Pilpres 2024
Sosok Prof Gunarto Rektor Unissula yang Akui Diminta 'Tim Operasi' Agar Tak Kritik Jokowi, Ditolak
Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Prof Gunarto mengaku diminta untuk tidak mengkritik Presiden Jokowi. Ini sosoknya!
"Kami hanya menyampaikan kriteria supaya Pilpres 2024 bisa melahirkan presiden yang menyatukan bangsanya. Kami tidak menyebut nama karena dinamikanya masih panjang, tapi (kondisi politik di Tanah Air) sudah sangat panas," ucapnya.
Kriteria capres Gunarto menyebut bahwa kriteria sosok pemimpin yang bisa menjadi pemersatu bangsa, yakni mampu melahirkan visi baru yang bisa menyatukan bangsa menjadi kuat dan bermartabat.
Selain itu, partai politik selaku pengusung presiden, ia harapkan tidak hanya memikirkan kepentingan parpol saja, tetapi juga untuk kepentingan bangsa ini.
Untuk itu, pihaknya optimistis sosok kandidat presiden 2024 mendatang mampu menjadi pemersatu bangsa. "Saya kira akan lahir presiden yang bisa menyatukan bangsa ini. Saya sangat optimistis. Apalagi, tokoh-tokoh itu sudah (berpengalaman) turun untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang kuat seperti yang diinginkan para founding father kita," tambahnya.
Pengakuan Serupa Rektor Unika

Sebelum Prof Gunarto, Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta polisi membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ferdinandus Hindarto mengaku dihubungi polisi anggota Polrestabes Semarang melalui pesan singkat di WhatsApp saat hendak pergi ke Surabaya, Jawa Timur untuk menghadiri pertemuan pimpinan perguruan tinggi Katolik pada Jumat (2/2/2024).
Oknum polisi yang menghubungi Ferdinandus Hindarto ini mengakui video tersebut nantinya akan diserahkan kepada Kapolda Jawa Tengah.
Terkait hal itu, Ferdi mengaku langsung menolak hingga akhirnya dia hubungi beberapa kali oleh sang polisi.
"Iya, video itu akan diserahkan ke Kapolda (Jateng). Namun, saya tolak untuk membuat videonya," katanya di Gedung Mikael Kampus Soegipranata Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/2/2024), dilansir TribunJateng.com.
Baca juga: BENARKAH Ahok BTP Kuda Putih Jokowi? Cak Imin Sangsi, Ganjar dan PDIP Membantah, Ini Pernyataannya
Ferdi menolak membuat video karena yang diminta berupa konten mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi selama sembilan tahun terakhir.
Kemudian, Pemilu 2024 ini perlu mencari penerus dari Presiden ke-7 Indonesia itu.
"Kami nyatakan tidak (bikin video) karena kami memilih sikap itu. Kami bukan membenci. Semisal hal baik, maka dibilang baik. Sebaliknya, ketika ada sesuatu tidak pas ya bilang tidak pas."
"Saya sampai ditelepon berulang kali oleh si polisi. Saya tak mengangkat telepon karena sudah jelas jawaban di chat WA (WhatsApp)," paparnya.
Meski permintaan sudah ditolak, polisi itu tidak menyerah, dia kembali menghubungi Ferdi pada Sabtu (3/2/2024).
Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang
Prof Gunarto
Video Apresiasi Kinerja Jokowi
Tim Operasi Perguruan Tinggi
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Pilpres 2024
Habib Najib : Kiai Kampung se-Indonesia Akan Gelar Doa Bersama, Doakan Pemerintahan Baru |
![]() |
---|
Megawati Belum Tentukan Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Sumber Kekayaan Raffi Ahmad yang Digadang-gadang Masuk Bursa Menteri Prabowo dan Cawagub Jateng |
![]() |
---|
Kekayaan Eko Patrio Politisi asal Nganjuk yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Rekam Jejak Eko Patrio yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Asal Nganjuk Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.