Pemilu 2024

Erfin Caleg Bondowoso Jual Ginjal untuk Dana Kampanye, Apakah Jual Beli Organ Tubuh Dibolehkan?

Caleg DPRD Bondowoso, Erfin Dewi Sudanto, berencana menjual ginjalnya untuk dana kampanye Pemilu 2024. Apakah Jual Beli Organ Tubuh Dibolehkan?

kolase SURYA.co.id
Erfin (kiri) Caleg Bondowoso Jual Ginjal untuk Dana Kampanye. Apakah Jual Beli Organ Tubuh Dibolehkan? 

"Kalau ada unsur jual beli (organ) atau paksaan, itu pasti tidak boleh," imbuh dia.

Aturan ini cukup ketat berlaku di Indonesia.

Pasalnya, bagi pendonor yang bukan keluarga akan dilakukan proses pengecekan menyeluruh bagi pendonor.

Bukan hanya pengecekan kesehatan sebelum transplantasi, tapi juga untuk memastikan bahwa pendonor benar-benar melakukannya secara sukarela tanpa paksaan, atas dasar kemanusiaan.

"Jika pendonor bukan saudara kandung maka dilihat dulu motivasi (mendonor organ) apa. Ini dilakukan tim advokasi transplantasi," imbuh dia.

Sebelumnya, viral sosok Erfin Dewi Sudanto, Caleg DPRD Bondowoso, berencana menjual ginjalnya untuk dana kampanye Pemilu 2024.

Langkah nekat Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Daerah Pemilihan (Dapil) Bondowoso tersebut, juga dituangkan dalam surat penyataan tertulis yang bermaterai Rp 10.000.

Saat dikonfirmasi, pria yang tinggal di Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso ini, mengaku nekat menawarkan ginjalnya kepada orang yang mau beli, karena biaya kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) cukup besar.

"Kebutuhan sangat besar sekali, terutama yang banyak seperti bansos dan kegiatan yang melibatkan masyarakat," kata Erfin Dewi Sudanto lewat sambungan telepon whatsapp, Selasa (16/1/2024).

Dia bercerita saat menggalang masa dengan mendatangani rumah warga.

Kebanyakan mereka tanya besaran uang yang akan diberikan kepada para pemilih.

"Masyarakat banyak krisis kepercayaan dengan wakil rakyat. Setiap saya soan ke rumah warga, selalu ditanya wani piro (berani berapa)," katanya.

Erfin mengaku belum bisa menafsirkan biaya kampanye yang diperlukan untuk memenangkan suara di Dapil 1 Bondowoso.

Sebab hal tersebut sangat sensitif bila dipublikasi.

"Kalau kebutuhannya dana kampanye, berat mau mengungkapkan.Nanti Disangka mau mempermainkan dan cari-cari kesempatan," paparnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved