2 Musisi Surabaya Tewas

Asal Muasal Miras yang Diminum 2 Musisi Surabaya di Hotel Bintang 5 Sebelum Tewas, Ini Jenisnya

Terungkap asal muasal dan jenis minuman beralkohol yang diduga menjadi penyebab tewasnya dua musisi Surabaya seusai manggung di Crouze Lounge Bar, Vas

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Musahadah
kolase istimewa
Ilustrasi minuman beralkohol (minuman keras). Dua musisi Surabaya tewas diduga akibat minuman keras yang dikonsumsi saat manggung di hotel bintang 5. 

SURYA.CO.ID - Terungkap asal muasal dan jenis minuman beralkohol atau minuman keras yang diminum dua musisi surabaya di Crouze Lounge Bar, Vasa Hotel Surabaya sebelum meninggal dunia.

Dua musisi Surabaya yang tewas itu adalah William (penabuh drum) dan Reza (peniup saxophone).   

Selain mereka, ada dua temannya yang kini dirawat di rumah sakit, yakni Mita (vokalis) dan Indro (soundman). 

Setelah kejadian ini, polisi langsung melakukan olah TKP dan menyita 1/4 botol sisa minuman yang telah mereka konsumsi.

Sayangnya, gelas dan perangkat lainnya sudah tercuci semua. 

Baca juga: Gelagat 2 Musisi Surabaya Sebelum Tewas Usai Manggung di Hotel Bintang 5, Jam Kematian Selisih 7 Jam

"Dari sisa botol tersebut kami amankan untuk diteliti di laboratorium forensik," terang Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono saat dikonfirmasi, Selasa (26/12/2023).

Diungkapkan AKBP Hendro, para korban ini meminum dua jenis minuman, yakni bacardi plus jus diamond rasa crenberry. Serta vodka plus jus diamond rasa crenberry. 

Masing-masing memiliki kadar alkohol 40 persen. 

Sempat beredar kabar keduanya mendapat minuman beralkohol itu dari tamu, namun kabar itu ditepis Hendro. 

Diakuinya, sebenarnya para musisi yang manggung di Crouze Lounge Bar mendapatkan gratis cappucino. 

Namun, saat itu William berinisiatif membeli sendiri minuman beralkohol.

Hal itu sudah dilakukan William sejak dua minggu terakhir saat manggung di tempat tersebut.  

Lalu, mengapa yang menjadi korban empat orang, sementara lima personil lainnya masih sehat. 

Informasi yang didapat wartawan surya.co.id, para korban ini meminum minuman itu seccara bergantian atau sharing. 

Setelah minum-minum tersebut, kondisi Reza saat itu sudah mabuk berat.

Oleh temannya Reza diantara pulang ke rumahnya. 

Namun saat itu kondisi rumahnya tertutup dan lampu mati. 

Akhirnya Reza dibawa temannya berinisial R ke rumahnya.

Selama di rumah R, kondisi Reza justru semakin mengkhawatirkan dan lemas. 

AKhirnya, oleh temannya Reza dibawa ke RSI Jemursari pada Minggu (24/12/2023) pukul 01.00 WIB. 

Dikatakan Hendro, korban RG (Reza) meninggal pada hari Minggu dini hari tepatnya pukul 03.00 WIB di RSI Wonokromo.

"Sabtu pukul 16.00 infonya sempat vcall dengan istri," terang Hendro. 

Sementara itu, korban William alias WAR sempat manggung di acara wedding lagi di daerah Jojoran hari Sabtu (23/12/2023) siang.

Namun, kondisinya saat itu sudah mengkhawatirkan dan muntah-muntah. 

Akhirnya, oleh pihak keluarga William dibawa di RS Adi Husada pada Minggu 24/12/2023) pukul 06.00 WIB. 

Nyawa William tak tertolong dan meninggal dunia pada Minggu pukul 10.00 WIB. 

"Untuk 2 korban lain yang saat ini masih di rawat adalah Mr (vocal) dan IP (sound engineering). Masing-masing di Rumah sakit Gotong Royong dan rumah sakit Dr. Soetomo," terang Hendro.

Terhadap peristiwa di atas istri William (WAG) telah membuat laporan polisi di Polrestabes. 

"Sehingga kami tindaklanjuti dengan pelaksanaan otopsi jenazah WAG untuk kepentingan penyidikan. Pelaksanaan otopsi tentunya setelah penyidik memberi pemahaman pihak keluarga. Sedangkan jenazah RG sudah terlanjut dimakamkan," katanya. 

Sampai saat ini, penyidik Polrestabes Surabaya sudah menginterogerasi 5 saksi baik dari pihak bartender, lounge dan rekan sesama band.

"Dugaan kematian sampai saat ini masih belum terungkap, tentunya nanti setelah keluar baik hasil otopsi maupun pemeriksaan secara laboratoris kriminalistik," terangnya. 

Kasat menambahkan, jenazah William diautopsi pagi ini jam 06.00 WIB. 

"Hasil keluar seminggu," ucapnya. 

Sementara hasil laboratorium sisa minuman korban baru keluar sekitar 20 hari.

Wartawan surya.co.id (Tribunjatim Network) telah mencoba tiga kali menghubungi Cruz Lounge Bar yang tertera pada akun Instagramnya. Terdapat nada dering. Akan tetapi tidak ada respon.

Begitu juga ketika hotel tersebut didatangi, beberapa karyawan mengatakan tidak ada kejadian apa-apa.

Sosok William Jebolan Rising Star

William, musisi Surabaya yang tewas usai manggung di hotel bintang 5
William, musisi Surabaya yang tewas usai manggung di hotel bintang 5 (KOLASE INSTAGRAM)

Berdasarkan pantauan SURYA.CO.ID dari akun Facebook, William Adolf Refly diketahui lahir pada 14 Mei 1988. 

Alumnus STIE Perbanas Surabaya ini merupakan mantan penggebuk drum band metal bernama Blues Mates. 

Blues Mates diketahui pernah mengikuti ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia pada 2014 lalu. 

William memiliki seorang istri bernama Yiska Yulia Tea Faraknimella dan dua orang anak perempuan.

Kepergian William menyisakan kenangan bagi rekannya, Rama. 

Dalam unggahan Instagram @rama_murdock, Rama mengaku mengenal William sejak SMA.

"Selamat jalan @williamadolfrefly, drummer gue waktu SMA yang akhirnya berjuang bersama di @bluesmates_official di @risingstar_ina. Rest in peace brother. Our memories will not be forgotten."

Sementara itu, Bagus Setiawan mengaku lumayan mengenal sosok William. Almarhum merupakan mantan penggebuk drum band metal bernama Blues Mates. Dia mengaku kabar insiden membuat musisi berduka.

"Saya pernah dapat cd Blues Mates dari Almarhum William. Ini mungkin satu-satunya kenangan yang saya dapat dari dia," pungkasnya.

Lalu, bagaimana kabar korban selamat? 

Anggota band yang menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya setelah menggung di salah satu hotel bintang 5.
Anggota band yang menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya setelah menggung di salah satu hotel bintang 5. (KOLASE SURYA.CO.ID/TONY HERMAWAN)

Pantauan wartawan surya.co.id di RSUD dr Soetomo, kondisi Mita terlihat sangat lemas.

Dia mengenakan baju pasien rumah sakit. Hidungnya terpasang tabung atau selang karet atau nasogratic tube.

Di tangannya terdapat infus. Ditambah lagi, di sebelah kasur medis terdapat layar monitor yang umumnya terpasang di ruangan ICU.

Kondisi Indro lebih ringkes. Dia mengenakan kaos hitam dan celana pendek. Hidungnya terpasang selang karet. Di tangannya terdapat selang infus.

Shelia (bukan nama sebenarnya) sehari-hari kerja sebagai penyanyi cafe, mengaku telah mendengar kabar meninggalnya dua musisi tersebut.

Dirinya merasa heran hotel bintang lima biasanya menjual minuman alkohol yang berkualitas.

Umumnya minuman alkohol berkulitas tidak mengakibatkan hal fatal. Paling hanya mabuk. Lalu membuat badan jadi enteng. Ketika dibuat tidur efek alkohol akan hilang dengan sendirinya.

Katanya, biasanya pemain band bisa menenggak minuman alkohol berkelas karena diberi tamu.

Hampir tidak ada yang beli sendiri.

"Kami beli pun juga merasa sayang, lah wong harganya ribu sampai jutaan, sementara gaji kami main musik satu malam paling dapat Rp150 ribu," ucap Shelia.

Tawaran-tawaran minuman keras merupakan hal yang lumrah bagi musisi yang biasa kerja di cafe, bar, atau semacamnya.

Ada memang musisi ketika ditawari menerima, namun banyak juga yang menolak.

Setahu dia apabila di tempat hiburan yang menengah ke atas rata-rata pengunjungnya orang-orang kaya.

Tak jarang ada pejabat yang menjadi tamu. Mereka bisa order minuman dan makanan yang nominalnya bisa sekitar belasan juta.

Nah, biasanya ada tamu seperti ini diperlakukan istimewa. Bahkan, meskipun dilarang membawa makanan dan minuman dari luar, aturan tersebut tidak berlaku lagi bagi tamu tersebut.

Dengan kata lain, diperbolehkan menenggak minuman alkohol, meskipun minuman itu dibeli dari tempat luar.

"Tamu-tamu seperti itu biasanya dilayani full service sama waiters. Sehingga orang yang bisa jadi saksi kunci ya waiters," ujarnya.

Untuk itu dia berharap polisi bisa mengusut kasus dengan cermat dan cepat.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved