Berita Viral
Ngeri! Bocah 3 Tahun Diculik Monyet dan Dibawa ke Tengah Hutan, Ditemukan Ketakutan di Dekat Jurang
Seorang bocah berusia 3 tahun diculik monyet dan dibawa ke tengah hutan, begini kronologi kejadiannya.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Seorang bocah berusia 3 tahun dilaporkan telah diculik oleh seekor monyet.
Adapun, monyet itu menculik sang bocah berusia 3 tahun lalu membawanya ke tengah hutan.
Beruntung, bocah 3 tahun yang diculik oleh monyet tersebut berhasil ditemukan.
Bocah malang itu ditemukan dalam kondisi ketakutan.
Sementara, bajunya terlihat kotor. Terdapat sejumlah luka kecil di tubuhnya.
Petugas berhasil menemukan bocah tersebut di dekat jurang di tengah hutan.
Saat ditemukan, bocah itu sedang sendirian.
Sementara itu, tidak diketahui keberadaan monyet yang menculiknya.
Bukan di Indonesia, kisah ini terjadi di Liupanshui, Provinsi Guizhou, China.
Balita tersebut diculik pada Sabtu (21/10/2023).
Kasus bocah diculik monyet itu pun membuat geger masyarakat sekitar.
Lantas, bagaimana kronologi kejadiannya?
Kronologi Kejadian
Monyet tersebut menculik bocah berusia 3 tahun itu saat orang tua korban bekerja di ladang.
Dikutip dari Chinadaily via Kompas.com, ayah balita yang bermarga Liu itu menyebutkan, ada tanda-tanda monyet liar di lokasi sekitar.
Tanda-tanda inilah yang kemudian membuat mereka curiga bahwa sang anak dibawa monyet. Balita tengah berada di bawah pohon.
Dikutip dari The Sun Irish, sebelum hilang, orangtua balita menempatkan putrinya di bawah naungan sebuah pohon tak jauh dari lokasi mereka bekerja.
Namun, saat kedua orangtua itu berbalik, balita tersebut telah menghilang.
"Itu hanya sekejap, ketika saya berbalik, anak itu sudah tidak ada. Kami semua sangat cemas.
Ibunya menangis, dan saya menghiburnya sambil menghubungi polisi," ujar Liu.

Keluarga tersebut kemudian bergegas ke desa terdekat untuk mencari bantuan.
Mereka kemudian melihat kamera CCTV yang menunjukkan bahwa ada monyet liar yang membawa anak balita itu.
Polisi kemudian menelusuri hutan tak jauh dari lokasi, menempuh jalur pegunungan berusaha menemukan si balita.
Setelah pencarian selama dua jam, polisi akhirnya menemukan anak perempuan tersebut berada di semak-semak dekat tebing.
Anak itu ditemukan sendirian di semak-semak itu.
Beberapa luka akibat cakaran monyet terlihat di tubuhnya.
Pakaian anak itu juga terlihat kotor, dan ia tampak ketakutan hingga suaranya tak keluar.
Liu mengatakan, sang anak mengangguk saat ditanya apakah dirinya ditangkap oleh monyet.
"Saya bertanya, 'Ke mana perginya monyet itu?' anak itu menunjukkan ke arah gunung dengan jarinya," cerita Liu.
Paramedis yang memeriksa kondisi si balita usai penculikan monyet ini mengatakan, tak ada luka berat selain luka ringan cakaran monyet.
Rupanya kejadian mengenai monyet yang menangkap balita bukan kali pertama terjadi di kawasan itu.
Pada April lalu, seorang anak perempuan yang juga berusia tiga tahun diseret monyet di daerah ibu kota Longtian, Chongqing.
Warga membantu dan mengejar monyet tersebut sehingga si anak balita berhasil diselamatkan.
Baca juga: Monyet Liar Meresahkan Warga Desa Trisono Babadan, BPBD Ponorogo Pasang Perangkap
Monyet-monyet di sekitar kawasan Gunung Emei memang memiliki reputasi suka mengganggu pengunjung.
Badan Kehutanan Gunung sebenarnya telah mengambil beberapa tindakan sebagai upaya melindungi masyarakat dari monyet.
Tak Ada Makanan Dampak Kekeringan, Kawanan Monyet di Gunungkidul Curi Telur Ayam Warga
Sementara itu, dilansir Surya.co.id dari TribunJogja.com, kekurangan makanan disebabkan kekeringan yang panjang di Kawasan Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Membuat sejumlah kawanan monyet nekat mencuri telur ayam warga dari kandang ternak.
Warga setempat sekaligus Ketua Pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Mursidi mengakui, ketika musim kemarau banyak monyet yang turun ke permukiman warga.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Gencarkan Edukasi Lewat Gerakan Bersih-bersih Sungai, Antisipasi Tumpukan Sampah
Sebab sumber air dan makanan di atas Gunung Api Purba mulai habis.
"Sudah lama sejak beberapa waktu terakhir monyet mulai turun. Kadang di sekitar pendopo dan loket gunung api purba itu, juga ada mereka (kawanan monyet)," ujarnya pada Selasa (24/10/2023).
Dia mengatakan, kawanan monyet ini mengincar kandang ternak warga untuk mencuri telurnya.
Bahkan, kawanan monyet ini juga mengambil buah seperti mangga, daun muda, hingga makanan, dan lain sebagainya.
"Total ada ratusan ekor monyet karena ada beberapa kelompok monyet. Kadang masuk ke kandang ternak warga mencuri telur. Orangnya belum bangun monyetnya sudah sampai kandang," terangnya.
Baca juga: Kawanan Monyet Teror Pemukiman Warga Ponorogo, Diduga Tak Ada Makanan di Hutan Akibat Kemarau
Dia mengatakan, sebenarnya untuk mengantisipasi monyet mencuri hasil ternak dan kebun milik warga.
Warga sekitar sempat melakukan penanaman bibit buah di sekitar kawasan Gunung Api Purba.
Namun sebelum bibit tersebut tumbuh besar, kawanan monyet sudah merusaknya.
Meskipun begitu, diakui Mursidi, gangguan kawanan monyet ke pemukiman wargan ini, belum berdampak pada aktivitas wisata di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran
"Wisatawan aman, pertanian warga yang memang terganggu," terangnya.
Salah seorang warga lain dari Padukuhan Plumbungan, Kalurahan Putat, Nawan mengaku beberapa waktu lalu ada seekor monyet ekor panjang sampai ke wilayahnya yang berada di kaki Gunung Api Purba Nglanggeran.
"Monyetnya sampai sawah yang di dekat rumah. Mungkin mencari makan atau air. Tetapi kan itu, sekarang kan kering jadi tidak ada pertanian," terangnya.
Terpisah, Lurah Nglanggeran Widada mengatakan, pihaknya masih akan mengecek terkait dampak konflik antara monyet dan manusia.
Serta, akan segera melakukan langkah antisipasi supaya tidak ada korban maupun kerugian secara material. (Kompas.com/TribunJogja.com)
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.