Berita Entertainment

IMBAS Penangkapan Saipul Jamil, Beberapa Polisi Diperiksa dan Warga Sipil yang Ikut-ikutan Diburu

Inilah sederet imbas yang terjadi setelah penangkapan Saipul Jamil di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2024).

Kompas.com
Saipul Jamil saat konferensi pers terkait penangkapannya. Sederet imbas terjadi akibat penangkapan tersebut. 

SURYA.co.id - Inilah sederet imbas yang terjadi setelah penangkapan Saipul Jamil di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2024).

Detik-detik Saipul Jamil ditangkap beserta asistennya, Steven, viral karena cukup dramatis.

Setelah penangkapan tersebut, sejumlah anggota polisi diperiksa karena diduga menyalahi prosedur penangkapan.

Selain itu, polisi juga memburu beberapa warga sipil yang ikut-ikutan dalam penangkapan tersebut.

Baca juga: Daftar Kekayaan Kombes M Syahduddi yang Bebastugaskan Polisi Penangkap Saipul Jamil, Total Rp 1,3 M

Berikut rangkuman faktanya merangkum dari Kompas.com.

1. Mengandung unsur premanisme

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menyebut penangkapan itu mengandung unsur tindakan premanisme.

Pasalnya, dalam video terlihat sejumlah orang yang diduga melakukan makian dan tindak kekerasan kepada Saipul Jamil dan asistennya, Steven.

Padahal, kata Bambang, Polri memiliki prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) ketika melakukan penangkapan terhadap seseorang.

Menurut Bambang, dalam video viral yang beredar, penangkapan Saipul Jamil tidak memenuhi unsur-unsur yang diatur dalam Peraturan Kapolri (Perkap) 12 tahun 2009.

“Video kasus penangkapan SJ tersebut petugas kepolisian jelas-jelas melanggar SOP dan mempertontonkan kearoganan,” kata Bambang, Senin (8/1/2024).

2. Sejumlah Polisi Diperiksa

Buntut penangkapan dramatis Saipul Jamil, anggota Unit Narkoba Polsek Tambora yang saat itu bertugas diperiksa Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar (Kombes) M Syahduddi menyatakan akan memeriksa anggotanya lantaran diduga ada pelanggaran prosedur saat mengejar dan menangkap pelaku.

"Ketika ada indikasi pelanggaran prosedur dalam tindakannya maka kami tidak akan segan-segan memberikan punishment kepada setiap anggota yang melanggar," kata Syahduddi, Selasa (9/1/2024).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved