Pilpres 2024
Mayoritas Warga NU dan Muhammadiyah Disebut Dukung Prabowo-Gibran, Pengamat Ungkap Penyebabnya
Pemilih Prabowo-Gibran dari basis Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah diklaim semakin berlipat menjelang masa pemungutan suara Pilpres 2024.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Pemilih Prabowo-Gibran dari basis Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah diklaim semakin berlipat menjelang masa pemungutan suara Pilpres 2024.
Pengamat menilai, ada sejumlah penyebab yang melatarbelakangi hal ini, di antaranya peran dukungan Khofifah Indar Parawansa.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Fahrul Muzakki, mengungkapkan sejumlah alasan potensi Khofifah dalam mengerek suara Prabowo-Gibran. Khususnya, wilayah Jawa Timur.
"Sejak Khofifah masuk TKN (Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran), maka Khofifah effect luar biasa dukungan NU ke Prabowo-Gibran. Dia kan merepresentasikan NU, ditambah seorang gubernur Jatim," ujar Fahrul dalam Podcast Wes Wayahe yang digelar di Rumah Asprasi Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jatim.
Secara nasional, jamaah NU telah mencapai sekitar 59,5 persen dari asumsi 270 juta total jumlah penduduk Indonesia.
Di Jawa Timur, jumlah penduduk yang juga berlatarbelakang Nahdliyyin juga cukup besar.
Tak mengherankan, dengan banyaknya tokoh NU ditambah masyarakat Muhammadiyah membuat elektabilitas Prabowo-Gibran selalu unggul dalam sejumlah survei.
"Gelombang besarnya di Paslon 02. Bahkan ada yang menyebut survei Prabowo tembus 55-60 persen untuk Jatim saja," ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa semakin banyak tokoh yang masuk dalam barisan pemenangan akan membuat potensi terpilih semakin besar. Begitu pun sebaliknya.
"Ibarat calon itu barang yang dipajang di etalase toko. Kenapa sebab menarik? Ya kita harus melihat ke dalam isi toko. Di sana ada apa saja, siapa saja, dan strateginya gimana," ujarnya.
Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Miftah yang turut hadir dalam podcast tersebut mengungkapkan, suara santri banyak dipengaruhi kiai.
"Tradisi NU itu tawadhu kepada kiai panutannya," ujar Gus Miftah dalam penjelasannya.
Secara organisasi, Nahdlatul Ulama memang tak berpolitik.
Namun, banyak tokoh yang memberikan dukungan secara personal, di antaranya, Khofifah Indar Parawansa yang cuti dari Ketua Umum Muslimat dan kini bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran.
"Uniknya di NU, para tokoh itu seolah terpaksa terlibat secara pribadi dalam dukungan. Karena pasti tokoh NU itu dituakan atau jadi panutan di wilayah masing-masing. Otomatis terlibat di model Pemilu langsung ini yang one man one vote. Itulah sebabnya warga NU pasti masih tanya ke tokoh tadi, harus ke mana, setelah itu mereka mengikuti panutannya tadi," imbuhnya.
Habib Najib : Kiai Kampung se-Indonesia Akan Gelar Doa Bersama, Doakan Pemerintahan Baru |
![]() |
---|
Megawati Belum Tentukan Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Sumber Kekayaan Raffi Ahmad yang Digadang-gadang Masuk Bursa Menteri Prabowo dan Cawagub Jateng |
![]() |
---|
Kekayaan Eko Patrio Politisi asal Nganjuk yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Rekam Jejak Eko Patrio yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Asal Nganjuk Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.