Pilpres 2024
Sosok Yenny Wahid Putri Gus Dur Merapat ke Ganjar-Mahfud, Suara untuk Anies-Cak Imin Bakal Tergerus?
Putri Aburrahman Wahid atau Gusdur, Yenny Wahid, mendeklarasikan dukungannya ke pasangan Ganjar-Mahfud MD. Akankah menggerus suara Anies-Cak Imin?
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
Prabowo pun sempat ditanya soal rencana menggandeng Yenny sebagai calon wakil presiden, ia lantas menjawab bahwa yang terpenting adalah kerja sama dan kerukunan.
"Ya tadi kan selalu kalau anda perhatikan, bahwa yang paling penting adalah kerja sama, kerukunan.
Kerja sama tentunya semakin dekat, semakin eksplisit semakin bagus," kata ketua umum Partai Gerindra itu.
"Tapi kerja sama itu kita istilahnya kita bangun supaya nanti sesuai dengan waktu yang tepat, tidak ada masalah yang penting komunikasi yang baik," imbuh dia.
Yenny pun mengaku sudah menitip pesan kepada Prabowo bahwa ia akhirnya memutuskan mendukung Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
"Saya tidak bertemu langsung dengan Pak Prabowo, namun saya bertemu dengan orang-orang terdekat beliau," kata Yenny.
Baca juga: IMBAS Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Viral Curhat Mahasiswa Ngaku Anak Bimbingan Skripsinya
Menggerus Suara Anies-Muhaimin?
Dukungan Yenny Wahid ke pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak dikhawatirkan menggerus suara pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Hal itu disampaikan juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said saat menanggapi dukungan Yenny ke Ganjar-Mahfud.
Sudirman juga menyebut isu kudeta Gus Dur oleh Cak Imin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sering disuarakan Yenny adalah masa lalu semata dan tidak berpengaruh pada elektoral pasangan AMIN.
"Itu kan sejarah (masa lalu), kita lihat masa depan InsyaAllah Pemilu berjalan lancar, adil, jujur, objektif dan penyelenggara negara bersikap netral," kata Sudirman ditemui di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).
Sudirman juga mengaku menghormati sikap Yenny yang memberikan dukungannya kepada Ganjar-Mahfud.
"Apa pun pilihannya, tujuannya sama yaitu menggunakan Pemilu 2024 sebagai momentum menghadirkan perbaikan perubahan, dan politik itu kan hanya temporer ya, hanya 5 tahun sekali, sesudah itu kita hidup normal kembali, enggak perlu ada kekhawatiran," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.