2 Musisi Surabaya Tewas

UPDATE 3 Musisi Surabaya Tewas usai Manggung di Hotel Bintang 5, 6 Saksi Batal Diambil Sampel Darah

Berikut ini kabar terbaru kasus tiga musisi Surabaya yang meninggal dunia usai manggung di di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya, Jumat (22/12/2023)

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE KOMPAS.COM/INSTAGRAM
Kuasa hukum dari 3 musisi Surabaya yang tewas usai manggung di hotel bintang 5 (kiri) Satu dari 3 musisi Surabaya yang tewas (kanan) 

SURYA.CO.ID - Berikut ini kabar terbaru kasus tiga musisi Surabaya yang meninggal dunia usai manggung di di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya, Jumat (22/12/2023) lalu.

Ketiga musisi tersebut adalah William Adolf Refly, Reza Ghulam Achmad, Indro.

Hingga saat ini polisi belum mengungkap penyebab tewasnya 3 musisi Surabaya itu.

Bahkan terbaru, penyidik dari Polrestabes Surabaya batal melakukan pengambilan sampel darah dari enam saksi.

Hal itu diungkap kuasa hukum para korban, Renald Christopher.

"Ada enam saksi korban yang dimintai untuk ambil sample darah. Enam itu terdiri dari personel band dan ada yang dari keluarga korban," kata Renald, kepada media di Mapolrestabes Surabaya, dikutip dari Kompas.com.

Padahal, ia dan para saksi korban sudah mendatangi Mapolrestabes Surabaya.

"(Pengambilan sampel darah) ditunda. Ditunda sampai kapan belum ada informasi, kita menunggu surat panggilan lagi pihak penyidik," jelasnya.

Lebih lanjut, Renald sendiri belum mendapatkan informasi dari aparat kepolisian terkait perkembangan kasus tewasnya Wiliam Adolf Refly, Indro Purnomo, dan Reza Ghulam itu.

"Sejauh ini kuasa hukum masih belum dikasih tahu, sudah ada penetapan tersangka atau belum. Kita belum dikasih tahu (perkembanganya), informasi terakhir ya hari ini tadi," ucapnya.

Ada yang Sengaja Campur Metanol?

Sebelumnya, dugaan adanya kandungan metanol dalam minuman keras (keras) yang dikonsumsi William, Reza Ghulam, dan Indro, masih menyisakan misteri.

Renald Christoper, menduga ada unsur kesengajaan di balik peristiwa tragis tersebut.  

Renald Christoper menduga, ada pihak yang sengaja mencampurkan miras dengan zat metanol, lalu disuguhkan kepada pemain band Ogie and Friends.

"Dugaan kami, disinyalir dengan sengaja dicampurkan bahan yang berbahaya atau zat itu tadi, yaitu zat metanol," kata Renald, ketika ditemui di Surabaya, Rabu (2/1/2024) malam.

Renald mengarahkan dugaannya itu kepada bartender atau pramutama bar yang bertugas.

Sebab, orang tersebut yang mencampur sejumlah minuman hingga menyuguhkannya.

"Kenapa kami bilang ini bukan murni kecelakaan? Karena kan dengan kesadaran penuh, si peracik minuman tadi mencampurkan bahan itu," jelasnya.

"Kami tim kuasa hukum, mensinyalir ini bukan murni kelalaian atau kecelakaan minuman, ini memang ada unsur kesengajaan," tambah Renald.

Renald mengaku mengetahui adanya kandungan zat metanol, usai korban selamat melakukan pemeriksaan.

Namun, dia menyerahkan kepada polisi untuk mengungkap hal itu.

"Kami dari kesaksian korban, kami cari alat bukti yang lain ditemukan zat (metanol) itu. Berdasarkan pemeriksaan korban, di salah satu korban, iya (korban meninggal juga ditemukan)," ujar dia.

Lebih lanjut, kuasa hukum korban saat ini masih mencari dalang di balik disuguhkanya miras ke pemain band tersebut. Mereka yakin ada alasan yang melatar belakangi peristiwa itu.

"Itu yang kita dalami, apa motifnya, dalangnya siapa, keterlibatan manajemen sejauh mana, karena zat berbahaya itu tadi ada di lokasi. Kami pastikan ada zat berbahaya itu," ucapnya.

Saat ini, pengacara korban telah melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Surabaya, dengan Pasal 338 KUHP Jo Pasal 340 KUHP, terkait perbuatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.

Sebelumnya, dr Abdul Aziz, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUD dr Soetomo mengatakan, minuman keras dicampur alkohol jenis metanol banyak dijumpai di masyarakat.

Padahal risikonya sangat besar. Lima persen zat tersebut apabila masuk ke dalam darah bisa menyebabkan kematian.

"Secara simpelnya metanol lebih berbahaya daripada etanol. Metanol itu seperti spirtus," ucapnya saat ditemui di RSUD dr Soetomo, Jumat (29/12).

Dalam banyak referensi ilmiah, sebanyak 10 militer atau kira-kira dua sendok metanol apabila masuk ke dalam tubuh bisa menimbulkan risiko kebutaan. Nah, tiga kali lipatnya bisa mengakibatkan kematian. Namun, minuman keras oplosan banyak ditemukan di masyarakat.

"Sering kali pesta miras ditambah obat nyamuk dan spiritus," jelas dr Abdul Aziz.

Kasus tiga musisi yang tewas usai manggung dari Bar Vasa Hotel Surabaya ditangani dr Abdul Aziz beserta timnya.

Hal itu untuk memastikan yang minuman alkohol yang dikonsumsi terdapat kandungan metanol atau tidak.

Penelitian tersebut melibatkan ahli toksikologi dan tim laboratorium forensik Polda Jatim.

Semua tim ahli medis itu bertugas mulai dari mengautopsi jenazah, memeriksa sisa-sisa minuman keras, serta rekam medis tiga korban.

dr Abdul Aziz mengaku, semua pemeriksaan secara cermat dan kehati-hatian. Agar hasil yang keluar akurat. Pihak polisi sendiri memprediksi semua hasil bisa keluar kira-kira 20 hari ke depan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved