Erupsi Gunung Marapi
Nasib Pilu Ibu dan Anak Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, Sempat Live Facebook Sebelum Tragedi
Nasib pilu dialami ibu dan anak yang jadi korban erupsi Gunung Marapi, Novita Intan Sari dan Wahlul Alde Putra. Sempat live facebook.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Kisah Viral Zhafira
Selain itu, ada juga sosok Zhafirah yang viral karena sempat mengirimkan video tengah terjebak saat erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.
Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.
Dalam video itu, ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.
Rani Radelani, etek (bibi) Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.
Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.
“Barang dia hilang semuanya, jadi ada hand phone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka hand phone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani, Minggu (3/12/2023).
“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.
Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.
Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).
Diketahui sebelumnya, Erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.
Berdasarkan data Badan SAR Nasional (Basarnas) Padang, terdapat 75 pendaki yang berada di gunung tersebut ketika erupsi terjadi.
Sebanyak 49 pendaki berhasil dievakuasi dengan selamat pada Minggu malam.
Data terbaru per Senin (4/12/2023) pukul 07.00 WIB, tim SAR gabungan menemukan 11 pendaki dalam kondisi meninggal dunia.
Mengenai 11 korban tewas, SAR Padang belum bisa memberikan identitas korban karena sedang dalam tahap pendataan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.