Berita Entertainment
NASIB Polisi yang Tangkap Saipul Jamil hingga Tersungkur, Dicopot Jadi Penyidik, Diperiksa Propam
Nasib sial dialami anggota Unit Narkoba Polsek Tambora yang menangkap pedangdut Saipul Jamil dalam kasus penyalahgunaan narkoba oleh asistennya pada
SURYA.CO.ID - Nasib sial dialami anggota Unit Narkoba Polsek Tambora yang menangkap pedangdut Saipul Jamil dalam kasus penyalahgunaan narkoba oleh asistennya pada Kamis (4/1/2024).
Setelah video penangkapan Saipul Jamil yang terjadi di Jalur Busway, Jalan S.Parman, Jakarta Barat viral di media sosial, sang polisi pun disorot.
Pasalnya, dalam penangkapan itu, para anggota Unit Narkoba Polsek Tambora tampak begitu keras ke Saipul Jamil.
Dalam video yang beredar, Saipul Jamil tampak tersungkur sampai posisi duduk menyembah.
Saipul tampak meminta tolong hingga enggan dibawa polisi.
Baca juga: Misteri Pria Jaket Polisi yang Ikut Tangkap Saipul Jamil di Jalan, Kapolres Jakbar Terjunkan Propam
"Tolong," teriak Saipul Jamil.
"Diem-diem lu!" teriak seseorang yang seorang polisi berpakaian sipil.
Wajah Saipul Jamil terlihat seperti orang ketakutan.
Setelah polisi memastikan Saiful Jamil negatif narkoba, giliran para polisi ini yang harus menjalani pemeriksaan.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi bahkan sudah menugaskan Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk memeriksa mereka.
Syahduddi menyatakan akan memeriksa anggotanya, lantaran diduga ada pelanggaran prosedur saat mengejar dan menangkap pelaku.
Polres Metro Jakarta Barat pun tak ragu menghukum anggotanya apabila melanggar aturan.
"Ketika ada indikasi pelanggaran prosedur dalam tindakannya maka kami tidak akan segan-segan memberikan punishment kepada setiap anggota yang melanggar," kata Syahduddi dalam keterangan tertulis, Selasa (9/1/2024).
Dia menyebutkan, untuk menjamin objektivitas serta menghindari konflik kepentingan, polisi yang terlibat dalam penangkapan dibebastugaskan sebagai penyidik selama pemeriksaan oleh Propam Polres Metro Jakarta Barat.
"Kami menjamin pemeriksaan Propam terhadap anggota yang terlibat dalam penangkapan tersebut berjalan dengan objektif dan bisa memberikan rasa keadilan bagi semua pihak," ucap Syahduddi.
Diberitakan sebelumnya, saat itu Saipul Jamil ditangkap bersama asistennya bernama Steven.
Steven diketahui membeli sabu dari pengedar narkoba bernama R (18).
"Saudara R diamankan di kediamannya di wilayah Kedaung Kali Angke dan dia mendapatkan barang-barang tersebut, ini yang sedang kami cari dan dalami," kata Syahduddi dalam konferensi pers, Sabtu (6/1/2024).
Adapun R ditangkap beserta barang bukti berupa satu paket sabu seberat 0,21 gram.
Menurut pengakuan R, Steven membeli sabu kepadanya dengan harga Rp 1 juta.
Atas perbuatannya, Steven dan R disangkakan Pasal 114 Ayat (1) subsider Pasal 112 Ayat (1) juncto Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika atau percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika, sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 114 Ayat (1) subsider Pasal 112 Ayat (1) juncto Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Minta Maaf ke Saipul Jamil
Sementara itu, Saipul Jamil setelah bebas mengatakan bahwa polisi yang mengamankannya di jalan Jelambar Jakarta Barat sudah meminta maaf.
Saipul menuturkan ia juga minta maaf karena mengira anggota polisi itu sebagai begal.
"Iya mereka minta maaf saya juga minta maaf. Saya telah berburuk sangka saya pikir bukan polisi. Tau-taunya polisi beneran," beber Saipul Jamil di kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).
"Mereka pun sudah memaafkan, kita tidak ada ganjal di hati," sambungnya.
Saipul Jamil mengatakan bahwa dirinya tak akan menuntut apa-apa karena sudah melihat adanya itikad baik dari polisi.
Polisi tersebut meminta maaf karena sudah menangkap dengan kasar dan mengira bahwa Saipul Jamil terlibat dalam kasus narkoba asistennya.
"Janganlah, tuntut menuntut bukan sebuah solusi kecuali tidak ada itikad baik minta maaf," terangnya.
"Inikan polisinya sudah minta maaf dengan mereka minta maaf ini udah kado terbesar buat saya," ujar Saipul Jamil.
Saipul Jamil merasa tidak perlu melakukan tindakan apapun seperti menuntut karena para polisi sudah menyadari kesalahan mereka.
"Sudah menyadari kesalahannya. Buat apalagi dituntut. Saya malah kasihan kecuali gak minta maaf," ucapnya.
Diakui Saipul Jamil, awalnya dia mengira akan dibegal oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai polisi.
Ia juga merasa bahwa hari itu dirinya akan mati menjadi korban dari begal kendaraan di sore hari.
"Saya trauma kan saya berpikiran itu begal, saya akan mati, saya akan menjadi korban," terang Saipul Jamil di kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).
Saipul sempat berteriak minta tolong ke masyarakat dan minta untuk diabadikan. Ia berpikir kemungkinan terburuknya adalah meninggal di tempat, sehingga dirinya berharap ada yang punya bukti video.
"Saya minta tolong semuanya tolong diabadikan takutnya saya mati, ya kan," ucap Saipul.
Ia sempat mengira karena orang-orang tahu bahwa dirinya adalah Saipul Jamil maka akan menyelamatkan dirinya, yang masih mengira dibegal
Ketika sadar tak ada yang menyelamatkan, ia pun mulai pasrah mengikuti ucapan beberapa pria yang mengaku dari kepolisian.
"Pikiran saya wah si Ipul ada yang bawa nih pikiran saya begitu, terus (orang-orang) menyelamatkan," katanya.
"Iya saya ga menelpon keluarga, karena itu ngeblank semua," terus Saipul Jamil.
Sosok Pria Berjaket Polisi

Sebelumnya, momen penangkapan Saipul Jamil masih menjadi sorotan.
Satu di antaranya ketika seorang pria berjaket polisi tampak memaki Saipul Jamil.
Bahkan, Saipul Jamil yang duduk di dekat jalur Transjakarta sampai memohon-mohon agar tidak mendapat perlakuan kasar dari pria tersebut.
Terbaru, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengungkapkan, bahwa pria berjaket polisi itu bukanlah pihak kepolisian.
"Ada orang diduga anggota menggunakan jaket bertuliskan polisi, itu ternyata bukan anggota Polsek Tambora. Itu akan kami selidiki juga," ujarnya saat jumpa pers di Mapolsek Tambora, Sabtu (6/1/2024).
Untuk mengungkap sosok misterius yang ikut dalam aksi penangkapan tersebut, Syahdudddi kemudian menerjunkan propam.
"Makanya kami menurunkan propam (Profesi dan Pengamanan) untuk melakukan pemeriksaan dan pendalaman terkait dengan peristiwa tersebut," ujarnya.
Terkait simpang siur yang menyebut adanya suara tembakan, Syahduddi menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar.
"Tidak ada letupan tembakan," tegasnya.
Berkait banyaknya kabar simpang siur karena video tersebut, Syahduddi memastikan bahwa pihaknya melakukan penangkapan yang sesuai dengan aturan.
"Kami sudah melihat tayangan video, yang mengetuk kaca, yang memukul tersangka S ini dan yang memaki-maki dengan bahasa kasar setelah dikroscek itu bukan anggota kami," imbuhnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saipul Jamil Merasa Akan Mati Karena Mengira Anggota Polisi yang Meringkusnya Adalah Begal
Saipul Jamil
Polisi Penangkap Saipul Jamil Diperiksa
Saipul Jamil Ditangkap Polisi
Polsek Tambora
Polres Metro Jakarta Barat
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Dilaporkan Ahmad Dhani ke Polisi, Lita Gading Santai: Sebaiknya Introspeksi |
![]() |
---|
Pantas Enteng Beli Mobil Seharga Rp 6 Miliar untuk Maia Estianty, Ini Sumber Kekayaan Irwan Mussry |
![]() |
---|
Hubungan Ahmad Dhani dan Maia Estianty Tak Akur, Putra Mereka Al, El, Dul Kompak Ogah Ikut Campur |
![]() |
---|
Duduk Perkara Kiesha Anak Pasha Ungu Diduga Ditampar Aktor Dimas Anggara, Dipicu Adegan Syuting |
![]() |
---|
Penyanyi Ayu Ting Ting Terbaring Lemas di Rumah Sakit Usai Kejutan Ulang Tahun, Ibunda: Gak Tega |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.