Indahnya Karya 'Persana Annual Show 2023', Ajang Fashion Show dan Pameran Produk Tema 'Metamorfosa'

SURYA.co.id | SURABAYA - Persatuan Pengusaha Busana (Persana) Jawa Timur menyelenggarakan even Persana Annual Show 2023 di Grand City Surabaya, Jumat-Minggu (17-19/11/2023).

Bertema Metamorfosa, ajang merupakan rangkaian peringatan HUT Persana ini memamerkan berbagai produk busanan karya anggota Persana Jatim.

"Acara ini adalah pergelaran karya dari anggota Persana. Total, ada 36 brand yang ikut serta sebagai penampil. Baik dari desainer maupun produsen," kata Ketua Persana Jatim, Soesi Sukotjo dikonfirmasi di sela acara.

Berlangsung tiga hari, ajang ini diisi dengan berbagai acara, di antaranya fashion show oleh 36 model hingga pembukaan booth masing-masing anggota di mall yang berada di pusat Surabaya ini.

Sebagai diketahui, Persana merupakan organisasi gabungan pengusaha busana yang berlatar belakang desainer, produsen pakaian, hingga jasa.

Berada di bawah naungan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Persana juga beranggotakan para UMKM.

Mengangkat tema Metamorfosa, ajang pameran ini diharapkan bisa menjadi pengungkit sekaligus motivasi bagi anggotanya untuk bangkit.

Diakui mereka, pandemi memberikan pukulan cukup berat terhadap keberlanjutan usaha di 3 tahun terakhir.

"Metamorfosa menjadi tema acara ini karena kami ingin bergerak kembali dari pasca pandemi. Kami membuka diri dan memperkenalkan kembali bahwa Persana masih eksis. Kami memiliki kekuatan kembali," kata Ketua Panitia Persana Annual Show 2023, Dameria Amburawu di tempat yang sama.

Targetnya, pameran ini dapat membawa dampak ekonomi bagi anggotanya.

"Melalui pameran ini, kami ingin memperluas jangkauan pasar atau menghubungkan dengan klien. Melalui pameran ini, teman-teman (klien) jadi tahu. Sebab, selama pandemi mungkin sempat ada bongkar pasang dan sebagainya," katanya.

Selain dengan membuka pasar, Persana juga memberikan pendampingan kepada anggotanya melalui pelatihan berupa desain, produksi, hingga startegi pemasaran.

"Kami juga berkolaborasi dengan pemerintah untuk memberikan pelatihan kepada anggota," tandasnya.

Tema Metamorfosa tersebut lantas dituangkan dalam sejumlah desain yang dipamerkan dalam acara ini.

"Saya misalnya, membawa desain tenun dengan ide menarik. Tenun ini kan sebenarnya berat. Namun, kami membuatnya agar terlihat ringan, bisa dipakai sehari - hari. Sehingga, sekalipun bisa dipakai untuk sehari-hari, etniknya tetap dapat," ujarnya.