Berita Viral

Memalukan! Bapak-bapak Hentikan Bus karena Dikira Buruh, Padahal Rombongan Study Tour

Niat hentikan bus yang dikira berisi rombongan buruh, bapak-bapak malah kecele karena salah sasaran.

|
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Bapak-bapak kecele, niat hentikan bus untuk ajak demo, ternyata salah sasaran. 

SURYA.CO.ID - Niat hentikan bus yang dikira berisi rombongan buruh, bapak-bapak malah kecele karena salah sasaran.

Pria di CIbinong terekam salah sasaran saat hentikan bus yang awalnya dia kira rombongan buruh.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu aliansi buruh di Cibinong melakukan aksi untuk menuntut kenaikan UMP Bogor.

Dalam aksi itu, ada satu momen yang mungkin saja tidak akan bisa dilupakan oleh salah seorang pria.

Pria yang tidak diketahui namanya itu, tampak menghentikan sebuah bus di tengah aksi unjuk rasa.

Pikirnya, itu adalah bus yang membawa rombongan buruh.

Bapak-bapak kecele, niat hentikan bus untuk ajak demo, ternyata salah sasaran.
Bapak-bapak kecele, niat hentikan bus untuk ajak demo, ternyata salah sasaran. (Kolase Surya.co.id)

Dengan nada tinggi, pria tersebut menyuruh seluruh penumpang yang ada di dalam bus untuk turun.

"Turun ayo turun semua, ayo," ucap bapak-bapak, melansir Tribun Trends.

"Ayo turun bareng-bareng semua," tambahnya.

Mendengar seruan turun, penumpang bus langsung menyanggahnya.

"Ngapain pak turun?" sanggahan penumpang.

Mendengar sanggahan tersebut, pria karyawan suatu pabrik itu langsung bertanya.

"Dari mana? Sekolah?" tanya si karyawan.

"Sekolah apa karyawan?" tambahnya.

"Sekolah study tour?" kembali menegaskan pertanyaan.

Usai mendengar jawaban dari penumpang yang rupanya siswa sekolah study tour, pria karyawan tersebut nampak malu.

Sudah tanggung malu, pria tersebut malah kembali meninggikan suaranya.

"Ok, tidak bisa lewat pak. Kita sampai sore," bebernya.

Sementara itu, atas hal yang dilakukan pria tersebut, warganet langsung memberikan beragam komentar.

"Malu banget sumpah," tulis Furqon.

"Ngakak liat mukanya," tulis NdaJao.

"Kepalang malu," tulis Farhan.

"Tadinya mau jadi pahlawan itu si bapak," tulisnya.

Hingga saat ini belum diketahui di mana lokasi kejadian tersebut.

Viral Kondektur Bus Naikkan Tarif dan Pukul Penumpang

Nasib apes menimpa seorang kondektur bus yang viral gara-gara naikkan tarif hingga pukul penumpang di jalan tol.

Bukan hanya naikkan tarif dan pukul penumpang, kondektur bus tersebut juga menurunkan paksa sang penumpang.

Adapun, aksi kondektur bus itu dilakukan saat bus berada di Tol Tangerang-Merak.

Kejadiannya berlangsung pada Senin (6/11/2023) lalu.

Aksi sang kondektur tersebut terekam kamera dan tersebar luas di media sosial.

Usai video perlakuan tidak mengenakkan tersebut viral, pihak manajemen Perusahaan Otobus (PO) pun buka suara.

Diketahui, kondektur tersebut berinisial An.

Ia merupakan kondektur bus Asli Prima jurusan Merak-Kampung Rambutan.

Lantas, bagaimana nasibnya kini?

Sosok An ramai diperbincangkan usai videonya naikkan tarif dan pukul penumpang viral di media sosial 

Imbasnya, ia pun harus kehilangan pekerjaannya sebagai kondektur bus.

An dipecat oleh manajemen Perusahaan Otobus (PO) Asli Prima.

"Pihak manajemen melakukan tindakan memberhentikan dan mengeluarkan kondektur tersebut," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten Benny Nurdin Yusuf saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (9/11/2023), dilansir Surya.co.id dari Kompas.com.

Keputusan manajemen PO Asli Prima memecat An, karena telah terbukti menaikan tarif dan melakukan pemukulan ke penumpang seperti video yang beredar di media sosial.

Sebelum kejadian itu, An meminta tarif sebesar Rp 120.000 kepada penumpang saat perjalanan menuju Jakarta.

Padahal, tarif sebenarnya hanya Rp 65.000.

Pihak manajemen, kata Benny, telah membuat surat edaran internal yang ditujukan kepada seluruh sopir bus agar tidak mempekerjakan kembali An.

Berdasarkan internal memo PO Asli Prima yang diperoleh Kompas.com dari Kepala BPTD Benny Nurdin Yusuf, An dinilai tidak bekerja secara profesional dan tidak menjalankan peraturan serta tata tertib perusahaan.

Baca juga: Terlempar Keluar dari Pintu Belakang, Kondektur Bus Tewas di Terminal Kertajaya Mojokerto

Internal memo itu ditandatangani oleh Kepala Operasional PO Asli Prima Merak tertanggal 7 November 2023.

Panggil perusahaan bus di Banten Atas kejadian itu, BPTD Kelas II Banten akan memanggil seluruh manajemen perusahaan bus di Banten.

"Dengan kejadian ini, BPTD akan memanggil semua PO yang ada di wilayah BPTD Banten, untuk nanti akan mengevaluasi sejauh mana rekrutmen kru bus dan pengawasan manajemennya sendiri," ujar Benny.

Benny menyayangkan dan prihatin dengan peristiwa itu.

Dia menyarankan kepada penumpang yang dianiaya untuk melaporkan An kepada aparat penegak hukum.

"Terkait pemukulan dan lainnya, kita serahkan ke aparat kepolisian, karena sebetulnya itu tidak perlu terjadi.

Tidak boleh kita biarkan karena itu kriminal dan itu ranahnya kepolisian.

Mudah-mudahan pihak berwajib bisa menindak yang bersangkutan," kata Benny.

Benny mengimbau kepada para penumpang bus agar menginformasikan apabila terjadi kecurangan kru bus yang seenaknya menaikkan tarif.

Pengaduan atau laporan dapat disampaikan ke petugas terminal, atau melalui call center milik Kemenhub (021) 151.

"Kalau BPTD, pengaduan juga ada di setiap terminal-terminal.

Di era digital, masyarakat sudah dengan bebas melakukan koreksi melalui medsos, dan langkah kami akan mengumpulkan PO bus secepatnya," ujar dia.

Baca juga: TERUNGKAP Sosok Asli Pria Viral Ngaku Kopassus Pukul Pemotor Pakai Pistol, Ini Kronologi Sebenarnya

Sebelumnya diberitakan, video keributan antara penumpang dan kondektur bus di jalan Tol Tangerang-Merak, tepatnya di belakang PT PWI Cikande, Kabupaten Serang, Banten, beredar di media sosial.

Dalam video yang direkam oleh salah satu penumpang dari dalam bus, keributan terjadi antara penumpang pria dan kondektur bus. Keributan berawal dari penumpang keberatan saat dikenakan tarif tidak seperti biasa.

Ia dikenakan tarif dari Serang ke Kalideres Rp 120.000.

Penumpang itu merasa tarif biasanya Rp 70.000.

"Awalnya minta bayaran ke si bapak yang mau ke Kalideres, bayar Rp 120.000 yang biasanya tarifnya itu Rp 60.000- 70.000.

Nomor seri bus A 7699 KC, mobilnya Asli Prima warna ijo telor asin, bus Serang ke Kalideres.

Saya juga biasanya tujuan Balaraja Rp 12 ribu ini Rp20 ribu," pengakuan si perekam video seperti dalam keterangan video viral tersebut.

Keributan masih berlanjut saat penumpang itu diturunkan paksa di pinggir tol.

Sang kondektur berkaus hitam juga mencoba melemparkan batu besar ke arah kepala penumpang.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved