Pilpres 2024
SOSOK Sulaisi Ketua Relawan Prabowo-Gibran Sumenep yang Rumahnya Diserang OTK, Motor Ludes Terbakar
Inilah sosok Sulaisi Abdurrazaq, Ketua Relawan Prabowo-Gibran Kabupaten Sumenep, Madura yang rumahnya diserang OTK.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Musahadah
SURYA.co.id | SURABAYA - Inilah sosok Sulaisi Abdurrazaq, Ketua Relawan Prabowo-Gibran Kabupaten Sumenep, Madura yang rumahnya diserang orang tidak dikenal pada hari Senin (29/1/2024).
Rumah Ketua Relawan Prabowo-Gibran di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep diserang saat dini hari pukul 02.30 WIB.
Sulaisi Abdurrazaq mengungkapkan, orang tak dikenal tiba-tiba melempar kaca jendela rumahnya pakai batu dan membakar sepeda motor miliknya yang diparkir depan rumahnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Hanya saja, penasehat Barisan Relawan Infant Gibran (BRIGIB) Sumenep ini mengalami sejumlah kerugian.
Baca juga: Debat Capres Kelima Bakal Jadi Penentu Gelaran Pilpres 2024, Performa Prabowo-Gibran Paling Dinanti
"Alhamdulillah keluarga saya selamat, kaca rumah saya dilepar dengan batu. Tapi untungnya tidak sampai pecah, sepeda motor dibakar," tuturnya.
Mendapat informasi penyerangan tersebut, Polres Sumenep gerak cepat mendatangi tempat kejadian (TKP).
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas membenarkan bahwa akibat dari teror oleh orang tidak dikenal itu, sepeda motor merk Hinda Revo milik Sulaisi Abdurrazaq terbakar.
"Diketahui kejadiannya sekira pukul 02.30 WIB, sepeda motor honda revo tersebut adalah milik Sulaesi," ungkap Akp Widiarti Sutioningtyas.
Berdasarkan keterangan korban (Sulaisi Abdurtazaq), awalnya dia mendengar suara keras seperti suara batu menghantam kaca, lalu terdengar suara sepeda motor melaju kencang ke arah timur.
Kemudian, korban keluar rumah dan melihat ada kobaran api yang membakar satu unit sepeda motor milinya,
Setelah itu dia memanggil istrinya yang ada di dalam rumah (saudari Hamimah) untuk memberi tahu bahwa sepeda motor miliknya terbakar.
"Kemudian, mertua korban saudari Khasiyah keluar dari rumah dan langsung mengambil selang, menghidupkan kran air, lalu memadamkan api yang membakar satu unit sepeda motor tersebut," ungkap Akp Widiarti S, Senin (29/1/2024).
Selanjutnya ipar korban (Sulaisi) langsung menghubungi Kades Ketawang Laok dan memberitahu kejadian tersebut.
"Atas kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa. Namun, korban menderita kerugian materil total ditaksir sekitar Rp.7.500.000," ungkapnya.
Mantan Kapolsek Kota Sumenep ini menegaskan, bahwa sampai saat ini penyebab teror dan kebakaran satu unit sepeda motor Honda Revo milik korban belum diketahui.
Pihaknya mengaku, masih menunggu dari tim labfor Polda Jatim untuk mengungkap penyebab kejadian tersebut.
Pihaknya juga sudah mendatangi tempat kejadian, memasang police line, menginterogasi korban dan saksi serta melakukan penyelidikan lebih lanjut guna menemukan penyebab kebakaran.
"Polres Sumenep sudah datang ke lokasi kejadian dan memasang police line. Dan menunggu tim labfor Polda Jatim guna menemukan penyebab kebakaran," ungkapnya.
Lalu, siapa sebenarnya Sulaisi Abdurrazaq?
Jauh sebelum menjadi Ketua Relawan Prabowo-Gibran Sumenep, Sulaisi adalah seorang pengacara yang termasyur di wilayahnya.
Dia juga menjadi Dosen Fakultas Syari’ah dan DIrektur LKBH Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura.
Penasehat Barisan Relawan Infant Gibran (BRIGIB) Sumenep ini juga terpilih menjadi Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Jawa Timur periode 2020 – 2025.
Sulaisi Abdurrazaq terpilih setelah mengantongi 13 suara.
Sementara Maisun hanya mendapatkan 3 suara, dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) II APSI Jatim.
Musyawarah Wilayah (Muswil) II APSI Jatim digelar di Hotel de’ Kopen Hotel Kota Malang, yang berlangsung selama tiga hari, Jumat (31/1/2020) – Minggu (2/2/2020).
Dalam pemilihan ketua APSI Jatim ini diikuti semua DPC APSI se-Jawa Timur, yang tersebar di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur, yang berlangsung dua putaran pemilihan.
Dan pada pemilihan putaran pertama untuk penjaringan calon, muncul empat nama.
Yakni, Maisun mendapatkan 3 suara.
Sulaisi Abdurrazaq mendapatkan 7 suara.
Ichwan mendapatkan 2 suara dan Zainal A meraih 4 suara.
Karena dalam tata tertib pemilihan ini menyatakan, jika pada saat pencalonan dilakukan, lalu salah satu calon mendapatkan dukungan suara 50+1, maka langsung yang bersangkutan ditetapkan sebagai ketua terpilih.
Namun, pada saat pencalonan, tidak ada seorangpun yang mendapatkan suara 50+1, maka dilakukan pemilihan putaran kedua, yang berlangsung secara tertutup.
Setelah Sulaisi Abdurrazaq, dinyatakan terpilih dan ditetapkan sebagai Ketua APSI Jatim periode 2020 – 2025 mendatang, dalam rilisnya yang diterima Tribunjatim.com, Sulaisi Abddurrazaq mengucapkan terima kasih kepada panitia pelaksana atas dedikasi dan perjuangannya dalam pelaksanaan Muswil-II APSI Jatim dan kepada ketua-ketua DPC beserta sekretaris yang hadir, mengikuti proses persidangan dengan tertib.
Suasana sejuk dan penuh kekeluargaan, dan mengutamakan musyawarah mufakat, sehingga muswil berjalan dengan baik dan lancar.
Selain itu, Sulaisi, panggilan Sulaisi Abddurrazaq, berterima kasih kepada ketua dan sekretaris DPW APSI Jatim atas pengabdian dan perjuangannya selama ini.
Sebab, ikhtiar merekalah APSI Jatim bisa menjadi APSI terbesar di Indonesia. Mereka juga yang bisa membuat dirinya mandiri dan menjadi advokat yang lebih baik serta lebih profesional.
Menurut Sulaisi, perioritas dirinya sebagai advokat, bagaimana ke depan
mewujudkan APSI Jatim yang solid, kreatif dan berwibawa, sebagai organisasi advokat, yang memiliki manifestasi dari harapan panitia untuk meneguhkan APSI Jatim yang berintegritas dan profesional.
Dikatakan, APSI Jatim harus lebih visioner dan peka terhadap perkembangan tehnologi yang kian cepat.
APSI Jatim, mau tidak mau mampu merespon revolusi industri 4.0 dengan tata kelola organisasi yang moderen dan profesional.
“Kami memprioritaskan terbentuknya Pusat Mediasi dan Bantuan Hukum atau Pusmedbakum APSI di Jatim dengan mendorong agar di DPC-DPC melakukan hal sama, sehingga akses terhadap keadilan benar-benar terwujud,” ungkap Sulaisi.
Salah satu kasus yang ditangani adalah mafia perbankan di Sumenep Madura.
Sulaisi tampak begitu berani mengungkap adanya mafia perbankan ini hingga dia mengaku sampai diancam akan dipolisikan.
Relawan Prabowo-Gibran Ditembak

Sebelumnya, anggota Relawan Prabowo-Gibran Kabupaten Sampang, Madura, Muara (50) ditembak orang tak dikenal pada Desember 2023.
Namun, hasil penyidikan polisi mengungkap penembakan itu tidak ada kaitannya dengan politilk.
Muara ditembak karena dendam seorang kepala desa (kades) berinisial MW (37).
Kades MW memerintah empat eksekutor yakni AR (31) warga Pandaan, Pasuruan; HH (32) warga Pandaan, Pasuruan, H (52) warga Banyuates, Sampang; dan S (64) warga Banyuates, Sampang.
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto, mengungkapkan, MW yang seorang kades, bertindak sebagai otak kejahatan sekaligus penyedia dana, termasuk sarana senjata api dan motor.
Kepada para eksekutornya, MW menjanjikan uang sekitar Rp 500 juta setelah rampung menjalankan misinya.
Baca juga: Penembak Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Dijanjikan Upah Setengah Miliar, Kecele Dibayar Segini
Namun, hingga kasus ini terungkap, MW baru memberikan uang upah dan operasional pelaksanaan misi sekitar Rp 50 juta.
Sementara dua senjata api yang disediakan MW diantaranya pistol revolver kaliber 38 merek S&N, dan pistol merek colt kaliber 9 mm, miliknya sendiri.
Sebelum mengeksekusi korbannya, eksekuor AR sempat mengintai enam hari.
Kemudian pada hari eksekusi, tersangka AR mengajak HH (32).
"Dia yang menerima Rp 50 juta. Kemudian mengintai selama 6 hari, dan membagi uang tersebut Rp 5 juta ke tersangka lain," terangnya.
Tersangka HH, menurut Totok, bertindak sebagai joki motor sarana aksi yakni Yamaha Nmax berwarna putih, membonceng Tersangka AR.
Lalu, ada Tersangka H (52), berperan memberikan informasi kepada tersangka MW yang akan merencanakan aksi tersebut.
Tersangka H juga menyuruh S untuk mengawasi dan memantau keberadaan korban sebelum hari eksekusi, termasuk memberikan fasilitas alat komunikasi.
"Dia bantu penembakan, dan mencari korban, beri info keberadaan korban," katanya.
Terakhir, tersangka S (53), bertindak sebagai mengawasi dan memantau kegiatan korban setiap harinya sebelum hari eksekusi penembakan.
"Dia disuruh tersangka H melakukan pengawasan sampaian hari eksekutor," jelasnya.
Saat mengeksekusi Muara, tersangka AR menggunakan Pistol Revolver S&W milik MW.
Lalu, siapa sebenarnya MW?
Totok memastikan MW adalah kades (lurah) Ketapang Daya, Sampang, Madura.
Totok memastikan, ternyata aksi penembakan yang dilakukan kelima tersangka kejahatan tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah politik, meskipun Muara adalah relawan Prabowo-Gibran.
Penembakan itu dilatarbelakangi oleh dendam pribadi yang dipendam oleh tersangka MW.
Dendam itu disebabkan peristiwa lima tahun lalu, yakni tahun 2019.
Saat itu ada teman MW pada yang pernah menjadi korban insiden penembakan yang dilakukan korban Muara.
"Tidak ada kaitannya motif politik. 2019 anak buahnya si MW jadi korban penembakan yang dilakukan korban," ungkapnya.
Disinggung mengenai peristiwa detail yang memicu dendam tersangka MW sejak lima tahun lalu, Totok menegaskanhal itu sudah diungkap dalam persidangan 2019 silam.
Dan pihaknya memperoleh pengakuan langsung dari tersangka MW bahwa pada peristiwa tersebut si korban sempat melakukan aksi penembakan hingga mengenai teman atau anak buah MW.
"Karena proses penyelidikan kasus 2019 faktanya sudah dekat di persidangan. Intinya dia dendam kejadian tahun 2019 anak buah tersangka ini terluka tembak, dan yang melakukan si korban," tegasnya.
Totok mengatakan, para tersangka berupaya kabur dan menghilangkan jejak aksi kejahatannya usai menuntaskan penembakan kepada korban.
Dua orang eksekutor; Tersangka AR dan HH, yang mengendarai motor Yamaha Nmax, dengan berbekal senjata api merek Revolver S&W kaliber 38 mm, bergegas kembali ke rumah Tersangka MW yang masih berada di satu kabupaten.
Setibanya di rumah Tersangka MW yang dijadikan 'safe house', para eksekutor mulai mengganti pakaian yang dikenakannya.
"Setelah menembak, kemudian dia (eksekutor) kembali ke rumah si MW tadi. Kemudian melepas bajunya seluruhnya disamping rumah," ujarnya di Ruang Konferensi Pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Kamis (11/1/2024).
Lalu, tersangka AR dan HH diantar oleh seorang saksi pesuruh Tersangka MW mengendarai mobil untuk kembali pulang ke rumahnya di Kawasan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
"Setelah itu yang bersangkutan diantar menggunakan kendaraan oleh salah satu saksi. Kemudian setelah diantar, dikeluarkan di tol Pandaan," katanya.
Agar makin mengaburkan ingatan para saksi di sekitar lokasi kejadian yang mungkin sempat melihat aksi penembakan tersebut
Tersangka MW, lanjut Totok, ternyata juga berupaya mengganti warna cat dasar motor sarana aksi kedua eksekutor.
Motor sarana aksi Yamaha Nmax yang semula berwarna dasar putih, diubah warna catnya menjadi berwarna merah.
"Iya benar, dia juga berupaya menggantikan warna cat motor," jelasnya. (berbagai sumber/tribun jatim)
Relawan Prabowo-Gibran
Sulaisi Abdurrazaq
Rumah Relawan Prabowo-Gibran Diserang
Ketua Relawan Prabowo-Gibran Sumenep
Polres Sumenep
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Habib Najib : Kiai Kampung se-Indonesia Akan Gelar Doa Bersama, Doakan Pemerintahan Baru |
![]() |
---|
Megawati Belum Tentukan Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Sumber Kekayaan Raffi Ahmad yang Digadang-gadang Masuk Bursa Menteri Prabowo dan Cawagub Jateng |
![]() |
---|
Kekayaan Eko Patrio Politisi asal Nganjuk yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Rekam Jejak Eko Patrio yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Asal Nganjuk Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.