Rotasi Ketua PWNU Jatim

PBNU Belum Putuskan Nama Ketua PWNU Jatim, Masih Menunggu Rapat Gabungan

PBNU belum memutuskan nama Ketua PWNU Jatim, pengganti KH Marzuki Mustamar, meski telah menggelar rapat harian, Rabu (3/1/2024).

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Yusron Naufal Putra
Kantor PWNU Jatim 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum memutuskan nama Ketua PWNU Jatim, pengganti KH Marzuki Mustamar, meski telah menggelar rapat harian, Rabu (3/1/2024).

Urusan Ketua PWNU Jatim, ditegaskan masih akan menunggu rapat gabungan yang akan digelar maksimal dua pekan mendatang.

Sedianya, PBNU bakal membahas kekosongan Ketua PWNU Jatim dalam rapat harian di PBNU. Namun, rapat tersebut tidak jadi memutuskan nama pengganti Kiai Marzuki.

"Tidak ditentukan saat ini, masih menunggu rapat gabungan," kata Ketua PBNU, KH Akh Fahrur Rozi saat dikonfirmasi dari Surabaya.

Belum lama ini, PBNU mencopot Kiai Marzuki dari posisi Ketua PWNU Jatim. Keputusan itu dituangkan dalam surat bernomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 yang dikeluarkan 16 Desember 2023 lalu.

Keputusan itu, ditandatangani Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf, Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Katib Aam KH Akhmad Said Asrori.

Pasca keputusan itu, posisi Ketua PWNU Jatim saat ini lowong.

Menurut Gus Fahrur, pembahasan posisi Ketua PWNU Jatim pengganti Kiai Marzuki masih akan dibahas dalam rapat gabungan.

"Akan diputuskan dalam gabungan syuriyah tanfidziyah PBNU maksimal dua minggu lagi," terang Gus Fahrur yang juga Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang Malang ini.

Saat disinggung mengenai kandidat Ketua PWNU Jatim, PBNU masih menutup rapat. Peluang besarnya adalah jajaran dari PBNU. Sebab, Syuriah PWNU Jatim sudah menyerahkan penuh urusan nama ke PBNU. Kriteria ini menambah bocoran sebelumnya.

Dari isu yang beredar belum lama ini, salah satu kandidat adalah unsur pengasuh Pondok Pesantren asal Jombang.

"Kemungkinan unsur PBNU, syuriyah PWNU Jatim sudah menyerahkan ke PBNU," urai Gus Fahrur.

Jika berdasar kriteria tersebut, terdapat sejumlah nama kandidat. Pertama adalah Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, KH Hasib Wahab Chasbullah atau Gus Hasib.

Selain menjadi pengasuh salah satu ponpes besar di Jombang, Gus Hasib juga merupakan salah satu Ketua PBNU saat ini.

Gus Hasib merupakan putra dari KH Abdul Wahab, seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang juga pendiri Nahdlatul Ulama dan Gerakan Pemuda Ansor serta Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 1947–1971.

Penerima gelar Doktor Honoris Causa dari American World University tersebut, juga saudara dari mantan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab.

Kandidat kedua, Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.

Seperti halnya dengan Gus Hasib, Gus Kikin juga merupakan salah satu Ketua PBNU saat ini.

Gus Kikin merupakan pengasuh Ponpes Tebuireng ke-8, setelah KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) yang wafat pada tahun 2020.

Kiai yang juga dikenal sebagai pengusaha minyak dan gas bumi tersebut, juga memiliki ikatan keluarga dengan KH Anwar Manshur, Pengasuh Tertinggi Ponpes Lirboyo sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jatim saat ini.

Selain nama-nama tersebut, figur yang juga punya peluang adalah Gus Fahrur sendiri.

Gus Fahrur juga merupakan salah satu Ketua PBNU Bidang Keagamaan periode 2022-2027.

Kiai yang lahir di Malang itu, juga merupakan Wasekjen MUI Pusat serta Ketua Yayasan Al-Qolam Malang.

Selain ahli di bidang Pendidikan Islam, Gus Fahrur juga menguasai Ilmu Sosial dan Budaya, Pendidikan Pesantren dan Bahasa Asing Inggris dan Arab.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved