BREAKING NEWS Kantor Sekretariat PPS di Bondowoso Dirusak Hingga Dilempari Kotoran Sapi

SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Polisi hingga kini melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku teror perusakan Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Tegal Jati Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (3/1/2023).

Teror perusakan kantor PPS Bondowoso ini, terjadi saat malam pergantian tahun baru 2024, Senin (31/12/2023) malam yang dilakukan oleh orang tidak tidak dikenal.

Ketua Panwascam Sumber Wringin, Musyfiq mengungkapkan, pelaku melempar kotoran dan mencorat-coret tembok bagian depan kantor PPS tersebut saat malam hari.

"Pelaku diduga membobol jendela kantor PPS dan masuk ke ruangan PPS. Selanjutnya pelaku merusak sejumlah peralatan kerja milik penyelenggara Pemilu," ujarnya.

Menurutnya, saat itu seluruh ruang kerja PPS Tegal Jati dilumuri kotoran sapi, bahkan juga banyak sisa pecahan telur busuk.

"Kotoran sapi itu dilempar ke meja kerja, dinding, figura, jendela dan beberapa sisi ruangan kerja PPS. Bahkan sejumlah dokumen penting milik PPS Tegal Jati diacak-acak dan juga dilumuri kotoran sapi. Bahkan printer juga rusak,” terang dia.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bondowoso, Junaidi mengatakan aparat kepolisian bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tersebut.

Dia menduga terdapat dua motif perusakan kantor PPS tersebut yang dilakukan oleh para pelaku. Tetapi, Junaidi mengaku belum bisa mempublikasikannya.

"Karena masih menunggu kesimpulan Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu). Termasuk menunggu dari Polres, apa indikasinya,” tanggap Junaidi.

Junaidi belum bisa merinci jumlah nominal kerugian atas teror tersebut. Namun yang jelas, kata dia, beberapa peralatan kerja PPS dan aset Pemerintah Desa (Pemdes) telah dirusak oleh pelaku.

"Belum dihitung nominal kerugiannya. Bawaslu insyaAllah akan memanggil teman-teman PSS untuk mengidentifikasi berkas apa saja yang hilang dan rusak,” terang dia.

Menanggapi hal ini, Ketua Bawaslu Bondowoso, Nani Agustina mengatakan setelah dilakukan olah TKP, kasus ini tidak masuk pidana pemilu, tetapi pidana umum.

"Bawaslu menetapkan, kejadian tersebut tidak termasuk dalam tindak pidana Pemilu. Oleh karena itu kata dia, kejadian itu ditangani lebih lanjut oleh pihak kepolisian Polres Bondowoso," imbuhnya.