Berita Viral

Sosok Lo Siaw Ging Dokter Dermawan Asal Solo yang Meninggal Hari Ini, Sering Gratiskan Pengobatan

Dokter Lo Siaw Ging meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo, Selasa (9/1/2024). Siapa dia sebenarnya?

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com/M.Wismabrata
Dokter Lo Siaw Ging 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Lo Siaw Ging, dokter dermawan asal Solo, Jawa Tengah, yang meninggal dunia, hari ini (9/1/2024).

Dokter Lo Siaw Ging meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo. 

Dokter Lo-sapaan akrabnya, sudah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Jumat (5/1/2024). 

Semasa hidup, dokter Lo dikenal sebagai dokter sosial. 

Hal tersebut diungkap Tokoh Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto atau dikenal Martono.

Martono menyebut, dokter Lo pernah berpesan, kalau mau kaya jangan menjadi dokter.

"Kalau kita orang Solo dan sekitarnya tahu bahwa dokter Lo adalah dokter yang sangat-sangat sosial. Bahkan dia selalu menyampaikan satu hal yang selalu saya ingat kalau mau kaya jangan jadi dokter," katanya, dikutip dari Kompas.com.

"Itu pesannya ayahnya dulu ke dokter Lo. Kalau mau kaya jadi pebisnis."

"Kalau jadi dokter itu melayani orang banyak, berbagi melayani orang-orang banyak dibidang kesehatan. Jadi tidak perlu memikirkan uang yang penting bisa malayani orang menjadi sehat," tuturnya.

Dokter Lo memulai kariernya sebagai seorang dokter di RS dr Oen Kandang Sapi Solo. 

Ia kemudian pindah ke RS Kasih Ibu.

"Kalau kita lihat dokter Lo itu mulai dari RS dr Oen Kandang Sapi kemudian pindah ke Kasih Ibu. Dengan adanya dokter Lo terus berkontribusi nyata. Hampir pasien yang berobat digratiskan sama dokter Lo," ungkap dia.

Dokter Lo pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Kasih Ibu Solo periode 1981-2004.

Setelah pensiun, dokter Lo tetap melayani pasien di rumah sakit yang sama dan di rumahnya di Jagalan, Jebres, Solo.

"Setiap hari buka praktik di rumah pagi dan sore. Dan pasien bukan main banyaknya. Beliau itu siapapun tidak pandang bulu semua dibantu sampai sehat kalau perlu dibelikan obat. Iya gratis," kata Martono.

Martono mengaku terakhir bertemu dokter Lo sekitar sebulan lalu.

Dokter Lo berpesan kepada Martono seandainya meninggal dunia untuk dimakamkan secara sederhana.

"Kira-kira sebulan yang lalu (bertemu dokter Lo). Kalau saya (dokter Lo) meninggal dimakamkan secara sederhana saja. Petinya minta warna putih. Dan semuanya minta tolong ke saya waktu itu," ungkap dia.

Diketahui, dokter Lo pernah menerima penghargaan Museum Rekor Muri Indonesia pada 2020 atas jasanya di bidang kesehatan berupa Mahakarya Kebudayaan.

Pemberian penghargaan Mahakarya Kebudayaan "Dokter yang Mengutamakan Kemanusiaan dengan Tidak Memungut Biaya Pelayanan Kesehatan dari Kaum Miskin" diselenggarakan dengan protokol Covid-19 melalui zoom meeting di kediaman dr Lo di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/9/2020).

Piagam penghargaan diserahkan Ketua Umum MURI Jaya Suprana melalui perwakilan MURI Solo Mayor Haristanto kepada dr Lo dengan disaksikan istri, dan perwakilan dari RS Kasih Ibu, Haryani.

Jaya Suprana mengatakan, dr Lo merupakan tokoh kemanusiaan yang sangat layak menerima anugerah Mahakarya Kebudayaan di bidang kesehatan.

"Dr Lo adalah dokter yang mengutamakan pembiayaan kesehatan pada orang miskin," kata Jaya Suprana.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved