4 Anak Tewas Membusuk

Benarkah 4 Anak Tewas di Jagakarsa karena Pembunuhan? Polisi Ungkap Fakta Lain dari Tubuh Korban

Mengenai penyebab tewasnya empat anak tersebut, pihak kepolisian belum bisa menyebutkan penyebab pastinya lantaran hasil otopsi belum dirilis.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Penyebab kematian 4 anak di Jagakarsan masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Benarkah keempat anak itumenjadi korban pembunuhan atau tidak. 

SURYA.CO.ID - Benarkah empat anak yang tewas di Jagakarsa karena menjadi korban pembunuhan?

Hingga kini, pihak kepolisian masih menaruh perhatian pada kasus yang melibatkan anak di bawah umur, menjadi korban meninggal dunia.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan jasad empat orang anak yang ditemukan warga terjejer rapi di atas kasur di rumah mereka.

Tak jauh dari sana, ayah keempat orang anak itu juga ditemukan bersimbah darah di kamar mandi rumahnya.

Mengenai penyebab tewasnya empat anak tersebut, pihak kepolisian belum bisa menyebutkan penyebab pastinya lantaran hasil otopsi belum dirilis.

Baca juga: Sosok D, Ibu 4 Anak yang Tewas Membusuk di Jagakarsa: Tulang Punggung Keluarga, Korban KDRT Suami

Melansir Tribun Jakarta, di tubuh keempat korban berinsial VA (6), S (4), A (3), dan As (1) terdapat dua luka yang sama, yakni di bagian hidung dan mulut.

Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto menjelaskan belum bisa memastikan terkait penyebab luka lebam tersebut.

"Saya tidak bicara (luka dicurigai lebam) karena pembekapan dan yang lainnya. Kalau sudah ada hasil pemeriksaan, kami kan tidak mengarang-ngarang hasilnya. Hasilnya akan disampaikan," kata Hariyanto ketika dikonfirmasi, Jumat (8/12/2023).

Hariyanto menjelaskan pasalnya luka lebam tersebut warnanya sama dengan proses pembusukan tubuh para korban.

Tim kedokteran forensik akan melakukan pemeriksaan histopatologi untuk memastikan luka itu, serta apakah lukanya berasal dari bekapan.

"Nanti kalau sudah ada hasil pemeriksaan patologi anatomi (cabang kedokteran yang mencakup histopatologi), hasilnya kami sampaikan," ungkap Hariyanto.

"Kami curiga ada lebam di situ (mulut dan hidung) dan kami akan pastikan dulu dengan pemeriksaan histopatologi," sambung dia.

Namun polisi dapat memastikan 4 anak tersebut tidak meninggal karena luka tusuk.

"Jadi tidak ada luka tusuk (pada tubuh empat anak yang tewas)," ungkap Hariyanto.

Selain pemeriksaan histopatologi, RS Polri juga melakukan tes DNA dan toksikologi.

Lokasi temuan 4 anak yang membusuk di Jagakarsa
Lokasi temuan 4 anak yang membusuk di Jagakarsa (KOLASE TRIBUN JAKARTA)

Tujuannya untuk mengetahui penyebab pasti kematian para korban.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, para korban meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan.

Para korban diperkirakan meninggal 3-5 hari sebelum jasad mereka ditemukan.

Hal tersebut terlihat dari proses pembusukan pada jasad anak-anak itu.

"Proses (pembusukan) hampir sama. Artinya, meninggalnya dalam waktu yang hampir bersamaan," ujar Hariyanto.

Arti Tulisan di Dekat 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa

Misteri tulisan bercak darah 'Puas Bunda Tx For All' yang ditemukan di lantai tempat ditemukannya 4 jasad anak di sebuah rumah kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan mulai terkuak.

Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Kompol Hendrikus Yossi mengakui tulisan itu memang berasal dari bercak darah. Namun, terkait siapa yang menulis, saat ini pihaknya masih mendalami.   

"Kami sedang mendalami karena di TKP (tempat kejadian perkara) hanya ditemukan suami dalam kondisi terkulai di kamar mandi beserta 4 jenazah anaknya di salah satu kamar," kata Kompol Hendrikus dikutip dari program Ragam Perkara TVOne, Kamis (7/12/2023). 

Sementara dikutip dari siaran Metro TV, Kompol Hendrikus menduga tulisan itu ditulis sang ayah, Panca Darmansyah. 

"Ada tulisan yang diduga dibuat oleh ayah," katanya saat diwawancara Mentro TV, dikutip pada Kamis, 7 Desember 2023.

Panca diduga menulis kalimat itu sebelum membunuh 4 anaknya.

"Tulisan pesan terakhir sebelum melakukan dugaan kekerasaan terhadap anak," jelasnya.

Akan tetapi, belum diketahui secara pasti makna dan ditujukan untuk siapa tulisan bertinta darah itu.

Diakui Hendrikus, hingga kini pihaknya belum memeriksa sang ayah, Panca Darmansyah karena masih dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved