Berita Viral
Imbas Isu Pecat Verawati Guru Honorer karena Cuma Lulusan D2, Begini Nasib Kepsek SD Inpres Kalo
Beredarnya kabar guru honorer di Kabupaten Bima, NTB, dipecat karena hanya lulusan D2, berimbas pada Kepala SD Inpres Kalo. Begini nasibnya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Beredarnya kabar guru honorer di Kabupaten Bima, NTB, dipecat karena hanya lulusan D2, berimbas pada nasib Kepala SD Inpres Kalo.
Usut punya usut, ternyata Kepala SD Inpres Kalo di Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB, Jahara Jainudin itu tidak memecat guru honorer bernama Verawati.
Secara tegas Jahara membantah tuduhan memecat Verawati.
Ia bahkan menyebut, sampai hari ini Verawati masih terdaftar Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud.
Jahara kemudian menjelaskan, bahwa pesan Whatsapp (WA) berisi pemberitahuan agar Verawati datang berkantor di UPT Dikbudpora Wera sesuai ijazah yang dimilikinya itu, merupakan hasil rapat dengan Dikbudpora Kabupaten Bima.
Kepsek Minta Maaf
Kendati begitu, Jahara mengaku adanya kesalahan dalam penyampaian pesannya.
Saat itu ia terpancing emosi akibat guru-guru belum ada yang datang mengajar di sekolah, termasuk Verawati.
Ia pun menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang diperbuat.
"Maaf, Pak ya, saya salah penyampaian itu. Saya itu hanya menyampaikan hasil rapat dengan kepala Dinas Dikbudpora Kabupaten hari Kamis kemarin. (Verawati) Disuruh ngantor di dinas Dikpora Kecamatan Wera," kata Jahara, dikutip dari Kompas.com.
Kronologi Sebenarnya
Jahara menceritakan, pada Jumat, Verawati baru tiba di sekolah sekitar pukul 08.00 Wita, tak lama setelah menerima pesan pemberitahuan via WhatsApp.
Ia kemudian meminta Verawati agar segera berkoordinasi dengan UPT Dikbudpora Wera, sebab keputusan rapat menyatakan bahwa guru dengan ijazah D2 harus berkantor di sana atau menjadi Tenaga Kependidikan (Tendik) di SD Inpres Kalo Desa Pai.
"Saya tidak pernah mengeluarkan atau memecat orang. Saya hanya menyampaikan begini hasil rapat, bagi yang ijazah D2 silakan dimusyawarahkan ke korwil apakah jadi TU di sana atau jadi tendik di sekolah," ujarnya.
Menurutnya, pesan via WA itu disampaikan agar Verawati segera berkoordinasi untuk mengetahui posisinya sambil menunggu ijazah S1 dari kampusnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.