Berita Viral
PENYEBAB Sebenarnya Balon Meledak hingga Lukai Guru di Bekasi, Bukan karena Helium, Ini Kata Pakar
Terungkap penyebab sebanarnya balon meledak saat peringatan Hari Guru Nasional di SDN Cimuning 1, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Terungkap penyebab sebenarnya balon meledak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cimuning 1, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat.
Insiden balon meledak yang melukai sejumlah guru tersebut terjadi pada Sabtu (25/11/2023).
Adapun balon tersebut meledak saat akan dilepaskan dalam rangka Hari Guru Nasional.
Naas bukannya terbang, balon itu malah meledak dan mengeluarkan api.
Akibatnya, sejumlah guru mengalami luka bakar di antaranya pada bagian wajah dan telapak tangan.
Total, ada 10 guru yang mengalami luka pada insiden tersebut.

Dua di antaranya bahkan mendapat luka bakar berat.
Dua korban tersebut kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Pertama Mustikajaya dan Rumah Sakit Satria Media Pedurenan.
Kejadian tersebut pun menyedot banyak pihak, tak terkecuali para pakar.
Seorang ahli mengatakan bahwa kejadian balon meledak tersebut bukan karena helium, namun ada reaksi yang menyebabkan timbulnya ledakan.
Kronologi Kejadian
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana menjelaskan awal mula balon meledak di acara perayaan Hari Guru Nasional SDN Cimuning 1, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi tersebut.
"Ketika momen melepaskan balon ke udara bersama-sama itu, salah seorang guru laki-laki memutuskan tali menggunakan korek api," kata dia, dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.
Akibatnya, balon gas meledak dan mengenai sejumlah guru yang tengah memegangi tali tersebut.
"Tidak diduga terjadi ledakan akibat api korek api mengenai balon," imbuh Warsim.
Terpisah, ahli toksikologi kimia dari Universitas Indonesia (UI) Budiawan mengungkap penyebab balon tersebut bisa meledak.
Menurutnya, penyebab balon gas tersebut meledak bukan karena gas helium, tetapi karena adanya reaksi yang melibatkan gas bertekanan.
"Penyebab ledakan sangat terkait adanya reaksi sumber api dengan gas mudah menyala dan mudah meledak yang disertai kandungan oksigen di udara," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/11/2023).
Proses kejadian tersebut kemungkinan disebabkan adanya rembesan dari gas bertekanan yang keluar melalui dinding balon.
Gas bertekanan dimaksud adalah gas hidrogen (H2), gas asitilen (C2H2), dan gas metana (CH4).
"Pada kondisi ini lah ledakan terjadi," tandas Budiawan.
Baca juga: Ada Ledakan Usai Balon Peringatan HGN di Bangkalan Sangkut di Kabel PLN, Listrik 650 Pelanggan Padam
Dengan begitu, penyebab ledakan balon bukan karena gas helium, tetapi karena gas hidrogen.
Gas hidrogen ini bersifat lebih ringan dari udara sehingga membuat balon naik, terbang ke udara. Namun, gas hidrogen tersebut mudah terbakar sehingga memicu ledakan.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, momen balon meledak saat perayaan Hari Guru Nasional di SDN Cimuning I, Bekasi, Jawa Barat tersebut viral di media sosia.
Detik-detik menegangkan balon gas meledak itu terekam dalam video singkat yang kemudian diunggah akun Instagram @undercover.id.
Dalam unggahannya itu, awalnya sejumlah guru berkerumun sembari memegang beberapa balon gas yang berada tepat di tengah-tengah mereka.
Mereka bersiap menerbangkan balon tersebut.
Namun saat hendak diterbangkan, balon tersebut justru meledak.
Balon itu pecah, lalu muncul api.
Para guru itu lari mengamankan diri. Sayangnya, ada beberapa guru yang sudah terkena percikan api.
Sedangkan para siswa siswi SD berdiri di dekat guru-gurunya juga bersiap-siap menutup telinganya.
Mereka pun mencoba menghindar.
Masih dalam video viral yang sama, seorang guru telah diperban wajahnya diduga karena terkena api.
Guru wanita itu hanya bisa terdiam dengan perban di area wajahnya seperti jidat dan kedua pipinya.
Ia menaiki mobil ambulance di dampingi tim medis.
Selain itu, terlihat pula para siswa siswi yang menyaksikan gurunya ditolong medis.
Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.