4 Anak Tewas Membusuk

TERKUAK Maksud Curhatan Ayah 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa, Masalah Berawal dari Istri, Selingkuh?

Terkuak sudah maksud curhatan Panca, ayah dari empat anak yang tewas di Jagakarsa, setelah polisi menganalisis surat yang dia tulis.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Curhatan Panca disebut oleh pihak kepolisian menyiratkan kekecewaan pada sang istri. Benarkah ada perselingkuhan yang melatarbelakangi? 

SURYA.CO.ID - Terkuak sudah maksud curhatan Panca, ayah dari empat anak yang tewas di Jagakarsa, setelah polisi menganalisis surat yang dia tulis.

Panca Darmansyah, ayah dari empat anak yang tewas di Jagakarsa, diketahui meninggalkan sebuah surat yang dia tulis di laptop.

Dalam surat itu, Panca menuliskan kekecewaan yang dia rasakan terhadap sang istri.

Polisi menduga, Panca kecewa karena sang istri melakukan perselingkuhan.

Baca juga: Gelagat Aneh Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak yang Membusuk di Jagakarsa, Minta Tetangga Beli Minuman

Melansir Tribun Jakarta, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro menyebut dalam curhatannya Panca Darmansyah mengungkapkan rasa kecewa kepada sang istri, D.

"Tulisan di laptop menyatakan kekecewaan inisial P terhadap istrinya," kata Bintoro.

Panca Darmansyah mengaku kecewa kepada D, karena istrinya tersebut diduga telah selingkuh.

Penyebab kematian 4 anak di Jagakarsan masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Benarkah keempat anak itumenjadi korban pembunuhan atau tidak.
Penyebab kematian 4 anak di Jagakarsan masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Benarkah keempat anak itumenjadi korban pembunuhan atau tidak. (Kolase Surya.co.id)

"Paling dasar kekecewaan terhadap istrinya, diduga selingkuh dengan orang lain," kata AKBP Bintoro.

Kini polisi masih mendalami isi laptop pria pengangguran tersebut.

"Masih kami dalami dan kami periksa Digital Forensik terhadap laptop dan tulisan di laptop tersebut," jelas Bintoro.

Lalu Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menambahkan Panca Darmansyah memang kecewa terhadap istrinya.

"Dari hasil interogasi lisan terhadap terduga pelaku motif yang melatarbelakangi ditenggarai rasa kekecewaan dan cemburu terhadap istrinya," katanya.

Hal serupa diungkap oleh Ketua RT setempat bernama Yakub.

Sebelum empat anaknya ditemukan tewas membusuk pada Rabu (6/12/2023), Panca Darmansyah dan D terlibat pertengkaran berujung penganiayaan pada Sabtu (2/12/2023).

“Awalnya ada keributan, hari Sabtu ada ribut suami istri, sempat ada mediasi, istrinya di rumah, suaminya ke saya,” kata Yakub, Rabu (6/12/2023).

Pertengkaran tersebut diketahui oleh tetangga.

Bahkan tetangga ikut turun tangan untuk melerai keduanya.

Yakub menyebut, tetangga yang berusaha melerai menemukan hidung D terluka parah hingga wajahnya berlumuran darah.

D kemudian dilarikan ke rumah sakit dan hingga kini sedang mendapatkan perawatan.

“Ke luar darah istrinya dari hidungnya, terus dibawa ke rumah sakit. Ketika dibawa ke rumah sakit, itu anaknya sama suaminya,” tuturnya.

Yakub lantas melanjutkan, cekcok suami istri itu bukan hanya sekali terjadi.

Pertengkaran tersebut merupakan kali kedua yang diketahui oleh lingkungan sekitar.

“Cekcok udah kedua kali, yang terakhir Sabtu,” terang Yakub.

Kepada Yakub, Panca mengaku bertengkar dengan D karena ada pria idaman lain.

“Cemburu, kalau keterangan suaminya istrinya selingkuh,” jelasnya.

Polisi Ungkap Fakta Luka pada Tubuh 4 Anak

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan jasad empat orang anak yang ditemukan warga terjejer rapi di atas kasur di rumah mereka.

Tak jauh dari sana, ayah keempat orang anak itu juga ditemukan bersimbah darah di kamar mandi rumahnya.

Mengenai penyebab tewasnya empat anak tersebut, pihak kepolisian belum bisa menyebutkan penyebab pastinya lantaran hasil otopsi belum dirilis.

Baca juga: Sosok D, Ibu 4 Anak yang Tewas Membusuk di Jagakarsa: Tulang Punggung Keluarga, Korban KDRT Suami

Melansir Tribun Jakarta, di tubuh keempat korban berinsial VA (6), S (4), A (3), dan As (1) terdapat dua luka yang sama, yakni di bagian hidung dan mulut.

Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto menjelaskan belum bisa memastikan terkait penyebab luka lebam tersebut.

"Saya tidak bicara (luka dicurigai lebam) karena pembekapan dan yang lainnya. Kalau sudah ada hasil pemeriksaan, kami kan tidak mengarang-ngarang hasilnya. Hasilnya akan disampaikan," kata Hariyanto ketika dikonfirmasi, Jumat (8/12/2023).

Hariyanto menjelaskan pasalnya luka lebam tersebut warnanya sama dengan proses pembusukan tubuh para korban.

Tim kedokteran forensik akan melakukan pemeriksaan histopatologi untuk memastikan luka itu, serta apakah lukanya berasal dari bekapan.

"Nanti kalau sudah ada hasil pemeriksaan patologi anatomi (cabang kedokteran yang mencakup histopatologi), hasilnya kami sampaikan," ungkap Hariyanto.

"Kami curiga ada lebam di situ (mulut dan hidung) dan kami akan pastikan dulu dengan pemeriksaan histopatologi," sambung dia.

Namun polisi dapat memastikan 4 anak tersebut tidak meninggal karena luka tusuk.

"Jadi tidak ada luka tusuk (pada tubuh empat anak yang tewas)," ungkap Hariyanto.

Selain pemeriksaan histopatologi, RS Polri juga melakukan tes DNA dan toksikologi.

Lokasi temuan 4 anak yang membusuk di Jagakarsa
Lokasi temuan 4 anak yang membusuk di Jagakarsa (KOLASE TRIBUN JAKARTA)

Tujuannya untuk mengetahui penyebab pasti kematian para korban.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, para korban meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan.

Para korban diperkirakan meninggal 3-5 hari sebelum jasad mereka ditemukan.

Hal tersebut terlihat dari proses pembusukan pada jasad anak-anak itu.

"Proses (pembusukan) hampir sama. Artinya, meninggalnya dalam waktu yang hampir bersamaan," ujar Hariyanto.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved