Pilpres 2024
Tom Lembong Blak-blakan Bongkar Hubungannya dengan Gibran, Pernah Disopiri Lihat Peluang Bisnis
Tom Lembong membeber hubungan sebenarnya dengan calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
SURYA.CO.ID - Ramai menjadi buah bibir, Co-Captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Thomas Lembong akhirnya blak-blakan.
Di acara Livi On Point Kompas TV, Tom Lembong membeber hubungan sebenarnya dengan calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini setelah Gibran menyebut namanya saat debat cawapres yang digelar KPU pada MInggu (21/1/2024) malam.
Dikatakan Tom Lembong, dia mengenal Gibran 10 tahun silam, sejak dia menjadi penasehat ekonomi Presiden Jokowi atau ayah Gibran.
Saat itu, dia cukup sering berkunjung ke Solo, tempat kediaman Jokowi dan bertem Gibran.
Baca juga: 5 Seruan Keras Luhut Pandjaitan ke Tom Lembong: Advice Bohong, Karakter Gak Bagus hingga Jangan Geer
"Saat itu beliau sangat rendah hati, humble, sangat baik dengan saya," ungkap Tom Lembong.
Tom lalu membeber kebersamaannya dengan Gibran selama di Solo, seperti berkeliling melihat peluang bisnis di Solo.
"Saya disopirin sama mas Gibran. Keliling-keliling lihat bidang-bidang tanah yang menarik, mungkin dekat jalan tol yang exit nya mau dibangun. Jadi, dengan mas Gibran punya banyak kenangan yang hangat," kata Tom Lembong dikutip dari channel youtube Kompas TV, Jumat (26/1/2024).
Saat Tom Lembong meninggalkan kabinet setelah di-reshuffle pada 2019, otomatis dia tidak bertemu lagi dengan Gibran.
"Mungkin hanya ketemu sepintas, saat pernikahan Kaesang di Solo. Tidak berinteraksi lagi," ungkapnya.
Dalam acara yang dipandu Livi Renata, Tom juga mengungkapkan kerindungannya dengan sosok Jokowi.
Dia mengenang, di awal-awal pemerintahan, presiden Jokowi memiliki idealisme sangat tinggi dan teknokrasi sangat tinggi.
Waktu itu, Jokowi sering menyampaikan fakta-fakta dan data-data menakutkan dan pahit sebagi diagnosa yang akurat sebelum membuat program untuk mengatasinya.
Apakah sekarang Jokowi berubah?
Tom mengatakan sudah pasti dan itu bukan sesuatu yang kontroversial.
"Berubah dalam beberapa dimensi menjadi lebih baik, beberapa hal lain, tidak begitu baik," katanya.
Tom lalu menguraikan alasannya ke kubu Anies Baswedan dan turut mengusung narasi perubahan.
"Well, pertama, seperti sudah semakin diketahui, saya sudah sahabat dekat dengan Pak Anies 18 tahun lebih. Ya, tapi itu belum tentu relevan (lebih lama bersahabat ketimbang dengan Jokowi)," ujar Tom Lembong.
"Yang merupakan poinnya adalah karena saya sudah sangat kenal Pak Anies. Saya kenal beliau secara mendalam, saya benar-benar percaya dengan Pak Anies, karakternya, kepribadiannya, kepeduliannya, keberaniannya, dan sebagainya," katanya lagi.
Ia menilai saat ini sudah waktunya ada perubahan di Indonesia.
Dia melihat pola kepemimpinan di Indonesia, di mana menurutnya setiap 10 tahun sekali pasti bergeser terus.
"Yang kedua, saya sangat-sangat bisa merasakan bahwa ini saatnya perubahan. Dan kita belajar dari sejarah, dalam pola perkembangan Indonesia itu biasanya setiap 10 tahun bergeser untuk membawa sebuah perubahan ya, angin segar," ujar Tom Lembong.
Soal tudingan jika orang-orang yang merapat ke Timnas Anies-Muhaimin adalah sosok-sosok yang sakit hati dengan Jokowi.
Tom Lembong punya jawaban tersendiri.
Dia tidak membantah ada orang yang memang seperti itu.
Namun, Tom Lembong memastikan bahwa dirinya dan Anies Baswedan bukan termasuk barisan yang sakit hati dengan Jokowi.
"Mungkin ada saja orang yang kena reshuffle atau dicukupkan, kemudian kecewa. Saya bisa berkata dengan sangat tulus bahwa sudah pasti Pak Anies dan saya tidak termasuk orang-orang yang kecewa dan membawa-bawa sentimen negatif," kata Tom Lembong.
Daripada sakit hati, Tom Lembong justru mengenang masa-masa manisnya bekerja di bawah komando Jokowi.
Ia mengatakan bisa bekerja bersama Jokowi adalah sebuah kehormatan yang luar biasa.
"Peluang yang luar biasa untuk boleh menjabat sebagai seorang menteri, boleh bekerja sama erat, memberikan masukan dan ide. Itu sebuah kenangan."
"Sebuah kehormatan yang luar biasa. Saya akan berterima kasih, bersyukur kepada beliau sampai detik terakhir dalam hidup saya," ujar Tom Lembong.
Seruan Luhut Pandjaitan untuk Tom Lembong
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan seruan keras untuk Tom Lembong, Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN).
Seruan keras Luhut Pandjaitan itu tak hanya terkait data-data yang disampaikan Tom Lembong untuk cawapres Muhaimin Iskandar yang dinilainya telah membohongi publik.
Luhut Pandjaitan juga menyoroti pernyataan Tom Lembong di sejumlah media yang menolak keras hilirisasi.
Berikut uraiannya:
1. Sebut karakter Tom Lembong tidak bagus
Terkait pernyataan Tom Lembong yang menyebut harga nikel kini anjlok karena hilirisasi, Luhut meminta Tom melihat data selama 10 tahun.
Hal ini penting karena siklus komoditi itu naik turun, apakah batubara, nikel, timah atau emas.
Dijelaskan, selama 10 tahun terakhir ini harga nikel dunia di angka 15.000 US Dolar. Bahkan pada periode 2014-2019 periode hilirisasi mulai kita lakukan, harga rata-rata nikel itu hanya 12.000 US dolar.
"Jadi, saya gak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statemen seperti itu. Bagaimana anda memberikan advice bohong ke calon pemimpin yang anda dukung?
"Saya sedih lihat anda disitu. Artinya intelektualitas anda jadi saya ragukan. Oke, mungkin anda betul seorang intelektual, tapi karakter anda itu menurut saya ndak bagus," kritik Luhut.
Luhut lalu menceritakan bagaimana cucunya yang belajar di Georgetown University memberikan komentar saat melihat Tom Lembong berbicara di Washington DC, dua minggu lalu.
"Bagaimana opung ada seorang mantan menteri yang bicara menjelekkan pemerintahannya sendiri. Padahal pada waktu yang lalu dia bekerja di situ. What kind of personality is this, opung?," sindir Luhut lagi.
2. Dampak Hilirisasi
Luhut lalu membeberkan dampak hilirisasi nikel terhadap kondisi negara.
"Tom harus ngerti, kalau harga nikel terlalu tinggi, itu sangat berbahaya. Kita harus belajar dari kasus cobalt, tiga tahun lalu harganya begitu tinggi. Orang akhirnya mencari bentuk baterai lain. itu salah satu lahirnya lithium ferro phosphate (LFT) itu. Jadi ini kalau kita bikin harga ketinggian, orang akan mencari alternatif lain, teknologi berkembang sangat cepat.," terang Luhut.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah mencari keseimbangan benar supaya betul-betul nikel masih dibutuhkan sampai beberapa belas tahun yang akan datang.
"Tapi ingat lithium battery itu bisa recycling, tapi LFP tidak bisa recycling sampai hari ini. Tapi sekali lagi, teknologi itu terus berkembang.
"Dan kita bersyukur, LFP juga kita kembangkan dengan tiongkok dan lithium battery juga kita kembangkan dengan tiongkok maupun negara-negara lain," tegasnya.
3. Minta Tom Lembong hentikan cerita yang tidak baik di luar

Terkait hilirisasi ini, Luhut lalu menitip titip pesan pada Tom Lembong.
"Walaupun tidak digoverment lagi jangan menceritakan yang tidak baik, padahal tidak sepenuhnya benar di luar. Ceritakan lah memang apa yang bagus.
"Pernah kita inflasi di awah 3 persen? kan baru sekarang.
Pernah 44 bulan kita surplus ekspor? kan baru sekarang.
Apa itu, ya hilirisasi.
"Kita bisa maintain growth masih 5 persen. ditengah 2 keadaan ekonomi dunia begitu, dan kita masih berupaya di atas 5 persen, mungkin 6 persen pada tahun depan dan seterusnya sampai 2030, kita berharap masih trajectory kitaa bisa income per kapita kita 10 ribu US dollar. Dan kita masih berharap dan yakin untuk bisa besaran GDP kita sekitar 3 triliun US dollar atau lebih.
Jadi downstreaming itu akan membuat indonesia lebih bagus".
4. Bantah pernyataan Tesla tak pakai nikel
Luhut membantah jika pabrik mobil listrik Tesla di Sanghai kini menggunakan 100 persen LFP.
"Mereka masih menggunakan baterai nikel. Jadi Seperti suplai nickel based baterai itu bukan oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduski tesla di Shanghai. Memang ada yang mulai LFP,"katanya.
Luhut mengaku suatu ketika, tidak menutup kemungkinan nikel ini makin kurang penggunaannya, karena itu, harus digenjot, tapi dengan cara yang terukur.
"Sekarang kalau kita lihat hilirisasi kita di Katoda dan di banyak lagi bagian dari lithium baterai sudah sangat manju, yang membuat ekspor kita tidak hanya bergantung lagi pada ekspor raw materialnya," tukasnya.
5. Minta Tom Lembong Tidak Geer
Terakhir Luhut mengomentari terkait pernyataan Tom Lembong yang mengaku 7 tahun memberikan contekan untuk Presiden Jokowi.
Luhut membantah jika Tom Lembong-lah yang membuat contekan untuk Presiden Jokowi.
Luhut lantas blak-blakan mengenai sosok yang paling banyak memberikan contekan ke Presiden.
Menurut Luhut, orang tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Anda jangan geer juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran (Presiden Jokowi), memang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada Pak Presiden adalah Bu Menlu Bu Retno," ucap Luhut.
Ia lantas menegaskan, bahwa memberikan catatan atau contekan kepada atasan atau pimpinan merupakan hal yang lazim dilakukan pada pemerintahan negara manapun.
Terlebih, pemberian catatan dari Tom Lembong kepada Presiden Jokowi dilakukan ketika Tom sedang menjabat menjadi Menteri Perdagangan pada Agustus 2015-Juli 2016 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Juli 2016-Oktober 2019.
"Itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada yang di belakang ngasih note."
"Apakah karena anda hebat melakukan itu? Tidak, itu tugas anda sebagai pembantu Presiden, sebagai Menteri Perdagangan waktu itu sebagai Kepala BKPM," kata Luhut.
Tom Lembong
Gibran Rakabuming
Debat Cawapres 2024
Hubungan Tom Lembong dan Gibran
SURYA.co.id
Tom Lembong Beri Contekan ke Jokowi
surabaya.tribunnews.com
Habib Najib : Kiai Kampung se-Indonesia Akan Gelar Doa Bersama, Doakan Pemerintahan Baru |
![]() |
---|
Megawati Belum Tentukan Sikap Politik PDIP di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Sumber Kekayaan Raffi Ahmad yang Digadang-gadang Masuk Bursa Menteri Prabowo dan Cawagub Jateng |
![]() |
---|
Kekayaan Eko Patrio Politisi asal Nganjuk yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Rekam Jejak Eko Patrio yang Disiapkan Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Asal Nganjuk Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.