Berita Viral

Nasib Pilu Anak Baldiah Pengemis Viral 'A Kasihan A' di Bogor, Kakek dan Nenek Berjuang

Di balik kisah viral pengemis viral 'A Kasihan A', ada cerita pilu yang dialami oleh anak dari Baldiah dan suami, Ropik. Ini kisahnya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
YOUTUBE
Anak Baldiah Pengemis Viral 'A Kasihan A' di Bogor 

SURYA.CO.ID - Di balik kisah viral pengemis viral 'A Kasihan A' di Bogor, Jawa Barat, ada cerita pilu yang dialami oleh anak dari Baldiah dan suami, Ropik.

Anak tersebut berinisial F (11).

Sejak bayi, F tak diasuh oleh Baldiah dan Ropik. Ia justru diasuh oleh neneknya. 

Sebab, orang tua F memiliki kekurangan. 

Baldiah mengidap penyakit mental, sedangkan Ropik mengalami Tuli sejak kecil.

Sayangnya, saat berusia dua tahun, nenek F meninggal dunia.

F kemudian diasuh oleh kakeknya yang sudah renta. 

Kakek F yang pada akhirnya menceritakan kisah pilu keluarga Baldiah.

Mertua Baldiah itu menjelaskan, bahwa memang menantunya tak pernah mengurus F sejak lahir. 

Bahkan hingga kini F duduk di kelas 5 SD, segala kebutuhan F pun dipenuhi sang kakek.

"Anaknya itu dari kecil dirawat sama mbahnya, ibunya (Baldiah) enggak merawat. Sampai sekarang juga cuma kasih jajan untuk beli pakaian, buku. Tapi kalau merawat mah enggak," pungkas ayah Ropik, dalam Youtube Faisal Soh, Rabu (17/1/2024).

Terkejut mendengar cerita itu, Faisal Soh terharu.

Terlebih diakui ayah Ropik, ia dan sang istri yang mengurus F hingga kini tumbuh sehat dan pintar.

"Gantiin baju (anak), mandiin, buat sekolah (F)," kata mertua Baldiah.

"Siapa yang melakukan itu?" tanya Faisal Soh.

"Bapak sama ibu (mertua Baldiah)," ujarnya.

Namun, ayah Ropik tak menampik jika sampai saat ini Baldiah masih memberikan uang jajan ke F dari hasil mengemis. 

Sementara Ropik selama ini hanya bekerja sebagai buruh suruhan dengan gaji tak seberapa.

Tak Ada KDRT

Karenanya, mertua Baldiah pun membantah dengan tegas isu Ropik melakukan KDRT kepada istrinya.

Diungkap mertua Baldiah, anaknya selama ini tidak pernah kasar kepada orang.

Adapun aksi memukul dan melempar barang serta mencolek adalah cara Ropik berkomunikasi dengan orang lain karena keterbatasan yang ia miliki.

"Memang ini (Ropik) karakternya gini, kalau ketemu sama orang udah kenal gini (mukul), perempuannya (Baldiah) enggak ngerti," kata kakak Ropik.

"Oh, salah tangkap," imbuh Faisal Soh.

"Kalau pulang dari masjid, biasanya mau salaman, tahu-tahu gitu (ditepuk tangan orang)," pungkas kakak Ropik.

"Oh jadi enggak bisa bicara jadi gitu sama orang. Misal kalau dipanggil enggak nengok, dia (Ropik) lempar batu gitu, jadi susah (berkomunikasi)," jelas Faisal Soh.

Isu soal KDRT itu juga telah ditepis Baldiah.

Diakui Baldiah, ia sangat sayang dengan suaminya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved