SURYA Kampus

Berawal dari IISMA, Putri Nabilah Alumnus Unair Kini Lanjut S2 di Belanda dengan Beasiswa LPDP

Inilah sosok Putri Nabilah, alumnus Universitas Airlangga (Unair) yang berhasil melanjutkan kuliah ke Belanda dengan beasiswa LPDP.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Unair.ac.id
Sosok Putri Nabilah, alumnus Universitas Airlangga (Unair) yang lanjut S2 di Belanda 

SURYA.CO.ID - Putri Nabilah, alumnus Universitas Airlangga (Unair), berkesempatan untuk melanjutkan studi magister ke Belanda.

Keberangkatan Putri Nabilah untuk memperdalam ilmunya tersebut tak lepas dari pengalamannya dalam program IISMA (Indonesia International Students Mobility Awards) saat masih menjadi mahasiswi Unair.

Adapun, Putri Nabilah alumnus Unair berhasil kuliah di luar negeri dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)  Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI).

Kini, ia tengah menempuh pendidikan S2 di Wageningen University & Research yang merupakan kampus peringkat pertama di Belanda versi THE (Times Higher Education) WUR (World University Rankings) 2023. 

Sebelumnya, ia mengikuti pertukaran mahasiswa lewat program IISMA pada tahun 2021.

Kala itu, dirinya juga belajar di Negeri Kincir Angin, tepatnya di University of Twente.

Baca juga: Kisah Siti Uswatun Anak Buruh Serabutan Dapat Beasiswa S2 di Unair, Dulu Lulusan Terbaik UM Surabaya

Putri berkesempatan belajar di kampus tersebut selama satu semester atau enam bulan.

Menurutnya, waktu tersebut tersa sangat singkat.

Hal tersebut membuatnya ingin kembali ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan.

“Awalnya gara-gara IISMA di University of Twente selama enam bulan.

Aku merasa bahwa enam bulan itu ternyata singkat banget.

Rasanya pengin lebih lama di sana, pengin ada kesempatan balik ke sana buat S2,” terang Mahasiswa Berprestasi UNAIR 2022 itu, dilansir Surya.co.id dari Unair.ac.id.

Keinginan untuk kembali ke Belanda itu akhirnya terwujud. Putri mendapatkan kesempatan melanjutkan studi S2 di Belanda melalui program beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).

Ia mempersiapkan beasiswa prestisius itu sembari bekerja dan menuntaskan statusnya sebagai mahasiswa tingkat akhir.

“Aku sempat kerja dulu sebelum lanjut S2 ini.

Sembari kerja, aku juga persiapan, mulai dari tes IELTS dan sebagainya.

Aku ngerasa perlu trial dan error, jadi sebelum lulus aku mulai persiapan dan nyoba apply supaya tahu medan yang aku lalui lebih awal.

Alhamdulillah akhirnya langsung keterima,” jelasnya.

Baca juga: Cerita Fachriza Andhika Putra, Mahasiswa Teknik Kimia Jadi Wisudawan Peraih IPK Tertinggi di ITB

Pelajari Sustainable Business

Saat ini, Putri mengambil program Master of Sustainable Business and Innovation Wageningen University & Research.

Pengalaman, ketertarikan, dan keinginan untuk membawa perubahan menjadi latar belakang ia memilih program itu.

“Aku memilih itu soalnya berkaitan dengan apa yang dulu aku pelajari.

Dulu aku sempat magang di salah satu perusahaan minyak dan batu bara.

Di sana aku belajar tentang sustainability (konsep keberlanjutan),” katanya.

Menurutnya, sustainability dan isu-isu perubahan iklim saat ini tengah menjadi diskursus yang banyak menjadi perbincangan.

Tidak hanya di kalangan masyarakat global tetapi juga di Indonesia.

Di sisi lain, ia melihat adanya potensi untuk menerapkan konsep sustainability di Indonesia, khususnya di sektor bisnis dan inovasi.

“Di Indonesia nanti itu kita bakal ke arah yang lebih sustainable. Mungkin di tahun 2030 nanti, carbon trading bakal ramai, demikian halnya dengan isu-isu climate change.

Jadi, aku ambil program ini juga karena mencari alignment dari kebutuhan dan ketertarikan,” ungkap Duta UNAIR 2021 itu.

Seiring bertambahnya pengetahuan tentang sustainability, Putri menilai bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menerapkan konsep ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, Putri berharap dirinya dapat berkontribusi untuk membawa Indonesia ke arah transisi yang lebih sustainable di berbagai sektor.

“Sering kali kita enggak sadar kalau kita itu berkontribusi pada kerusakan lingkungan.

Jadi aku pengin berkontribusi untuk transisi ke arah yang lebih sustainable.

Nantinya peranku lebih ke how to help, misalnya perusahaan supaya enggak lagi bergantung ke pemakaian batu bara dan sebagainya,” tegasnya.

Artikel ini telah tayang di unair.ac.id

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved