Pilpres 2024

Sosok Habiburokhman, Jawab Tuduhan Simpatisan Prabowo di Balik Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud

Inilah sosok Habiburokhman, TKN Prabowo-Gibran yang angkat bicara soal tuduhan penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Habiburokhman jawab tuduhan Hasto Kristiyanto soal tuduhan simpatisan Prabowo di balik penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud. 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Habiburokhman, TKN Prabowo-Gibran yang angkat bicara soal tuduhan penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.

Soal penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud oleh oknum anggota TNI, pasangan Prabowo-Gibran pun kena getahnya.

Hal itu bermula ketika Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto meluncurkan tuduhan bahwa oknum anggota TNI yang mengeroyok relawan Ganjar-Mahfud adalah simpatisan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Imbas 7 Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya TNI, Jenderal Andika Perkasa Berselisih dengan Letkol Wiweko

Tuduhan ini kemudian membuat Habiburokhman angkat bicara dan menyayangkan aksi Hasto Kristiyanto.

"Kami prihatin dengan sahabat kami Pak Hasto yang biasanya bijaksana, kok sekarang asal tuduh seperti itu," ujar Habiburokhman saat dimintai konfirmasi, Senin (1/1/2024), melansir Kompas.

Menurut Habiburokhman, Hasto adalah tokoh politik yang sangat disegani.

Seharusnya, kata dia, Hasto bisa menghindari narasi yang bernada provokatif seperti itu.

"Kasus ini kan sedang diusut oleh pihak yang berwenang, kita jangan berasumsi secara prematur yang bisa menjadi fitnah," ucapnya.

"Kalau mau berasumsi, ada juga pihak yang berasumsi sebaliknya bahwa insiden itu terjadi karena pengendara motor yang arogan dan mengganggu ketertiban dengan knalpot brong. Tapi para pemimpin atau elite sebaiknya jangan lah berasumsi," sambung Habiburokhman.

Ganjar Pranowo menjenguk relawannya yang dianiaya oknum TNI. KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak yang akan menentukan nasib oknum TNI tersebut.
Ganjar Pranowo menjenguk relawannya yang dianiaya oknum TNI. KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak yang akan menentukan nasib oknum TNI tersebut. (kolase istimewa/tribunnews)

Maka dari itu, Habiburokhman menilai ucapan elite seperti Hasto bisa disalahpahami oleh masyarakat di akar rumput.

Dia menyarankan Hasto dan semua pihak untuk saling menahan diri terkait peristiwa penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan PDI-P memprotes keras tindakan oknum TNI yang menganiaya relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali, Jawa Tengah.

Hasto menyebut PDI-P sangat menyesalkan terjadinya tindak kekerasan dan penyiksaan tersebut.

Bahkan, Hasto membawa-bawa nama Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

“Kami protes keras atas tindakan oknum TNI tersebut. Para oknum TNI tersebut bertindak seperti itu diduga karena ada elemen-elemen di dalam TNI yang jadi simpatisan Pak Prabowo karena sama-sama berlatar belakang militer. Padahal Prabowo sudah diberhentikan dari TNI," ujar Hasto dalam keterangannya, Minggu (31/12/2023).

Dalam diskusi dengan salah satu tokoh HAM guna mencari akar kekerasan oleh oknum TNI tersebut, Hasto menduga bahwa tindak kekerasan tersebut berawal dari kerancuan Prabowo sebagai Menhan dan sebagai capres.

Sehingga, kata dia, tercipta kesan adanya ‘emotional bonding’ di kalangan oknum TNI tertentu dengan Prabowo.

“Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan Pak Prabowo yang mengutuk aksi kekerasan tersebut," ucapnya.

Baca juga: Kronologi Lengkap Prajurit TNI Aniaya 2 Warga Beratribut Relawan Ganjar-Mahfud, Dipicu Suara Knalpot

Lalu, siapa sosok Habiburokhman?

Melansir Wikipedia, Habiburokhman merupakan anggota DPR RI Periode 2019–2024, yang lahir di Metro, Lampung 17 September 1974.

Di era 1998-an Habib dikenal sebagai pentolan aktivis Mahasiswa yang giat mememimpin demo menuntut Presiden Soeharto mundur.

Akibat kekritisannya Habiburokhman sempat beberapa kali ditangkap dan ditahan pihak berwajib.

Sejak tahun 2005 Habib mendirikan Serikat Pengacara Rakyat (SPR) yang rajin mengajukan gugatan Class Action membala hak-hak rakyat.

Di samping menjadi advokat pembela publik Habib juga mendirikan Kantor Hukum Bisnis Habiburokhman & Co yang berkedudukan di Menteng Jakarta Pusat.

Tahun 2010 Habib resmi menjadi kader Gerindra dan langsung menduduki jabatan prestisius sebagai Ketua Bidang Advokasi dan sekaligus anggota Dewan Pembina.

Pada tahun 2012 Habib memimpin Tim Advokasi Jakarta Baru, kelompok Advokat yang membela kepentingan hukum Jokowi–Ahok, Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung PDI Perjuangan dan Gerindra.

Tahun 2014 Habib menjadi Direktur Advokasi Tim Kampanye Nasional Prabowo–Hatta pada Pemilu Presiden saat itu.

Kariernya sebagai Advokat politik berlanjut saat Pilkada DKI Jakrtas 2017, dia mendirikan dan memimpin Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) kumpulan advokat yang berperan besar memanangkan Pasangan Anies–Sandiaga sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Lanjut tahun 2019 dia menjadi salah satu Juru Bicara Hukum Pasangan Calon Prabowo-Sandi pada Pilpres.

Pada tahun 2019 pula Habib lolos menjadi anggota DPR RI Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta I.

Saat ini Habib sedang menyusun disertasi S3 di Program Doktoral Ilmu Hukum (PDIH) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved