Berita Surabaya

Tergiur Gentong Ajaib, Warga Bubutan Surabaya Jadi Korban Penipuan, Duit Rp 100 Juta Amblas

Warga Surabaya menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan uang. Uang tunai kurang lebih Rp 100 juta lenyap digondol penipu.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Tony Hermawan
Dwi Sukaesih (kiri), Suhari (duduk di kursi roda) dan Suraji (pendorong kursi roda) saat mengikuti rekonstruksi kasus penipuan bermodus pengandaan uang di Kecamatan Bubutan, Surabaya, Senin (6/11/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Indah Mukti Ningrum warga asal Tembok Dukuh V No 75, Kecamatan Bubutan, Surabaya, gemar dengan praktik spiritual.

Namun, hal itu pula yang mengantarkanya menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan uang.

Uang tunai kurang lebih Rp 100 juta lenyap digondol penipu.

Penipu Indah ialah tiga orang. Satu wanita bernama Dwi Sukaesih (48) warga asal Kabupaten Blitar, dua pria asal Malang bernama Suraji (45) dan Suhari (67).

Korban diiming-imingi sebuah gentong yang bisa menghasilkan uang miliaran tanpa perlu repot-repot bekerja.

Satreskrim Unit Jatanras melakukan rekonstruksi penipuan tersebut pada Senin (6/11/2023), di rumah korban.

Rumah korban meskipun berdekatan dengan rel kereta api, tetapi terbilang mewah. Luasnya sekitar 300 meter persegi.

Tembok di samping pintu rumah korban terdapat 2 benda pusaka. Di ruang tamu ada sekitar 5 guci-guci besar. Lalu aroma dupa cukup menyengat di ruangan tersebut.

Proses rekontruksi berlangsung pukul 15.00 dan selesai pukul 17.00 WIB.

Suhari, tersangka yang berperan sebagai dukun pengganda uang mengikuti reka adegan menggunakan kursi roda. Reka adegan banyak berlangsung di lantai dua rumah korban.

Kanit Jatanras Iptu Bobby Irawan mengatakan, ada 22 reka adegan yang telah dilakukan tiga pelaku. Paling banyak berlangsung di sebuah kamar kosong di lantai dua. Kamar itu menjadi lokasi penyimpanan gentong.

Modus penipuan terkait penggandaan uang modus menggunakan ritual oborampi.

Oborampi adalah ritual kejawen menggunakan syarat-syarat semacam gentong.

Korban dijanjikan oleh pelaku, dari benda tersebut bisa mendapat uang hingga berlipat-lipat ganda.

"Tapi setelah menjalankan ritual, korban tidak mendapatkan hasil apa pun," ujar Iptu Robby.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved