Berita Viral

Sosok Pemilik Pondok Nuswantoro Viral Imbas Pasien Tewas di Toilet, Dulu Heboh dengan Pesulap Merah

Terungkap sosok pemilik Pondok Nuswantoro, yang viral imbas kasus pasien meninggal di toilet. 

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase IST
Sosok Pemilik Pondok Nuswantoro Viral Imbas Pasien Tewas di Toilet 

SURYA.CO.ID - Terungkap sosok pemilik Pondok Nuswantoro, yang viral imbas kasus pasien meninggal di toilet. 

Pasien yang dimaksud adalah SWT, warga Kelurahan Morokrembang, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

SWT ditemukan meninggal di toilet Pondok Nuswantoro, Senin (11/12/2023) malam.

Berdasarkan penelusuran pihak kepolisian, SWT menjalani terapi di Pondok Nuswantoro pada Sabtu (9/12/2023) malam dan masuk ke toilet tersebut.

Pihak Pondok tidak mengetahui keberadaan SWT setelah menjalani terapi.

Keberadaan SWT baru diketahui dua hari kemudian setelah pihak keluarga melapor kepada kepolisian tentang SWT yang sudah tiga hari tidak pulang.

Polisi menyebut SWT pamit dari rumahnya pada Sabtu pagi menuju ke Blitar guna menjalani pengobatan di Pondok tersebut. 

Ternyata, pemilik Pondok Nuswantoro itu adalah Samsudin alias Gus Samsudin

Sekadar info, Gus Samsudin juga pernah viral beberapa waktu lalu, lantaran berseteru dengan Youtuber Marchel Rhadival alias Pesulap Merah.

Perseteruan tersebut diikuti unjuk rasa menuntut penutupan praktik pengobatan yang dijalankan Samsudin.

Izin Praktek Dicabut

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, akan melakukan pengecekan ke Pondok milik Gus Samsudin menyusul kasus kematian seorang warga Kota Surabaya di toilet pondok tersebut.

Langkah itu diambil setelah adanya informasi kematian seorang perempuan berinisial SWT (59) yang ditemukan meninggal di toilet Pondok usai menjalani terapi pengobatan alternatif.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, mengatakan, pengecekan lapangan akan dilakukan, terutama untuk memastikan apakah benar ada praktik pengobatan alternatif atau tradisional di Pondok yang dulu bernama Padepokan Nur Dzat Sejati itu.

“Kami akan lihat kembali apa benar buka praktik pengobatan. Kalau iya kan salah itu karena tidak punya izin, tapi kok tetap praktik pengobatan,” ujar Christine saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (14/12/2023) malam.

Menurut Christine, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar belum pernah mengeluarkan izin praktik pengobatan untuk pondok tersebut.

Bahkan, izin praktik pengobatan tradisional milik Padepokan Nur Dzat Sejati itu sudah dicabut pada Agustus 2022.

Selain karena memicu kontroversi di masyarakat, ujarnya, pencabutan yang dilakukan lebih dari setahun lalu itu juga didasarkan pada ketidaksesuaian antara izin dan praktik pengobatan yang dijalankan.

“Waktu itu izinnya kan pijat tradisional, tapi kenyatataannya tidak melakukan pijat,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, Dinas Kesehatan juga akan meminta informasi terkait terapi apa yang diberikan kepada SWT.

“Tapi kami tidak dalam posisi untuk menilai benar apa salah terapi yang diberikan. Hanya pengumpulan informasi dan kronologi saja,” terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved