Berita Pasuruan

KPSP Setia Kawan Pasuruan Jadi Ikon Susu Sapi Organik di Indonesia, Tahun 2023 Produksi 30 Ribu Ton

Kami sudah menyiapkan 500 lebih petani yang sudah mendapatkan edukasi dan sosialisasi untuk bisa menjadi peternak organik

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/galih lintartika
Kegiatan monitoring dan evaluasi pengembangan susu organik di KPSP Setia Kawan Pasuruan, dihadiri sejumlah pihak yang tergabung dalam konsorsium, Senin (22/1/2024). 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan di Pasuruan berhasil memproduksi 98 persen susu sapi organik dari total target 32.000 ton pada tahun 2023. Ini adalah pencapaian luar biasa di tahun pertama pengembangan susu organik pertama di Indonesia.

Atas keberhasilan itu, KPSP Setia Kawan Nongkojajar berkonsorsium dengan Kedutaan Denmark di Indonesia, lewat Koperasi Arla Denmark dan Industri Pengelolaan Susu (IPS) untuk menghasilkan dan mengelola susu organik.

Kerjasama ini ditandai dengan Memorandum Of Understanding (MoU) beberapa pihak yang tergabung dalam konsorsium. Dan ini menjadi ikon bangsa Indonesia, karena baru KPSP Setia Kawan yang berani memproduksi susu organik pertama.

“Hari ini, kami kedatangan tamu dari Kedutaan Denmark, pihak konsorsium untuk melakukan monitoring dan evaluasi pengembangan susu dan keju organik tersebut,” kata Farhan, Manajer KPSP Setia Kawan, Senin (22/1/2024).

Disampaikan Farhan, pihaknya merasa berbahagia karena ada monitoring dan evaluasi yang dilakukan, sebagai upaya untuk memberikan support dan motivasi tentang pengembangan susu sapi dan keju organik ini.

“Apalagi mereka menyampaikan bahwa KPSP Setia Kawan tetap bisa optimal di tahun pertamanya memproduksi susu sapi organik. Meski memang banyak permasalahan yang muncul dalam pengembangan ini,” urainya.

Farhan mengakui, pengembangan ini memang baru berjalan dan sedang berproses. Namun, ia optimistis selanjutnya kalau sudah berjalan beberapa waktu, pengembangan bisnis ini akan besar ke depan.

“Mereka bangga karena di Indonesia, yakni di Pasuruan bisa mengembangkan susu organik. Kami sudah menjalin komunikasi dan perjanjian kerjasama ini sejak tahun 2019, tetapi bar suatu tahun ini terealisasikan,” sambungnya.

Farhan juga bersyukur, Kedutaaan Denmark dan delegasinya mengatakan bahwa hasil monitoring dan evaluasi pengembangan susu organik di KPSP Setia Kawan terus berkembang dan maju, apalagi bisa meningkatkan kesejahteraan anggota.

“Kami sudah menyiapkan 500 lebih petani yang sudah mendapatkan edukasi dan sosialisasi untuk bisa menjadi peternak organik. Namun yang mendapatkan sertifikasi dari lembaga sertifikasi organik ada 31 peternak,” ungkapnya.

Dan pada tahun 2024, kata Farhan, targetnya ada lebih dari 60 peternak yang bisa memproduksi susu sapi organik karena sudah mengantongi pengakuan dari lembaga sertifikasi. Produksi susu ditargetkan mencapai 500 liter per hari, dari sebelumnya 200 liter per hari.

“Tentunya kami selaku pengurus dan manajer di KPSP Setia Kawan berharap apa yang sudah kami lakukan bersama ini yakni susu dan keju organik, bisa terus berkembang dan berjalan ke depan,” ujar Farhan.

Dalam enam bulan terakhir, pihaknya sudah mencapai beberapa pencapaian, salah satunya tambahan populasi sapi organik, tambahan produksi, karena banyak peternak yang berkonversi menjadi peternak sapi organik.

“Harapan kami di tahun 2024 ini, terus berkembang dan bertambah baik itu populasi atau produksinya sesuai dengan kesepakatan bersama pihak ketiga agar bisa memenuhi kebutuhan pasar,” sambungnya.

Sulistyanto, Ketua KPSP Setia Kawan mengatakan, susu organik sudah dilaunching 29 Agustus 2023. Ia menyebut, harga susu organik jelas lebih mahal dan bergizi tinggi dibandingkan susu konvensional.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved