Hukum Menggabungkan Qadha Ramadhan dan Puasa Nisfu Syaban
Bolehkah menggabungkan Qadha Ramadhan dan Puasa Nisfu Syaban? Ini penjelasan Buya Yahya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Bolehkah menggabungkan Qadha Ramadhan dan Puasa Nisfu Syaban?
Seperti diketahui, tinggal 18 hari lagi Umat Islam menyambut Bulan Ramadhan.
Sebelum Bulan Ramadhan tiba, umat Muslim yang masih memiliki utang puasa wajib membayarnya terakhir di Bulan Syaban.
Selain Qadha Ramadhan, ada pula puasa sunnah yang bisa dilakukan pada Bulan Syaban.
Yakni, Puasa Nisfu Syaban yang dilaksanakan pada tanggal 15 Syaban, atau yang bertepatan pada Minggu (25/2/2024).
Lantas, bagaiman hukum menggabungkan Qadha Ramadhan dan Puasa Nisfu Syaban?
Buya Yahya menegaskan, bahwa mengerjakan Puasa Qadha Ramadan di hari Puasa Sunnah adalah boleh.
Namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah, dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.
Niat Puasa Qadha
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya : "Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".
Keutamaan Nisfu Syaban
Keutamaan bulan Syaban lainnya disebutkan Ustadz Abdul Somad yaitu, malam Nisfu Syaban.
"Di malam itu, Allah memberikan perhatian khusus pada manusia. Allah ampunkan semua dosa pada malam Nisfu Syaban, kecuali dua orang," kata UAS.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.