Pilpres 2024

Biodata Abdurrahman Baswedan, Kakek Anies Baswedan yang Disinggung Haedar Ketua Umum PP Muhammadiyah

Inilah profil dan biodata Abdurrahman Baswedan, kakek Anies Baswedan yang disinggung Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam sambutannya.

kolase Wikipedia dan Youtube Tribunnews
Abdurrahman Baswedan (kiri) dan Anies Baswedan (kanan). Sosok Abdurrahman Disinggung Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam sambutannya. Simak biodata Abdurrahman Baswedan. 

Tahun 1950 A.R. Baswedan menikah lagi dengan Barkah Ganis, seorang tokoh pergerakan perempuan, di rumah KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Muhammad Natsir bertindak sebagai wali dan menikahkan mereka. Dia dikarunia 11 anak dan 45 cucu.

Baswedan sangat sederhana dan tidak pernah memikirkan harta material.

Sampai akhir hayatnya A.R. Baswedan tidak memiliki rumah.

Dia dan keluarga menempati rumah pinjaman di dalam kompleks Taman Yuwono di Yogyakarta, sebuah kompleks perumahan yang dipinjamkan oleh Haji Bilal Atmojoewana untuk para pejuang revolusi saat Ibu kota di RI berada di Yogyakarta. Mobil yang dimilikinya adalah hadiah ulang tahun ke 72 dari sahabatnya Adam Malik, saat menjabat Wakil Presiden.

Cucunya, Anies Baswedan adalah Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia pada Kabinet Kerja pada era Presiden Joko Widodo pada tahun 2014 hingga 2016.

Pada 15 Oktober 2017 Anies dilantik menjadi Gubernur Daerah Khusus Ibu kota Jakarta untuk periode 2017-2022.

Cucu A.R. Baswedan lainnya adalah penyidik antirasuah yang tangguh, Novel Baswedan.

Karier politik:

Jalan politik A.R. Baswedan dimulai saat menjadi ketua PAI. PAI memperjuangkan penyatuan penuh keturunan Arab dengan masyarakat Indonesia dan terlibat aktif dalam perjuangan bangsa.

PAI mendapatkan banyak kritikan dan cercaan dari sana-sini atas cita-citanya.[10]

A.R. Baswedan mengonsolidasikan kekuatan internal sekaligus membangun komunikasi dengan pihak luar, yaitu gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia lainnya, seperti Soekarno, Moh. Hatta, Sutan Sjahrir, dan Moehammad Husni Thamrin.

Pada 21 Mei 1939, PAI turut bergabung dalam Gerakan Politik Indonesia (GAPI) yang dipimpin Moehammad Husni Thamrin.

Dalam GAPI ini partai-partai politik bersepakat untuk menyatukan diri dalam wadah negara kelak bernama Indonesia. Berkat masuk dalam GAPI ini, posisi PAI sebagai gerakan politik dan kebangsaan semakin kuat.

Selain masuk dalam GAPI, A.R. Baswedan juga membawa PAI ke dalam lingkaran gerakan politik kebangsaan yang lebih luas dengan masuk ke dalam Majelis Islam ala Indonesia (MIAI) pada 1937.

Pada masa pendudukan Jepang, A.R. Baswedan diangkat sebagai anggota Chuo Sangi In, semacam Dewan Penasihat Pusat yang dibentuk Penguasa Jepang. Organisasi ini diketuai langsung oleh Ir. Soekarno.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved