan agar lolos menjadi anggota DPRD.

Pasca Pemilu pada 14 Februari 2024 lalu, terungkap banyak caleg yang maju juga meminta bekal khusus dari orang-orang pintar.

Boleh percaya atau tidak, ritual berbau klenik atau laku di tempat-tempat khusus atau meminta restu ahli spiritual itu, sudah menjadi bagian dari budaya yang melekat di masyarakat kita. Di Pamekasan pun, malah ada tim khusus dari caleg yang mendatangi guru spiritual atau dukun.

Di Dusun Tengah, Desa Samatan, Kecamatan Proppo, juga ada sosok ahli spiritual bernama Akhmad Fakih (50), yang selama tiga kali Pemilu sejak 2014 hingga 2024, didatangi banyak caleg.

Pria yang dipanggil Kanjeng Lora itu mengaku banyak tamu yang datang, ada yang minta berobat untuk kesembuhan penyakitnya. Baik penyakit fisik maupun non fisik (pikiran).

Juga ada yang meminta petuah dan arahan untuk ketenangan batin, persoalan pribadi maupun keluarga, serta meminta sesuatu di saat pemilihan kepala desa (pilkades).

Sehingga tidak bisa dipungkiri, pada saat masa pemilu 2024, juga banyak caleg dari beberapa daerah pemilihan (Dapil) di Pamekasan datang kepadanya untuk minta restu, dan doa barokah keselamatan serta kesuksesan.

Tujuannya jelas, agar yang bersangkutan bisa dipercaya oleh calon pemilih, bisa memperoleh suara banyak dan memenangkan pertarungan perebutan suara di daerah pemilihannya.

“Alhamdulillah, dari mereka yang datang kepada saya, hampir 90 persen keinginannya terkabul. Termasuk juga para caleg yang minta restu, pada Pemilu kali ini mereka ada yang berhasil lolos dan melenggang ke kursi parlemen lantaran mendulang suara cukup besar,” ujar Fakih kepada SURYA, Selasa (27/2/2024).

Pria yang juga berprofesi sebagai dosen Filsafat Bahasa Indonesia di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura ini mengatakan, sejak 2014 lalu sudah lebih dari 20 caleg yang mendatangi dirinya. Mereka minta diri dan keluarga mendapatkan kesehatan dan diselamatkan dunia akhirat.

Setelah itu barulah disampaikan bagaimana agar bisa bertarung baik dengan caleg sesama partai ataupun dengan partai lain dalam satu daerah pemilihan (dapil).

Dikatakan Fakih, tata cara, doa dan ritual yang diberikan ke setiap caleg yang datang nyaris berbeda. Namun keutamaannya sama, yaitu agar caleg terlihat berwibawa dan disenangi orang lain. Apa yang diucapkan langsung didengar dan dituruti, sehingga pemilih bisa bersimpati.

Amalan yang diberikan itu di antaranya berupa doa khusus yang diambil dari ayat Al-Quran. Doa itu harus dibaca selama 41 hari dan harus dilakukan tengah malam antara pukul 03.00 WIB hingga waktu adzan Subuh dan tidak boleh putus walau satu malampun, apalagi saat membaca tertidur meskipun sekejap.

Doa yang dibaca bisa dilakukan caleg sendiri. Bila tidak mampu melakukan, khawatir terputus di tengah jalan, karena kesibukannya blusukan ke bawah menemui warga, bisa menyuruh orang lain.

“Seperti membaca surah Yasin dan doa-doa lain, yang saya ambil dari Al-Quran. Karena semua doa itu meminta pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” papar Fakih.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved