TERKUAK Sosok Asli Firli Bahuri Usai Jadi Tersangka Pemerasan SYL, Tetangga: Terlalu Sakral Dilihat
Terkuak sosok asli Firli Bahuri di mata tetangganya setelah jadi tersangka pemerasan Syahrul Yasin Limpo. Ini kata tetangganya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Terkuak sosok asli Firli Bahuri di mata tetangganya setelah jadi tersangka pemerasan Syahrul Yasin Limpo.
Menurut tetangganya, sosok Firli ternyata dikenal sangat tertutup.
Bahkan tetangganya menyebut Firli terlalu sakral untuk dilihat.
Diketahui, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca juga: Kekayaan Firli Bahuri Tersangka Pemerasan Eks Mentan SYL Disorot, Terus Naik Sejak Jadi Ketua KPK
Setelah ditetapkan tersangka, keberadaan jenderal purnawirawan Polri itu pun masih belum diketahui.
Tribunnews.com mendatangi langsung rumah Firli Bahuri di Perum Gardenia Villa Galaxy A2 Nomor 60, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (23/11/2023) pagi ini.
Namun sayangnya awak media dilarang masuk ke dalam kompleks perumahan Firli.
Tetangga Firli Bahuri, Budi Soleh pun mengungkap bahwasanya Firli memang dikenal sebagai sosok yang tertutup.
Bahkan sejak 2009 menjadi warga sekitar, Firli Bahuri tidak pernah berkomunikasi dengan warga setempat.
"Beliau (Firli Bahuri) orangnya tertutup, tidak pernah bergaul ya. Di masjid tidak pernah kelihatan, 17 Agustusan nggak pernah kelihatan.
Nggak pernah, nggak pernah lihat. Saya selama di sini dari tahun 2009 belum pernah ketemu face to face ngobrol nggak pernah," kata Budi saat ditemui di luar Kompleks Rumah Firli pada Kamis pagi, melansir dari Tribunnews.
Namun begitu, Ia memastikan bahwasanya Firli Bahuri memang salah satu warganya dan sering tinggal di rumah tersebut.
Tapi, Eks Kabaharkam Polri itu kesehariannya memang terkenal tertutup.
"Kan saya bilang dari tahun 2009 saya belum pernah lihat tampang beliau. Terlalu sakral untuk dilihat.
Belum ada. Mobil aja yang lewat masuk yaudah. Nggak tahu kalau bergaul dengan warga di dalam ya," katanya.
"Kita warga sini kalau misalkan tuing tuing tuing, tot tot tot nah itu kita tau mau keluar (Firli) tuh. Kalau udah jam 8 malam, jam 7 malam tuh beliau keluar tuh," sambungnya.
Tuing, tuing, tuing, tot tot yang dimaksud Budi adalah suara sirine mobil pengawal yang mengawal Firli Bahuri.
Di sisi lain, kata Budi, pihaknya mengakui rumah Firli Bahuri diperketat sejak ditetapkan tersangka.
Bahkan pagi tadi, dirinya melihat adanya personel TNI yang turut memberikan penjagaan.
"Sebelum penggeledahan setau saya cuma Brimob ya. Karena saya sering lari pagi atau jalan kesitu. Itu Brimob.
Tapi begitu penggeledahan saya lihat ada TNI tuh. Saya nggak tau tuh kenapa harus TNI yang jaga," tandasnya.
Baca juga: Biodata Yudi Purnomo yang Minta Firli Bahuri Mundur dari Ketua KPK Usai Jadi Tersangka Pemerasan SYL
Bukti-Bukti Firli Bahuri Tersangka Pemerasan
Polisi menyita sejumlah barang bukti yang menjerat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sebagai tersangka pemerasan ke mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Firli Bahuri ditetapkan tersangka setelah oleh penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri setelah gelar perkara pada Rabu (22/11/2023).
"Ditemukannya bukti yang cukup untuk menetapkan saudara FB selaku Ketua KPK RI sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan atau penerimaan gratifikasi," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Rabu (22/11/2023) malam.
Berikut bukti-bukti dugaan pemerasan yang disita penyidik:
1. Dokumen penukaran valas Rp 7,4 miliar
Polda Metro Jaya menyita dokumen penukaran valuta asing (valas) senilai Rp 7,4 miliar dalam kasus dugaan pemerasan yang dilakukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
"(Menyita) dokumen penukaran valas dalam pecahan SGD dan USD dari beberapa outlet money changer dengan nilai total sebesar Rp 7.468.711.500 sejak bulan Februari 2021 sampai dengan bulan September 2023," ungkap Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri, Rabu (22/11/2023) malam.
2. Pakaian SYL
Penyidik Polda Metro Jaya juga menyita pakaian, sepatu, dan pin milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Pakaian dan sepatu yang disita itu berkaitan dengan dugaan pemerasan yang dilakukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terhadap SYL.
Dalam menangani kasus ini, Polda Metro Jaya menyelidiki pertemuan Firli dan SYL di sebuah lapangan badminton.
Foto momen pertemuan itu diketahui beredar luas di dunia maya.
"Dilakukan penyitaan terhadap pakaian, sepatu, maupun pin yang digunakan oleh saksi SYL saat pertemuan di GOR Tanki (cek) bersama Saudara FB pada 2 Maret 2022," ucap Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri, Rabu (22/11/2023) malam.
Namun, sebelumnya Firli mengaku bertemu dengan SYL di lapangan badminton sebelum KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Firli mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2 Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang.
Menurut Firli, dugaan rasuah di Kementan baru naik ke tahap penyelidikan sekitar Januari 2023.
3. Data dan dokumen-dokumen
Ade menerangkan pihaknya menyita salinan berita acara serta tanda terima penyitaan di rumah dinas Menteri Pertanian RI yang didalamnya berisi lembar disposisi pimpinan KPK dengan nomor agenda LD 1231 tanggal 28 April 2021.
Selanjutnya, bukti yang disita yakni ikhtisar lengkap LHKPN atas nama Firli Bahuri pada periode waktu mulai tahun 2019 sampai tahun 2022.
Ade melanjutkan, pihak kepolisian juga menyita 1 hardisk eksternal atau SSD dari penyerahan KPK RI yang berisi turunan ekstraksi data dari barang bukti elektronik yang telah dilakukan penyitaan oleh KPK RI.
4. Ponsel hingga kendaraan
Lalu, polisi juga menyita 21 unit handphone para saksi, 17 akun email, empat flashdisk, dua unit kendaraan, tiga e-money, satu remote keyless hingga dompet warna cokelat bertuliskan lady americana USA.
"Dan penyitaan terhadap 1 buah anak kunci gembok dan gantungan kunci berwarna kuning berlogo atau bertuliskan KPK, serta beberapa surat atau dokumen lainnya atau barang bukti lainnya," ucapnya.
Di perkara ini, penyidik sudah memeriksa 99 saksi dan ahli dengan rincian 91 saksi dan delapan orang ahli yang dimintai keterangannya selama proses penyidikan.
Adapun sejumlah saksi yang sudah diperiksa mulai dari SYL, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, ajudan Ketua KPK, pejabat eselon I Kementerian Pertanian beserta pejabatnya dan lain-lain.
Lalu, dua eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan M. Jasin dengan kapasitas sebagai saki ahli.
Kemudian, pihak kepolisian juga memeriksa pegawai KPK yakni Direktur Pelayanan, Pelaporan, dan Pengaduan Masyarakat KPK, Tomi Murtomo dan sejumlah pegawai KPK lainnya.
Terakhir, Ketua KPK, Firli Bahuri juga sudah diperiksa dalam proses penyidikan kasus tersebut yakni pada Selasa (24/10/2023) dan Kamis (16/11/2023).
Selain itu, terdapat dua rumah milik Firli Bahuri yang digeledah pihak kepolian pada 26 Oktober lalu.
Dua rumah tersebut beralamat di Jalan Kertanegara 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan Perum Gardenia Villa Galaxy A2 Nomor 60, Kota Bekasi.
Adapun dalam kasus ini pasal yang dipersangkakan yakni Pasal 12 huruf e atau Pasal 12 huruf B, atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagimana telah diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 65 KUHP.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.