Kisah Dhafi Resign Sebagai Karyawan Pinjol Padahal Bergaji Puluhan Juta, Kini Sukses Punya 3 Pabrik

Inilah kisah Dhafi Adam yang resign sebagai karyawan pinjaman online (pinjol) dan kini sukses bangun 3 pabrik.

youtube
Dhafi Adam, Resign Sebagai Karyawan Pinjol Padahal Bergaji Puluhan Juta. Kini punya 3 pabrik. Simak kisahnya. 

SURYA.co.id - Inilah kisah Dhafi Adam yang resign sebagai karyawan pinjaman online (pinjol) dan kini sukses bangun 3 pabrik.

Padahal, gajinya sebagai karyawan pinjol cukup fantastis, yakni mencapai puluhan juta rupiah.

Tapi setelah resign, Dhafi justru semakin sukses.

Ia kini memiliki tiga pabrik.

Kisah Dhafi ini dibagikan dalam tayangan youtube JagaLilin.

Saat kuliah, Dhafi memilih jurusan desain grafis pada salah satu perguruan tinggi di Surabaya.

"Cari freelance-an untuk bayar kosan, makan, sama bayar SPP," ungkapnya.

Setelah lulus, Dhafi bekerja di salah satu perusahaan leasing dengan fokus pada pinjaman online (pinjol).

Tugas Dhafi cuma mencari nasabah, dan satu nasabah akan mendapatkan komisi Rp300 ribu.

Dhafi mengaku dalam sehari dirinya mampu mendapatkan tiga hingga lima seorang nasabah.

Dengan pendapatan itu, Dhafi bisa menyentuh Rp 27 juta.

Meski demikian, ia merasa heran karena tidak bisa menabung dan justru terlilit utang.

Akhirnya Dhafi memutuskan untuk resign.

"Padahal saya nggak nipu orang. Apa mungkin karena riba ya. Akhirnya saya flashback.

Dan akhirnya saya ingin keluar dari pekerjaan," katanya lagi.

Setelah keluar, akhirnya Dhafi menjalankan bisnis online dengan berjualan handphone, bantal, dan lain sebagainya.

Namun, berkat bisnis bantal yang dijalani Dhafi Adam, akhirnya ia punya tiga pabrik dengan kapasitas produksi rata-rata 25 ribu per hari.

Eks Buruh Pabrik yang Kini Jadi Bos Bakery

Ada juga sosok inspiratif Deni Riana, mantan buruh pabrik yang kini sukses jadi bos bakery di Ciamis beromzet Rp 20 juta per hari.

Kisah Deni ini dibagikan dalam tayangan youtube Naik Kelas.

Pria asal Ciamis ini dulunya hanyalah seorang buruh pabrik.

Deni mengawali kariernya sebagai owner bakery pada tahun 2015 bersama sang istri di Bali.

Setelah berjalan selama satu tahun, Deni Riana bersama istri kembali ke Ciamis lantaran sang istri lebih betah tinggal di sana.

Perjuangan merintis pabrik bakery di Ciamis tidak mudah.

Deni dan istrinya harus memproduksi bakery dari pagi hingga malam hari.

Namun, berkat kerja keras dan semangatnya selama dua tahun, Deni akhirnya bisa menikmati hasilnya.

Seiring berjalannya waktu, bisnis bakery Deni Riana semakin berkembang dan mampu membuka hingga lima rumah produksi.

Pada tahun 2017, bisnis bakery Deni semakin melejit dan bisa meraup omzet hingga Rp 20 juta.

"Kita produksi jual rotinya untuk reseller 700 rupiah, tinggal kali kan saja. Sekitar Rp20 jutaan lah ya," kata Deni.

Pada tahun 2020, Covid-19 pun mulai menyerang dan bisnis bakery Deni Riana mengalami penurunan.

Meski demikian, Deni Riana tetap bisa mempertahankan bisnisnya hingga saat ini sudah memiliki lebih dari 40 karyawan yang membantunya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved