Satu Korban Tewas Smelter China Meledak di Morowali Ternyata Keluarga Eks Pimpinan KPK, Ini Sosoknya

Satu korban tewas dalam insiden ledakan maut tungku Smelter asal China tersebut, ternyata keluarga mantan pimpinan KPK. Ini sosoknya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE X/STR / AFP
Keluarga eks pimpinan KPK yang jadi korban tewas Smelter China meledak di Morowali (kiri). Seorang pekerja asal China terluka akibat ledakan di Smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023) (kanan). 

SURYA.CO.ID - Insiden tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, meledak menyebabkan 13 pekerja meninggal dunia dan 39 orang luka-luka.

Salah satu korban tewas dalam insiden ledakan maut tungku Smelter asal China tersebut, ternyata keluarga mantan pimpinan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Yakni, Laode M Syarif, yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua KPK.

Hal tersebut disampaikan Laode melalui unggahan di media sosial X (dulunya Twitter), Senin (25/12/2023) lalu. 

"Salah seorang keluarga saya La Ode Abdul Mursalim meninggal dalam ledakan ini," terang Laode.

Ia menjelaskan, bahwa pekerjaan di tambang nikel itu merupakan pekerjaan pertama Abdul sejak lulus kuliah.

Ucapan belasungkawa pun membanjiri unggahan Laode, mulai dari Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar hingga dokter spesialis penyakit dalam hematologi onkologi Zubairi Djoerban.

Cek unggahan di sini

Diwartakan sebelumnya, tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah meledak pada Minggu(24/12/2023) atau satu hari sebelum Natal.

Peristiwa yang terjadi dalam kompleks pertambangan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) itu menjadi kabar duka di pengujung tahun 2023.

Pekerja yang tewas tak hanya warga negara Indonesia tapi juga Tenaga Kerja Asing (TKA).

Kronologi awal yang beredar disebut saat perbaikan tungku dan pemasangan pelat, terjadi ledakan serta membuat tabung oksigen ikut meledak.

Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan kemudian meralat kronologi tragedi ledakan tungku smelter tersebut.

Dedy Kurniawan menjelaskan, tungku smelter 41 yang terbakar awalnya ditutup untuk operasi pemeliharaan.

Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.

Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran.

Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

"Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya," kata Dedy, Senin (25/12/2023).

Dedy Kurniawan menjelaskan, korban jiwa dalam Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah, mencapai 13 orang.

Korban jiwa itu terdiri dari sembilan tenaga kerja Indonesia dan empat pekerja asal China.

"Sebelumnya kami menyampaikan korban WNI tujuh orang dan WNA enam orang. Namun setelah pendataan ternyata ada perubahan di angka itu," kata Dedy Kurniawan.

Dia menjelaskan, sebanyak 59 korban luka disebabkan karena terkena uap panas.

Ada 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang menjalani observasi oleh Klinik IMIP, dan lima orang rawat jalan.

"Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pascakecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban. Kami juga telah menyerahkan satu jenazah korban kepada keluarga korban," ujar Dedy.

Video yang memperlihatkan detik-detik pekerja nekat melompat dari ketinggian untuk menyelamatkan diri dari ledakan tungku smelter juga viral.

Video yang beredar di Facebook itu memperlihatkan beberapa pekerja terpaksa melompat dari ketinggian guna menyelamatkan diri dari api yang terus membesar.

Beberapa video menunjukkan pekerja berhelm kuning keluar dari kepulan asap.

Aksi pekerja melompat dan terbentur di dinding bangunan smelter menjadi tontotan pekerja lain yang telah berada di luar.

Pekerja yang berhasil keluar dari gedung smelter kemudian digotong rekannya dan diangut menggunakan truk ke pelayanan kesehatan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved