Erupsi Gunung Marapi
Frengki Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi yang Jenazahnya Wangi Wisuda Diwakili Ibu, Ini Kebaikannya
Selain Zhafirah, korban erupsi Gunung Marapi yang memiliki prestasi membanggakan adalah Frengki Chandra Kusuma.
SURYA.co.id - Selain Zhafirah, korban erupsi Gunung Marapi yang memiliki prestasi membanggakan adalah Frengki Chandra Kusuma.
Frengki Chandra Kusuma menjadi satu dari 24 korban tewas dalam erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Senin (4/12/2023).
Sosok Frengki sempat viral di media sosial karena saat ditemukan, mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) itu disebut mengeluarkan bau wangi.
Melansir Tribun Trends, hal tersebut diketahui dari kesaksian keluarga Frengki, teman serta petugas yang membawanya ke ambulans.
"Iyaa saya salah satu yang mencium wangi salah satu korban turun dari ambulans di RS.Saya pikir itu bau petugas-petugas RS," tulis seorang warga TikTok bernama Eed Miangno dengan akun @jhoni_edward pada Kamis, (7/12/2023).
Baca juga: Biodata Zhafirah Korban Erupsi Gunung Marapi yang Meninggal, Sempat Dirawat, Videonya Terjebak Viral
Postingan ini pun mengundang komentar teman-temannya.
Mereka memberikan kesaksian tentang kebaikan dan ketabahan Frengki semasa hidupnya.
"Merinding ya Allah surga tempat mu Frengki. Kata adek aku yang kuliah di UNP kamu orang baik dan adem," balas warganet lainnya.
"Postingan ulangnya Frengki positif vibes banget, MasyaAllah," tulis warganet.
“Frengki ini super, baiknya emang banget” tulis warganet.
“orang baik selalu cpt dipanggil ya,”komentar warganet
"Feeling gue keknya kak Frengki bakal ada tugu," cetus yang lain.
Ternyata, di balik itu, Frengki Candra adalah seorang guru ngaji dan penghafal Alquran.
Frengki, seorang guru PPL pelajaran BK di SMPN 29 Padang, dikenal sebagai sosok yang baik.
Hari ini, Senin (18/12/2023), Frengki seharusnya mengikuti wisuda sarjana di Universitas Negeri Padang (UNP).
Sebagai ganti, orangtuanya Yanti dan Jumrizal mewakili sang putra.
Dengan mendekap foto putra sulung tercintanya itu, Yanti maju ke panggung utama di Auditorium UNP, Senin (18/12/2023).
Ia menggantikan sang anak mengambil ijazah dari Rektor UNP, Prof. Ganefri.
Foto Frengki tampak diangkat Prof. Ganefri, suasana haru dan tangisan pun menyelimuti wisuda kali ini.
Frengki Chandra Kusuma dan rekannya Siska Afrina merupakan mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Non Formal FIP.
Mereka sedianya bagian dari lulusan wisuda periode ke-133 UNP yang akan dilaksanakan hari ini.
Namun nasib berkata lain, bencana Erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) merenggut nyawa mereka.
Frengki berhasil menyelesaikan studi dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,44.
Ia menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Santri Rumah Tahfidz Qur'an (RTQ) Darul Izzah Abai Solok Selatan.
"Saya orang tuanya Frengki, sangat terima kasih, dengan ini Frengki bisa mencapai titik puncak," ujar sang ayah, Jumrizal saat ditemui disela-sela wisuda.
Jumrizal mengungkapkan saat mendaki gunung Marapi, Frengki tak lupa izin pamit kepada orang tuanya.
Namun takdir berkata lain, yang pulang ke rumahnya hanya jenazah Frengki. Jenazah Frengki ternyata juga berbau harum.
"Iya (Frengki) penghafal Al Quran, harum jenazahnya. Dari memandikan sampai liang kubur harum," ujarnya.
Jumrizal berharap ilmu yang diperjuangkan anaknya selama empat tahun bisa berguna baginya di akhirat.
"Mudahan-mudahan ilmu yang didapatnya berguna bagi dia di Surga," kata Jumrizal.
Gunung Marapi erupsi pada Minggu (18/12/2023) pukul 14.53 WIB. Tak hanya Frengki, 74 pendaki lainnya juga berada di kawasan gunung saat erupsi terjadi.
Pasca-erupsi, petugas gabungan yang mengevakuasi para pendaki menemukan 23 orang meninggal dunia, termasuk Frengki.
Sementara 52 orang lainnya dievakuasi selamat meski beberapa di antaranya dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka.
Salah seroang pendaki bernama Zhafirah Zahrim Febrina yang selamat saat insiden itu terjadi menghebuskan nafas terakhirnya di RSUP M Djamil Padang pada Minggu (17/12/2023).
Jenazah Zhafirah Dimakamkan

Terpisah, Jenazah Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife (19) yang merupakan korban erupsi Gunung Marapi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Senin (18/12/2023).
Pantauan TribunPadang.com terlihat jenazah Ife dibawa ke TPU Tunggul Hitam dengan menggunakan mobil ambulans yang diiringi oleh pihak keluarganya.
Selain itu, hadir mengiringi teman satu kampusnya, masyarakat sekitar, perwakilan Politeknik Negeri Padang, Wali Kota Padang, Hendri Septa dan jajarannya.
Jenazah korban sampai di TPU Tunggul Hitam pada pukul 10.52 WIB. Masyarakat ramai mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatannya.
Sebelumnya, Ife menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP M Djamil Padang pada Minggu (17/12/2023) pukul 17.45 WIB.
Ife merupakan salat satu korban selamat dari erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) lalu.
Ia meninggal setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit provinsi itu melawan luka bakar yang dideritanya akibat erupsi.
Ife merupakan mahasiswa semester tiga Jurusan DIII Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang (PNP) yang kini berusia 19 tahun.
Dia merupakan warga Kota Padang kelahiran 2004 yang tinggal di Perumahan Belimbing Permai, Kecamatan Kuranji.
Di perkuliahan Ife dikenal sebagai mahasiswa yang cukup aktif dengan mengikuti berbagai kegiatan kampus.
Selain itu Ife juga diketahui seorang atlet silat.
Banyak prestasi silat yang telah dotorehkan Ife.
Rani Radelani, etek (Bibi) korban mengatakan, pendakian ke Gunung Marapi merupakan pertama kali oleh Ife.
Sebelumnya, Rani bilang Ife pernah trekking, namun tak pernah ke gunung.
"Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki," kata Rani, Senin (4/12/2023).
Pasca-erupsi Gunung Marapi, Ife sempat menyita perhatian publik setelah video ia minta tolong ke ibunya dengan kondisi wajah penuh debu viral di media sosial.
Ketika itu Ife posisinya di puncak Marapi, persisnya di cadas menjelang Tugu Abel.
Lewat video itu Ife menyampaikan kondisinya yang lemas, mendapatkan luka bakar, dan tangannya serasa patah akibat semburan dari kawah gunung.
Selain video, pesan suara yang dikirim Ife ke ibunya juga viral di media sosial. Ia saat itu menyampaikan bahwa kondisi tubuhnya semakin lemas dan sudah tidak kuat.
Kemudian, video yang memperlihatkan ia digendong oleh seorang anggota TNI tengah malam untuk turun gunung juga viral.
Adapun Ife berhasil dievakuasi subuh sehari setelah erupsi terjadi dan langsung dilarikan ke RSAM Bukittinggi.
Karena kondisinya yang cukup parah, saat itu Ife langsung dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Jenazah Zhafirah Dimakamkan di TPU Tunggul Hitam, Diantarkan Teman Kampus hingga Wali Kota
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Frengki Chandra Kusuma
Erupsi Gunung Marapi
Korban Erupsi Gunung Marapi
Zhafirah Zahrim Febrina
Zhafirah meninggal dunia
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Cerita Sahabat Tentang Zhafirah Korban Erupsi Gunung Marapi yang Tewas, Terakhir Ketemu Bulan Lalu |
![]() |
---|
Gelagat Zhafirah Korban Erupsi Gunung Marapi Sebelum Meninggal Dunia, Minta Ini ke Ibu dan Abangnya |
![]() |
---|
Kondisi Jenazah Frengki Candra Korban Erupsi Gunung Marapi, Ada Bau Lain saat Dibawa ke Ambulans |
![]() |
---|
Perjuangan Ridho Selamatkan Diri dari Erupsi Gunung Marapi, Merangkak Hindari Hujan Batu: Panas |
![]() |
---|
Sosok Siska Afrina Korban Erupsi Gunung Marapi yang 11 Hari Lagi Wisuda, Mendaki Bawa Selempang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.