Pemilu 2024

Sosok Samudi Office Boy yang Nekat Maju Jadi Caleg, Gaji Rp 2,4 Juta untuk Keluarga dan Kampanye

Inilah sosok Samudi, office boy yang nekat maju jadi calon legislatif atau caleg. Gaji Rp 2,4 Juta dibagi untuk Keluarga dan Kampanye.

kolase Kompas.com
Kolase foto Samudi, Office Boy yang Nekat Maju Jadi Caleg. 

Selama menjadi Caleg pekerjaan lainnya juga diambil untuk menambah pundi-pundi untuk biaya kampanye.

Apalagi, dengan modal terbatas dirinya harus lebih banyak terjun ke masyarakat dengan cara kampanye door to door.

Hal itu dilakukan agar masyarakat mengenalnya, dan bisa tahu keluh kesah warga di dapilnya yakni Kelurahan Sumur Pecung, Lopang, Kaligandu, Unyur, Sukawana dan Trondol.

Sedangkan untuk mengakali biaya pembuatan alat praga kampanye, Samudi mengaku mendapatkan bantuan dari caleg DPR RI dan DPR Provinsi.

"Kalau untuk APK, sering ada caleg lain yang ngasih buat tambahan, APK juga dibantu sama bu Annisa (caleg DPR RI)," ucap dia.

Samudi berharap dengan keterbatasan dapat menang dan bisa banyak berbuat untuk masyarakat ibu Kota Provinsi Banten.

"Dari office boy, sopir yang penting saya sudah berjuang. Jadi atau tidaknya ada di tangan Allah," tandas Samudi.

Ketua DPD Partai Gerindra Banten Andra Soni mengatakan, Samudi merupakan salah satu caleg duafa yang semangat berjuang meski ada keterbatasan biaya.

"Dia tidak banyak uang tapi mau dan rajin bergerak, dia door to door setiap hari,' kata Andra.

Ketua DPRD Banten itu juga melihat semangat Sumadi yang ingin berjuang bersama memenangkan calon presiden Prabowo Subianto.

"Dia ingin terlibat langsung berjuang bersama Prabowo. Saya doakan dengan kerja keras, semangat dan keterbatasan, Samudi dapat terpilih," ujar dia.

Caleg Bondowoso Nekat Jual Ginjal untuk Dana Kampanye

Sebelumnya, yang tak kalah jadi sorotan adalah Erfin Dewi Sudanto, Caleg DPRD Bondowoso yang berencana menjual ginjalnya untuk dana kampanye Pemilu 2024.

Langkah nekat Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Daerah Pemilihan (Dapil) Bondowoso tersebut, juga dituangkan dalam surat penyataan tertulis yang bermaterai Rp 10.000.

Saat dikonfirmasi, pria yang tinggal di Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso ini, mengaku nekat menawarkan ginjalnya kepada orang yang mau beli, karena biaya kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) cukup besar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved