Berita Surabaya
Universitas Muhamadiyah Surabaya Tambah Guru Besar Ekonomi
Jumlah Guru Besar di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya bertambah. Ini menyusul dikukuhkannya Prof Dr Didin Fatihudin SE MSi
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | SURABAYA - Jumlah Guru Besar di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya bertambah. Ini menyusul dikukuhkannya Prof Dr Didin Fatihudin SE MSi sebagai guru besar ekonomi bidang manajemen keuangan.
Rektor UM Surabaya, Sukadiono menyampaikan, bertambahnya guru besar itu diharapkan bisa memberikan kontribusi di bidang akademik, penelitian dan juga pengabdian masyarakat.
“Tentu juga berkontribusi untuk memperkuat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah dibesarkan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI),” kata Sukadiono di Gedung At Tauhid Tower, Sabtu (17/2).
Sukadiono menargetkan, UM Surabaya bisa mewujudkan satu Fakultas satu Guru Besar di tahun 2024. Ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian.
Saat ini, kata Sukadiono, hanya tinggal beberapa fakultas yang belum mempunyai Guru Besar karena baru didirikan, seperti Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran Gigi.
Saat ini UM Surabaya memiliki 434 dosen, diantaranya adalah sembilan guru besar dan doktornya ada 108. Artinya ada 25 persen dosen yang sudah bergelar doktor.
“Tahun ini kita targetkan tiga orang guru besar,” ungkap Sukadiono.
Selain itu, tahun ini UM Surabaya juga sedang mengusahakan akreditasi Institusi Unggul.
Sementara itu, dalam pidato pengukuhannya, Didin menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Implementasi keuangan makroekonomi, korporasi dan personal menuju sehat finansial di era ekonomi digital (Financial Behavior).
Dalam sambutannya, ia menjelaskan kesehatan finansial bisa dilihat dari tiga perspektif.
Pertama perspektif makroekonomi negara, kedua perspektif korporasi Perusahaan dan perspektif kesehatan finansial perorangan keluarga.
Ia menjelaskan, implementasi manajemen keuangan pemerintah, perusahaan dan personal memiliki pengukuran indikator yang berbeda. Rasionya juga berbeda. Sumber data yang dihitung juga bisa berbeda. Periode data juga beda.
Menurutnya, ada sisi kesamaan dalam pengukuran kinerja keuangan yang sehat.
“Bahwa kinerja keuangan pemerintah, perusahaan dan personal sebaiknya surplus, hindari defisit. Artinya bahwa rasio penerimaan harus lebih besar dari pengeluaran. Pendapatan lebih besar dari belanja. Pendapatan operasional harus lebih besar dari biaya operasional. Keuangan surplus itulah yang disebut sehat finansial,”ujar Didin dihadapan ratusan peserta.
Ia mengatakan, jika seseorang memiliki kelebihan uang, sebaiknya berinvestasi dalam aset keuangan (surat berharga) dan aset property dengan urutan sebagai berikut: tabungan, deposito, iuran dana pensiun, cicilan rumah, cicil emas/dirham/dinar, cicilan kendaraan, menambah modal kerja.
“Jika itu sudah terpenuhi berikutnya membeli reksadana, obligasi, dan saham,”imbuhnya.
Laki-laki kelahiran Kuningan Jawa Barat tersebut kini telah menulis 26 buku dan beberapa diantaranya telah diterbitkan oleh penerbit mayor dan menjadi rujukan mahasiswa.
Sementara itu, publikasi karya ilmiah dan jurnal sebanyak 35 yang telah diterbitkan pada jurnal ilmiah nasional hingga internasional.
Didin menyelesaikan pendidikan tinggi pada tahun 1984 di Bachelor of Art dan Akta IV Universitas Siliwangi, kemudian tahun 1986 ia lulus S1 Sarjana ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, pada tahun 1995 lulus S1 Sarjana Ekonomi-Manajemen UWP.
Pada tahun 1999 lulus S2 Magister Sains Manajemen Universitas Airlangga dan pada tahun 2011 lulus S3 Doktor Ilmu Ekonomi-Manajemen Keuangan-investasi Universitas Airlangga.
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.