Pemilu 2024

Jelang Kampanye Pemilu 2024, Pj Bupati Bangkalan Ingatkan ASN untuk Berhati-hati Menggunakan Medsos

Sehari menjelang tahapan kampanye Pemilu 2024, Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie kembali mengingatkan para ASN berhati-hati memanfaatkan media sosial

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Ahmad Faisol
Menjelang tahapan kampanye Pemilu 2024, Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie mengingatkan kembali serta mengimbau para ASN wajib netral, Senin (27/11/2023). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Sehari menjelang tahapan kampanye Pemilu 2024, Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie kembali mengingatkan para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bangkalan untuk lebih berhati-hati memanfaatkan media sosial (medsos).

Pasalnya, Arief sempat ditegur pihak bawaslu imbas 4 ASN-nya karena share dan like konten politik di medsos.

Imbauan tersebut, disampaikan Arief saat memimpin gelaran upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN) di lapangan apel pemkab setempat, Senin (27/11/2023). Atau sehari sebelum tahapan masa kampanye Pemilu 2024 resmi dimulai pada Selasa (28/11/2023).

“Kemarin saya sudah mendapatkan teguran dari panwas, teguran pertama dan sangat keras kepada pemda. Bawaslu bilang, kalau tanggal 28 besok pagi terjadi lagi, Bawaslu akan proses dengan Undang-undang Pemilu. Saya bilang silakan, karena itu saya berkewajiban mengingatkan bapak dan ibu sekalian,” imbau Arief.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu Bangkalan, Mustain Saleh menyatakan telah menegur dan bahkan memasukkan empat ASN ke form pengawasan, karena terindikasi melakukan like dan share.

Hal itu dilakukan Bawaslu, hanya berselang beberapa hari usai gelaran Sosialisasi Netralitas ASN, TNI, Polri dalam Pemilu Serentak 2024 di Gedung Serbaguna Rato Ebu pada 16 November 2023.

“Terindikasi dalam grup WA, mereka share dan like. Ini saya tegaskan lagi, untungnya belum masuk masa kampanye, jadi panwas masih sebatas memberikan teguran ke bupati selaku pembina PNS,” tegas Arief.

Dalam kesempatan itu, Arief juga membeberkan empat orang ASN itu berasal dari Dinas Kesehatan, Komunikasi dan Informatika, Badan Pendapatan Daerah dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

“Nama lengkap dan tanggal dia share dan like ada di kantong saya. Perlu diingat bapak/ibu sekalian, di grup yang bapak ibu buat itu belum tentu suka semua (konten politik) yang bapak ibu share. Jadi PNS dan PPPK harus hati-hati dengan medsos,” imbaunya.

Upaya terciptanya netralitas di lingkungan ASN Pemkab Bangkalanm juga digelorakan Arief. Ia melarang ASN pada jam dinas selama masa kampanye Pemilu 2024 mengenakan seragam batik maupun pakaian putih hitam.

“Ketika ada momen kampanye dengan massa yang ternyata mengenakan pakaian batik atau pakaian hitam-putih, terus ada yang foto, dikira kita ada dalam kampanye itu. Saya hanya menjaga itu saja, bukan melarang pakai batik. Saya juga sudah ketemu dengan pengrajin batik dan memaklumi,” pungkasnya.

Sementara Ketua Bawaslu Bangkalan, Mustain Saleh mengungkapkan, menjelang pelaksanaan tahapan kampanye hingga tahapan kampanye bergulir, pihaknya menggalakkan patroli pengawasan. Meliputi patroli pengawasan di medsos dan patroli pengawasan di lapangan.

Pihak bawaslu, lanjutnya, memanfaatkan SDM pengawas pemilu kecamatan dan desa untuk menelusuri medsos yang mereka miliki. Entah itu Facebook, Tweeter, TikTok, Instagram hingga WhatsApp group. Mereka akan menelisik apakah ada ASN, TNI/Polri, kades atau pihak lain yang diharuskan netral selama pemilu.

“Sasaran kami mereka yang munujukkan ketidaknetralannya terhadap paslon capres-cawapres, parpol atau caleg tertentu dengan like, share, maupun berkomentar yang berbau dukungan atau lain-lain,” ungkap Mustain.

Ia menambahkan, empat ASN tidak hanya ditegur melalui ponselnya, namun juga diminta untuk menghapus dan pihak-pihak yang bersangkutan bersedia menghapus.

“Mereka menyadari untuk menghapus, mereka mengaku tidak paham dan tidak tahu bahwa ASN harus netral,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved