Lagi, Warga Kabupaten Lamongan Tewas Kesetrum Jebakan Tikus di Sawah

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Kejadian orang meninggal karena kesetrum listrik jebakan tikus di sawah di Lamongan kerap terjadi.

Pemakaian listrik untuk jebakan tikus di sawah sudah dilarang. Namun, petani tetap menggunakan karena untuk membasmi hama tikus yang merusak tanaman padi.

Meski banyak resiko, termasuk kesetrum yang sampai meninggal. Kini dialami korban seorang remaja, Ahmad Rifai (21) warga Desa Kawistolegi RT 02 RW 02 Kecamatan Karanggeneng.

Kejadian naas itu dialami korban sekitar pukul 02.00 WIB. Sebelum kejadian korban berpamit kepada orang tuanya, Surian (56) hendak ke sawah untuk mengecek aliran listrik yang sehari sebelumnya dipasang Surian.

Sampai dini hari korban korban belum juga kembali ke rumah. Khawatir ada sesuatu yang tidak dinginkan, Surian mengajak tetangganya, Sunarto (50) untuk mencari korban di sawah.

Surian dan Sunarto kaget menemukan korban tergeletak di pematang sawah dalam posisi tengadah kepala di Selatan.

Posisi korban tak jauh dengan kabel jebakan tikus radius 40 centimeter dan ketika di dekati korban tidak merespon.

Diyakini korban telah meninggal dan melaporkan kepada Kepala Dusun, Hermanto dan meminta bantuan warga.

Pada saat petugas Polsek Karanggeneng mendatangi TKP, korban sudah berada di rumah duka untuk di sucikan dan persiapan untuk di kebumikan.

Terdapat luka di bagian telinga dan mata korban di duga akibat gigitan kepiting sawah, karena saat korban ditemukan, Surian banyak kepiting sawah di sekitar korban.

Warga Latukan Meninggal di Kamar Mandi

Korban meninggal juga ditemukan Desa Latukan RT 14 RW 03 di Kecamatan Karanggeneng.

Korban Wariseh (58) yang hidup sebatang kara ditemukan meninggal di dalam kamar mandi dalam posisi telungkup kepala di sebelah Barat.

Saksi Sulikah (40) adalah orang yang kali pertama menemukan korban.

Semula saksi bertanya-tanya melihat rumah korban dalam keadaan gelap dan pintunya dalam keadaan terkunci dari dalam.

Kemudian saksi Sulikah berusaha mengetuk rumah dan memanggil-manggil korban, tetapi tidak ada respon.

Karena merasa khawatir terjadi sesuatu pada korban, Saksi melapor kepada Ketua RT dan bersama warga sekitar membuka paksa pintu rumah korban dan mendapati korban sudah meninggal dunia di dalam kamar mandi.

Posisi korban tertelungkup kepala di sebelah Barat.

"Korban seorang janda dan tinggal sendirian di rumah serta memiliki riwayat penyakit komplikasi darah tinggi jantung dan diabetes," ungkap Kapolsek Karanggeneng, AKP Yuli Endarwati didampingi, Wakapolsek, Iptu Sofian Ali kepada SURYA, Sabtu (17/2/2024).

Pemeriksaan medis oleh dokter Nelda Azas Aryuni tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.