Prabowo Subianto Kumpul Bareng Raffi Ahmad dan Para Artis Top, Adu Kuda-kuda dengan Iko Uwais

Pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang, KH Zahrul Azhar Asad (Gus Hans) menyebut bahwa penampilan 'gemoy' atau 'menggemaskan' Capres Prabowo Subianto dibutuhkan.

Tingkah dan tampilan gemoy seorang Prabowo menunjukkan bahwa dalam memimpin bangsa perlu suasana yang menyenangkan.

"Pak Prabowo gemoy itu bisa lucu dan menghibur. Beliau seorang TNI berprestasi dari Kopasus ternyata bisa tampil entertain. Ini sesuai karakter milenial yang suka gemoy," kata Gus Hans dalam Talk Show Politik Mata Lokal Memilih, Rabu (29/11/2023).

Dia memberi gambaran seorang mantan Presiden Gus Dur saat memimpin bangsa ini juga dengan candaan.

Begitu juga Presiden Jokowi juga memimpin bangsa ini juga dibumbui guyonan.

Artinya sikap gemoy ini dibutuhkan agar politik ini menyenangkan dan riang gembira.

Suasana riang gembira dibutuhkan dalam suasana politik sekarang.

Lebih dari itu, bonus demografi dengan generasi Milenial yang mendominasi jangan disajikan politik penuh ketegangan.

Perlu politik entertain seperti tampilan Prabowo gemoy di Pilpres 2024.

Sementara itu, dalam talk show bertema Barisan Gus Gus dalam Capres Cawapres tersbut, Gus Hans juga menyampaikan bahwa dirinya ada di barisan Paslon Prabowo-Gibran adalah ingin menunjukkan bahwa sebagai Gus atau putra kyai di Ponpes harus menjadi subjek dalam penentuan nasib bangsa ke dapan.

Gus Hans memberi penilaian khusus soal ke-NU-an.

Menurutnya NU itu terbagi dalam NU durriyah (nasab), NU Struktural, dan NU Kultural.

Namun dia memberi gambaran bahwa karakter NU itu apakah dilihat dari KTA, perilakunya, sikapnya, atau adabnya.

"Kalau Mas Gibran dikaitkan dengan NU, sikap dan adabnya sudah sangat NU. Sopan santun dan adab pergaulannya sangat NU. Salaman cium tangan pun dia lakukan dan sopan dengan siapa pun. Sikapnya apa adanya dan tidak dibuat-buat," kata Gus Hans.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id