Pilpres 2024

Tak Takut Dipolisikan Roy Suryo Imbas Ucapan 'Tukang Fitnah', Ketua KPU Malah Lontarkan Sindiran Ini

Seolah tak takut dipolisikan Roy Suryo imbas ucapan 'tukang fitnah', Ketua KPU Hasyim Asy'ari justru melontarkan sindiran.

kolase kompas.com
Ketua KPU Hasyim Asyari dan Roy Suryo. Tak Takut Dipolisikan Roy Suryo Imbas Ucapan 'Tukang Fitnah', Ketua KPU Malah Lontarkan Sindiran. 

• Segala hal-ihwal menyangkut persiapan debat dilaksanakan terbuka di bawah arahan KPU, dengan mengundang semua tim paslon dengan diskusi yang sangat rinci menyangkut materi debat, panelis, desain panggung hingga pengaturan _lighting_ dan bahkan jenis mikrofon yang akan dipakai. Prinsip utama yang dimintakan KPU adalah kesetaraan dan keadilan bagi seluruh peserta, untuk memastikan pesan dalam debat sampai pada publik dengan cara sebaik-baiknya. Ini termasuk jatah waktu penyampaian, jumlah tim pendukung, sampai dengan tone dan volume mikrofon.

• *Ketiga cawapres memakai alat pengeras suara yang sama meliputi 3 lapis device sekaligus* yakni:

1. Mikrofon skin tone countryman yang menempel di pipi melalui cantolan telinga dan kabelnya melingkar di belakang leher peserta serta transmitter bodypack yang di pasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.

2. Clip-on bodypack menempel di baju *juga* dengan transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.

3. Mikrofon tangan WHM (wireless handheld microphone) diletakkan di tiap podium peserta.

Pemakaian tiga lapis devices ini juga telah menjadi standar yang makin banyak dipakai penyelenggara siaran live event prominen sebagai bentuk kewaspadaan bilamana terjadi malfungsi alat saat acara berlangsung. 

Dari evaluasi pelaksanaan debat perdana sebelumnya, KPU juga meminta disiapkan antisipasi akses audio berlapis untuk memastikan problem audio tidak terjadi.

Dinamika debat dan mobilitas peserta di atas panggung, bisa saja jadi penyebab malfungsi alat sehingga mikrofon terpasang tak bisa berfungsi normal. Keputusan memakai 3 lapis devices sekaligus ditujukan agar tiap lapis alat dapat menjadi cadangan, jika alat yang lain bermasalah.

Dalam konteks Debat Cawapres lalu, mic clip-on milik Cawapres 01 sempat lepas beberapa saat, diduga karena Cawapres 01 mengalungkan sarung di leher. Meski demikian, kualitas suara yang tersaji di layar tetap prima, karena tersedia 2 cadangan mic yang langsung menggantikan fungsi clip-on. 

• Ketiga tim peserta memahami dan menyepakati seluruh detil pengaturan event yang telah didiskusikan berkali-kali secara maraton dengan konsorsium penyelenggara.  

• Kami juga menerima pertanyaan terkait suara "udah" yang diduga merupakan suara perempuan pada menit 2.22.17 menjelang berakhirnya acara yang terekam dalam tautan KPU berikut: https://www.youtube.com/live/YzC828FYrwM?si=-3C-qXlwxa_v3nvm. Hasil pengecekan tim menunjukkan, suara tersebut adalah milik moderator debat perempuan Liviana Cherlisa yang sedang berkoordinasi dengan mitra moderatornya, Alfito Deannova. 

Pernyataan ini kami sampaikan sebagai tanggungjawab pelaksana acara untuk memastikan  penyelenggara Debat Cawapres telah berlangsung dengan adil, non-diskriminatif dan berkualitas. Misi kami sebagai media dalam Pemilu adalah berkontribusi maksimal pada terpilihnya calon pemimpin terbaik bagi bangsa. 

Terima kasih atas segala bantuan, kepercayaan dan apresiasi sebelum dan sesudah Debat Cawapres terlaksana. 

Hormat Kami, 

Konsorsium Stasiun Televisi Penyelenggara Debat Capres ke-2 

Transmedia 
Kompas TV 
BTV.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved