Pilpres 2024

Prabowo Subianto Diberi Gelar Sahabat Santri, Dua Kiai dari Ponpes Ternama di Jawa Timur Buka Suara

Dua kiai dari pondok pesantren ternama di Jawa Timur, berkomentar atas penobatan gelar 'Sahabat Santri' yang disematkan kepada Prabowo Subianto

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Cak Sur
Istimewa
Pengasuh Pondok Pesantren Al Risalah Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, KH Abdussalam Shohib yang akrab disapa Gus Salam dan Pengasuh Pondok Pesantren Ahbabul Falah, Malang, KH Fadil Khozin alias Gus Fadil. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dua kiai dari pondok pesantren (Ponpes) ternama di Jawa Timur, berkomentar atas penobatan gelar 'Sahabat Santri' yang diterima Calon Presiden Prabowo Subianto.

Yaitu Pengasuh Ponpes Al Risalah Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, KH Abdussalam Shohib atau yang akrab disapa Gus Salam.

Kemudian, Pengasuh Ponpes Ahbabul Falah, Malang, KH Fadil Khozin atau Gus Fadil.

"Ya tidak apa-apa, sah-sah saja. Karena untuk menjadi sahabat itu tidak harus bagian dari santri. Bersahabat dengan siapa pun itu baik," ujar Gus Salam kepada SURYA.CO.ID melalui WhatsApp (WA), Kamis (4/1/2024).

Namun demikian, menurut pandangannya, untuk menjadi Sahabat Santri sebaiknya ya bisa baca Alquran dulu.

"Bagi saya sendiri, penobatan gelar Sahabat Santri yang diterima Pak Prabowo tidak ada masalah. Namun, memang sebaiknya ya itu, bisa ngaji baca Alquran dulu," kata Gus Salam.

Gus Salam juga menambahkan, di masa seperti ini, gelar yang diterima Pak Prabowo itu sudah biasa.

"Saat tahun politik seperti ini, itu hal yang biasa. Jadi saat musim pilpres seperti ini, tentu semuanya gimik, karena butuh suara santri," ungkap Gus Salam yang juga merupakan cucu Pendiri NU, Bisri Syansuri.

Dari kacamata Gus Salam sendiri, masyarakat era kini sudah cerdas dalam menilai cara berpolitik seperti ini.

"Masyarakat saat ini sudah sangat terlalu cerdas, bisa membedakan mana seorang kader santri sejati, mana capres cawapres yang selalu konsen untuk santri, mana yang akan dan baru saja konsen ke santri," jelasnya.

Sementar itu, Gus Fadil menuturkan, peta dukungan warga Nahdliyin kepada Anies-Gus Imin (AMIN) tidak akan berubah hanya gara-gara pemberian gelar Sahabat Santri kepada Prabowo.

Dukungan itu bisa dikatakan solid, karena pasangan ini sudah teruji kesantriannya.

"Menurut analisis saya, penobatan Sahabat Santri ini tidak sedikit pun menggoyahkan para pemilih di Jawa Timur, terutama para santri. Nadliyin dan nahdliyat, tetap solid memilih pasangan nomor satu, yaitu bapak Anies dan Gus Imin," kata Gus Fadil.

Ia menjelaskan, terminologi Sahabat Santri yang disematkan kepada Prabowo, tidak dapat dibandingkan dengan status Gus Imin.

Pasalnya, disebutkan Gus Imin sendiri merupakan Panglima Santri yang garis keilmuan dan keturunannya jelas dari kalangan pondok pesantren. Ditambah, dia merupakan cicit dari salah satu pendiri NU, Kiai Bisri Syansuri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved